![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiB_bfFOf1bxxioxPPSoaYrQbyLrtJqGdmBGIxKzodShuB_bAdJewQkzF1MCJCDoR0m3G1EyMo1z0WJusHV6VOYo59cibv8UaBrx9yRQxtUVFV718Ny4mLesyIHUVNcfvJP79Z5dXJKRn3M/s200/New+Picture+%252811%2529.bmp)
10 varibel pokok.
.
Maka logislah bila dikatakan bahwa Piil Pesenggiri menjadi pembahasan yang yang tak akan habis habisnya, bukan sekedar mengurai masing masing variabel, juga akan mencari hubungan muali dari antar pasangan judul dan unsul Piil Pesenggiri itu itu yang sangat terbuka peluangnya melahirkan variabel baru demikian juga dengan hubungan antar unsur dalam Piil Pesenggiri itu juga memiliki kemampuan yang besar untuk mengembangkan variabel dimaksud, belum lagi ditambah dengan kekayaan dan kemewahan metafora dan juga imajinasi tentunya, sehingga peluang pembicaraan Piil Pesenggiri itu takan habis habisnya.
Ketika untuk menyelsaikan study S1, S2 dan S3 serta Pidato Pengukuhan Profesor Piil Pesenggirio dijadikan konten pembahasannya, maka sudah barang tentu akan sangat menggembirakan dan membahagiakan karena sudah mulai terbuka peluang untuk mewariskan Piil Pesenggiri ini kepada gemnerasi muda. Dan ketika saya mengetahui Ade untuk menyelesaikan Study S2 nya di Universitas Lampung dengan judul "Pembelajaran Dengan Basis Piil Pesenggiri" , walaupun dibatasi dengan lima atau empat nilai saja, itu sangat dipahami karena beliau meneliti sangat dibatasi oleh jumlah jam pelajaran dalam sekali pertemuanm.
Kita menunggu penelitian penelitian lainnya agar Falsafah Piil Pesenggiri ini berkembang, artinya lebih mudah dan lebih luas peluangnya untuk diwariskan kepada gemerasi muda. Sehingga Nilai Nilai Budaya kita tetap dihayati dan diterapkan. Tidak ada benturan antara falsafa Piil Pesenggiri dengan nilai nilai keagamaan, itu sangat penting artinya, bagi setaiap peneliti.