Rabu, 24 Juli 2019

PEMBELAJARAN BERBASIS PIIL PESENGGIRI

SIAPA TAK SENANG  hatinya seseorang yang sempat ditugaskan untuk mengkampanyekan Falsafah Lampung Piil Pesenggiri dengan pengetahuan yang sangat sedikit, gembiralah hati saya ketika mengetahui bahwa falsafah Piil Pesenggiri dijadikan objek penelitian untuk S1, S2 dan S3 dan bisa jadi juga ada Pidato Pengukuhan Profesor yang menjadikan Piil Pesenggoiri sebagai konten pembahasan kajiannya. Tetapi hingga sekarang saya belum mendengar atau mengetahuinya, tetapi saya selalu berharap ityu akan terjadi. Piil Pesenggiri itu terdiri dari Nemui Nyimah, Nengah Nyappur, Saai Sambaian dan Juluk adek, terserah anda akan mulai menjelaskan dari mana, tetapi yang imngin saya sampaikan adalah bahwa masing masing unsur itu seperti nemui nyimah umpamanya, itu terdiri dari dua variabel, berarti dari empat unsur saja sudah terdapat delapan variabel dan ditambah judul "Piil Pesenggiri" juga dua fariabel maka setidaknya ada
10 varibel pokok.

         .

 Maka logislah bila dikatakan bahwa Piil Pesenggiri menjadi pembahasan yang yang tak akan habis habisnya, bukan sekedar mengurai masing masing variabel, juga akan mencari hubungan muali dari antar pasangan judul dan unsul Piil Pesenggiri itu itu yang sangat terbuka peluangnya melahirkan variabel baru demikian juga dengan hubungan antar unsur dalam Piil Pesenggiri itu juga memiliki kemampuan yang besar untuk mengembangkan variabel dimaksud, belum lagi ditambah dengan kekayaan dan kemewahan metafora dan juga imajinasi tentunya, sehingga peluang pembicaraan Piil Pesenggiri itu takan habis habisnya.

Ketika untuk menyelsaikan study S1, S2 dan S3 serta Pidato Pengukuhan Profesor Piil Pesenggirio dijadikan konten pembahasannya, maka sudah barang tentu akan sangat menggembirakan dan membahagiakan karena sudah mulai terbuka peluang untuk mewariskan Piil Pesenggiri ini kepada gemnerasi muda. Dan ketika saya mengetahui Ade untuk menyelesaikan Study S2 nya di Universitas Lampung dengan judul "Pembelajaran Dengan Basis Piil Pesenggiri" , walaupun dibatasi dengan lima  atau empat nilai saja, itu sangat dipahami karena beliau meneliti sangat dibatasi oleh jumlah jam pelajaran dalam sekali pertemuanm.

Kita menunggu penelitian penelitian lainnya agar Falsafah Piil Pesenggiri ini berkembang, artinya lebih mudah dan lebih luas peluangnya untuk diwariskan kepada gemerasi muda. Sehingga Nilai Nilai Budaya kita tetap dihayati dan diterapkan. Tidak ada benturan antara falsafa Piil Pesenggiri dengan nilai nilai keagamaan, itu sangat penting artinya, bagi setaiap peneliti.

Sabtu, 20 Juli 2019

Rabu, 03 Juli 2019

DI AMERIKA GEREJA DITINGGALKAN, BAGAIMANA DENGAN MASJID ?.

GEREJA YANG DITINGGALKAN oleh para jaatnya menghias berita keagamaan yang berasal dari Amerika, Eropa dan Australia yang ditempati oleh komunitas penganut Agama Kristen dan Katholik tentunya. Pengunjung yang tersisa nampaknya mayoritas adalah mereka yang sudah udzur. Sepinya p[engunjung dikabarkan karena terjadi kekecewaan dari para jemaat konon dikatakan terjadi krisis kepercayaan karena dan yang dokeluarkan untuk pelayanan hanya sekitar 15% dari dana yang dikeluarkan, tetapi belakangan justeru kepempinan gereja di berbagai Benua Maju itu terembus berita tak sedap, khususnya prilaku seksual. Kita berharap dalam waktu yang tak terlalu lama Pimpinan greja itu mampu menepis berbagai berita buruk itu, dan aktivitas akan berjalan sebwgaimana biasanya.

Akibat buruk dari berita negatip terkait dunia keagamaan ini bisa saja membawa pengaruh yang kurang baik bagi dunia agama pada umumnya. Lalu Bagaimana dengan Islam. Adakah kekecewaan ummat kepada para pimpinannya. Insya Allah selama pemimpin 

Senin, 01 Juli 2019

TANGISKU DI PAGI ITU

SUNGGUH di luar rencana semula ketika aku bentang untuk merekam membuat video dipikiranku ada sesuatu yang ingin aku sampaikan, sayang tiba tiba aga suara adzab subuh yang demikian merdu dari Musholla di dekat rumah, rekaman kutunda lalu aku sholat dan seusai sholat berdoa seperti biasanya, tetapi pagi itu seusai berdoa aku pulang ke rumah ingin melanjutkan rekaman, Tetapi sebelumnya aku menyelesaikan doaku dinatar doa yang aku bacakan adalah meminta kepada Allah agar menjadi salah satu daru Ummat Muhammad yang merindukan beliau, dan tentu akan lebih beuntunglagi manakala aku menjadi salah satu yang dirindukan beliau, sayapun menangis di musholla.
Biasanya saya menangis hanya pada tengah malam saja, tetapi kali ini dipagi hari, baru kali ini, tapi itu semua di luar rencana untuk masuk ke tema itu.
Saya hanya trjebak saja ke tema itu, walaupun sejatinya masih relevan juga. Saya membandingkan antara kepatuhan para sahabat dengan generasi sesuadahnya, Generasi Sahabat adakah generasi yang terbaik imannya, lalu tabiin, lalu tabiit tabiin, lalu tabit tabiit Tabiin, artinya kita ini generasi ke berapa. yang dari segi mutu jauh berada di bawah. Hanya ada satu satunya harapan bagi kita, bahwa kita bisa menjadi seseorang yang pernah membuat Rasulullah begitu rindu kepada mereka yang disebut Saudara Rasul, Rasul menyebutnya sebagai Saudara. ingin rasanya disebut Saudara oleh Rasul, karena kita patuh dengan iman sepenuh hati tampa ada rasa ragu sedikitpun. ingin rasanya saya ditertawakan orang orang karena sangking percayanya dan imannya kepada Allah dan Rasul, ingin sekali rasanya dikelom[pokkan oleh Rasul sebagai Saudara beliau. Ya Allah bimbinglah kami kejalan menuju gelar itu.