Sabtu, 18 Februari 2023

PERMAINAN KATA KATA DAN MEMBERANGUS IDENTITAS

Christiaan Snouck Hurgronje (8 Februari 1857 – 26 Juni 1936) adalah seorang sarjana Belanda bidang budaya Oriental dan bahasa serta Penasehat Urusan Pribumi untuk pemerintah kolonial Hindia Belanda (sekarang Indonesia).

Lahir di Oosterhout pada 1857, ia menjadi mahasiswa teologi kristen di Universitas Leiden pada tahun 1874. Ia menerima gelar doktor di Leiden pada tahun 1880 dengan disertasinya 'Het Mekkaansche feest' ("Perayaan Mekah"). Ia menjadi profesor di Sekolah Pegawai Kolonial Sipil Leiden pada 1881.

Snouck, yang fasih berbahasa Arab, melalui mediasi dengan gubernur Ottoman di Jeddah, menjalani pemeriksaan oleh delegasi ulama dari Mekkah pada tahun 1884 sebelum masuk. Setelah berhasil menyelesaikan pemeriksaan diizinkan untuk memulai ziarah ke kota suci muslim Mekkah pada 1885. Di Mekkah, keramahannya dan naluri intelektualnya membuat para ulama tak segan membimbingnya. Dia adalah salah satu sarjana budaya Oriental Barat pertama yang melakukannya & ia mengajarkan Islam Sekuler. / Islam dan sekularisme

Pada 1889, ia menjadi profesor Melayu di Universitas Leiden dan penasehat resmi kepada pemerintah Belanda untuk urusan kolonial. Dia menulis lebih dari 1.400 makalah tentang situasi di Aceh dan posisi Islam di Hindia Belanda, serta pada layanan sipil kolonial dan nasionalisme.

'

 BANYAK YANG PERPOLITIK ANTI  IDENTITAS

SEBAGIAN  kecil Politisi Indonesia sekarang itu umunya sedang ikut ikutan mengajak membenci Islam dengan dalih Politik Indentitas. Kita sekarang memang sedang diaduk aduk sedemikian rupa. Tidak kurang dari PBB telak mengumumkan larangan melakuklan Islamo Phoboua tetapi justeru di Indonesia sendiri yang  merupakan Mayoritas Islam justeru sedang gencar gencarnya menanamkan kebencian melalui Kampapanye Anti Politik Identitas. Secara jelas bahwa yang dimakusdkan dengan politik Identitas atas anti Islam dalam dunia politik. 

Memang sejak Zaman Orde Baru Pemerintah Indonesia menjadi Komandan untuk melarang Islam dikait kaitkan dengan Politik,  Dan nampaknya penduung politik anti Islam itu sedang menemukan istilah yang mereka rasakan lebih nyaman, yaitu Politik Identitas. Ya memang Identitas Keislaman Ummat Islam sejak dahulu  telah mereka upayakan untuk aecepat mungkin dipreteli. 

Di Era sekarang ini sedang populer istilah Politik Identitas, untuk gampangnya kita katakan bahwa jelsnya  istilah politik identitas ini pada saat diselenggarakannya Piulkada DKI yang terjadi persaingan tajam antara Ahok dan Anis Baswedan, lalu Anis Unggul. Dikatakan bahwa Anis melakukan Politik Identitas, Disebut Politik Identitas karena diungguli Anis yang didukung Islam, padahal ditinjau dari banyak segi sepantasnya Ahok Pasti Menang. Seperti kata Ahok sepantasnya Ahok tidak membutuhkan Kampanye apapun, bila seandainya Reklamasi Pantai seputar DKI terlaksana. Dan tak bisa diingkari bahwa dengan Unggulnya Anis di Pilkada DKI, maka  itu ancaman bagi mereka yang menghawatirkan kemenangan Kelompok Islam dalam Pilpres nanti. 

Sedangkan jika kita merujuk dengan apa yang disarankan oleh   Peneliti Politik Snouq Horgronye


 Sedangkan jika kita merujuk dengan apa yang disarankan oleh  nama besar  Peneliti Politik Belanda yaitu Cristian Snouck Hurgronye  (8 Februari 1857 - 26 Juni 1936) Adalah Sarjana Belanda Bidang Biudaya Oriental dan Bahasa  serta Penasehat Urusan Pribumi untuk Penjajah Belanda dahulu dikenal dengan istilah Pemerintah Kolonial Belanda di Indomesia. Belanda menduduki Indonesia  mempecundang Bamghsanya, serta mengeruk kekayaan Alam Indonesia dan itu benar benar Kekayaan yang masih perawan. 

Hurgronye adalah Dr Dalam Bidang Theologi Kristen ini ditugaskan untuk melakukan penelitian bagaimana  agar Belanda Bisa menguasai  Negeri Kaya Raya ini yang kelak Dinamai Indonesia.. Grounye  ditugaskan melakukan Penelitain Utamanya di  Aceh yang merupakan daerah yang gagal dimasuki Belanda. Sangat luar biasa Hasil Penelitiannya dikatakan, Bila Ingin Menguasai Indonesia ini maka harus secepat mungkin lemahkanlah masyarakat Muslim. Dengan melemahkan Ummat Islam di Indonesia, maka Indonesia dapat dikuasi dengan mudah.  Sejak itu program yang sangat nampak adakah adanya kampanye pamkanye untuk membenci Islam.  Ada istilah Islamo Phobiya. Targetnya Non Muslih harus membenci Adama Islam, bahkan Penganut Islam itu sendiri agar ikut membenci Islam.  Dalam usia saya sekarang 69 Tahun Kampanye untuk membenci Islam sudah saya saksikan  sejak saya masih Usia Sekolah SD. 

Tetapi mengkampanyekan kebencian kepada Islam di luar dugaan kita ternyata Keinginan Menguasai dan menjajah Bangsa lain itu tetap saja  . 

 

Lahir di Oosterhout pada 1857, ia menjadi mahasiswa teologi kristen di Universitas Leiden pada tahun 1874. Ia menerima gelar doktor di Leiden pada tahun 1880 dengan disertasinya 'Het Mekkaansche feest' ("Perayaan Mekah"). Ia menjadi profesor di Sekolah Pegawai Kolonial Sipil Leiden pada 1881.

Snouck, yang fasih berbahasa Arab, melalui mediasi dengan gubernur Ottoman di Jeddah, menjalani pemeriksaan oleh delegasi ulama dari Mekkah pada tahun 1884 sebelum masuk. Setelah berhasil menyelesaikan pemeriksaan diizinkan untuk memulai ziarah ke kota suci muslim Mekkah pada 1885. Di Mekkah, keramahannya dan naluri intelektualnya membuat para ulama tak segan membimbingnya. Dia adalah salah satu sarjana budaya Oriental Barat pertama yang melakukannya & ia mengajarkan Islam Sekuler. / Islam dan sekularisme

Pada 1889, ia menjadi profesor Melayu di Universitas Leiden dan penasehat resmi kepada pemerintah Belanda untuk urusan kolonial. Dia menulis lebih dari 1.400 makalah tentang situasi di Aceh dan posisi Islam di Hindia Belanda, serta pada layanan sipil kolonial dan nasionalisme.

 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar