UNTUK MENJADI PARIPURNA anggota PS memiliki pengetqahuan dan pngalaman setidaknya meliputi tiga aspek yaitu aspek Gerak/ jurus PS, aspek Nafas aspek Aqidah yang sepenuhnya mengacu kepada Kaidah Islamiyah. Ketiga aspek itu harus dialami oleh para anggota PS secara maksimal, karena setiap anggota PS harus memeraktekkan jurus jurusnya sesuai dengan peruntukannya, dengan mengguanakan jurus PS maka sejatinya itu adalah kenaikan tingkat yang sejatinya, karena setiap kali jurus digunakan maka sipengguna akan menerima informasi informasi baru. Karena jurus itu pada hakekatnya informasi, dan manakala jurus kita gunakan, itu berarti terjadi konfirmasi, dan pada saat konfirmasi itu kita akan mendapatkan informasi informasi baru. Jika jurus tidak digunakan sesuai peruntukannya maka kita tidak melakukan konfirmasi selanjutnya menerima informasi baru, itu yang disebut dengan bahwa kita yang tidak menggunakan jurus sesui dengan peruntukannya, pada hakekatnya kita tidak mengalami kenaikan jurus.
Trilogi jurus PS itu terdiri dari Jurus PS, Nafas Ala PS dan Aqidah PS yang sepenujnya merujuk kepada Aqidah Islamiah, Memang ada kesulitan menjelaskan bagaimana pejelasan tenng nafas dan jurus PS. Tetapi barangkali kita akan mengalami kemudahan ketika diketahui Rasulullag SAW nenganjurkan agar Remaja dan Pemuda diajarkan Olahraga renag, memanah dan berkuda. Sebelum kita bicara lebih lanjut perlu kami sampaikan bahwa jurus jurus PS itu adalah dalam rangka membangun kemampuan kita menciptakan dan kemampuan mempertahankan kemampuan kita untuk bisa menyesuaikan dan mengendalikan kita dan lingkungan kita.
Ketika kita disarankan untuk berolahraga renang maka yang harus kita siapkan adalah fisik yang prima, kemampuan menggerak kaki dan menggerakkan tangan dan tentu dengan gerakan kaki dan tangan itu, dan tentu ada gerakan lain semisal gerakan leher, bahkan juga kita pindahkan ke kiri dan kekanan, selain itu yang juga yang sangat penting adalah mengatur pernafasan .
Ketika kita akan melakukan olahraga memanah jika hanya sekedar ingin melepas anak busur sejauh jauhnya maka yang dibutuhkan selain memiliki keterampilan maka yang dibutuhkan adalah ketenagaan (atau power), tetapi manakala kita ingin memanah sesuai dengan sasaran yang telah ditentuikan maka faktor psikologis juga sangat berperan. Peran psikologis itu sangat erat hubungannya dengan keyakinan dan optimisme, dalam konteks yang lebih luas nanti kita akan tiba pada satu titik kekuasaan, yang maha penentu.
Ketika kita akan melakukan olahraga menunggang kuda, maka ada perbedaan dengan renang kita berhubungan dengan benda yang "mati" (tanda petik) melainkan benda hidup yang memiliki jiwa, sehingga antara kita dengan kuda harus bisa saling kenal, saling menunjukkan rasa dan keinginan, tetapi secara diam diam pihak manusia selaku penunggang kuda ingin menguasai kuda yang ditunggangi. Tetapi juda juga memiliki rasa. Yang nanti memang harus ada titik temu. Dan tentu saja nanti akan ada mekanisme yang akan menemukan kesesuaian yang dimulai dari kemampuan saling memahami/ mengetahui.
Itulah sebabnyha saya sering mengutip pendapat pakar kebudayaan Dik Hartoko yang membagi dalam berbudata itu menjadi budaya mitis, budaya ontologis dan budaya fungsional. Jika kita kaitkan dengan bagaimana prilaku kita di PS bila boleh kita bagi tiga macam tingkatan maka kelompok pertama , mitis, adalah mereka yang menggunakan atau memanfaatkan jurus jurus PS, tetapi mereka tak tahu apa sebenarnta yang sedang terjadi dengan jurus jurus itu. Di sebut Ontologis adalah bila anggota PS yang menggunakan jurus jurus PS dan banyak berhasil tetapi dia sendiri tak mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi. Dan disebut tingkat Fungsional manakala memahami apa yang terjadi dan memahami pula apa yang harus dilakukan, jurus mana saja yang harus digunakan. Pendekatan dan penggunaan istilah ini belum lazim dalam ilmu PS, tetapi bila kita membagi bagi ragam macam kita DPS bila kita bagi setidaknya bisa kita bagi tiga macam dan bisa juga lebih.
Maka saran kita adalah jadilagh anggota PS yang paripurna, untuk itu maka jurus jurus itu harus kita gunakan sesuai peruntukannya, jurus yang yang kita terima adalah informasi, maka ketika jurus itu kita gunakan sesuai kegunaannya maka disebut konfirmasi, dan pada saat jurus itu kita gunakan maka berarti kita telah melakukan kenaikan jurus karena setelah kita gunakan jurus itu kita mendapat informasi yang baru. Semakin sering mendapat informasi baru maka semakin terbuka kita mencapai paripurna. Wallohu a'lam bishowab.
ssalamu 'alaikum wr wb.
Naskah ini saya sampaikan dalam rangka menjawab pertanyaan, maaf saya tak bisa focu, dan naskah ini menjadi melebar, walaupun tidak terjadi bias tampa kontrol. Trims