Senin, 20 Maret 2023

ANDIL BAMBANG EKAWIJAYA MENDIDIK SAYA DALAM MENULIS.

'

ADA KISAH BERJALAN SEKITAR TIGA TAHUN LEBIH DI SEKITAR SAYA



SAYA MENGENAL ALMARHUM Bambang Ekawijaya jelas lewat Lampos, karena saya seringkali membaca tulisannya Lewat Harian Lampos, almarhum yang mengispirasi rasa untuk meulis di media, walaupun nantinya yang membukakan pintu untuk saya sehingga tulisan saya berbilang di Lampos adalah Budi Hitasuhut dan Udo Karzi dari Lampos.  Pada suatu hari di Kantor tempat saya ditugaskan BPKB Lampung, BPKB singkatan dari Kantor Balai Pengembangan Kegiatan Belajar, yaitu sebagai UPTD atau Unit Pelaksanaan Teknis Daerah  yang merupakan bagian dari dari Kantor Kanwil Depdikbud Prov. Lampung, kelak Kantor UTD Lampung ini meanjadi UPT Kemendikbud Prov Lampung, tetapi sebelumnya saya sudah kembali dimutasi ke Kanwil Depsikbud Prov Lampung yang sudaj dilebur ke Dinas Pendidikan Lampung, hingga saya pensiun bekerja selaku PNS, sebelum saya akhirnya menjadi Pegawai Swasta  sebagai Pekerja dari Kantor TETIRA International Consultant yang ditugaskan di daerah Prov Sumatero Selatan, (2003-2006)   

Saya merasa sangat beruntung bisa jumpa dan kontak langsung itu hanya sekali, ketika saya ditugaskan untuk mendampingin Almarhum ketika beliau ditunjuk menjadi Narasumber di sebuah Pelatihan kepada Para Guru yang diselenggarakan oleh Museum Lampung, Pada saat itu saya  dipercayai oleh Kanwil Dikbud menjadi Pimpro Permuseiuman Lampung. Tetapi ada kontak tidak langsung ketika Almarhum Bambang Ekawijaya menulis atau memberikan Komen dari Apa yang Kami Lakukan di PWRI Dikbudparpora, yaitu melakukan Pendidikan Kepada Sejumlah Anggota, PWRI Dikbudparpora Lampung, sejumlah Guru Agama dan Guru Olahraga dan sejymlah Siswa secara Berimbang. Pada saat itu Pengurus PWRI Dikbudparpora Lampung mendapatkan Bantuan Biya dari Pemerintah untuk menyelenggarakan Pelatihan baik untuk Siswa, Guru Olahraga dan Guru Agama serta Anggota PWRI.  Dan Kegiatan itu dimuat oleh Lampus untuk Menghiasi   sebuah sudut berita.

Saya merasa sangat bahagia dan bangga ketika keesokan Harinya Nya Almarhum Bambang Ekawijayamenampilkan tilsannya dan mengulas tentang kegaiatan kami itu  dan kami merasa bahwa dengan kemunculan tulisan Almarhum di Lampos itu juga adalah sanjungan beliau terhadap kegiatan yang kami selenggarakan VWRI Dikbudparpora Prov Lampung,  beliau menjadi tertarik karena Semua Aspek Pelatihan yang kami selenggarakan itu Kami Kaitkan dengan Piil Pesenggiri, yang meliputi Nemui Nyimah (Produktip), Nengah Nyappur (Kompetitip) dan Sakai Sambayan (Kooperatip). Narasi yang kami gunakan adalah berdasarkan pendekatan filsafat. baru kemudian pendekatan narasi adat. Sehingga siapapun bisa terlibt dalam pembahasannya. 

BUDI HUTASUHUT

Yang ingin saya sampaikan bahwa saya mendapatkan peluang menulis di Lampos adalah ketika saya ditugaskan untuk mendampingi Budi Hutasuhud  ketika beliau diutus Lampos untuk menyampaikan  materi Pelatihan bagi Tenaga Fungsional di lingkungan UPTD BPKP dengan maksud agar para Tenaga Fungsional itu mengakrabkan diri dengan dunia tulis menulis. Dengan cara memiliki kemampuan menulis yang ringan dan komunikatip. Pada saat itu saya dia, diam menyimak serius  ceramah yang disampaikan oleh Budi Hutasuhud, Karena jam yang diberikan kepada beliau seharian maka saya berkesempatan berakrab ria dengan Budi Hutasuhud. 

Dalam kesempatan itu saya manfaatkan untuk bertanya tentang Siapa Udo Z Karzi, dan saya bilang bahwa terraeik dengan tulisan tulisan beliau, dari Budi Hutasuhud saya mendapatkan berbagai pujian  beliau kepada Udo Z Karzi, saya berterima kasih sekali kepada Budi yang banyk memberikan sisi posituip Udo Z Karzi.

Tentang   Pertemuan dan Perkenalan saya dengan Hutasuhud, nampaknya demikian, Udo Z Karzi menceritakan sisi sisi positip dan keuntungan bergaul dengan Budi Hutasuhud.  Saya mendapatkan keuntungan besar atas perkenalan saya dengan Udo Z Karzi dan Budi Hutasuhud, yaiyu kesempatan saya menulis di Lampos. 

Saya bangga sekali karena ketika tulisan saya muncul di Lampos, pagi pagi saya saya sudah menerima telepon dari kawan kawan  yang mengucapkankan selamat dan pujian mereka terhadap tulisan saya yang dimuat di Lampos pada pagi iytu. Tentu saja pada pagi itu saya masuk ke Kantor dengan hati yang berbunga bunga, karena karena sesungguhnya bagi mereka yang membaca Koran Pagi Lampos kemungkinan besar membaca tulisa saya, dan saya tahu tidak banyak Karyawan yang mendapoatkan kesempatan itu septi ini, jangankan Stap administratip, tenaga edukasipun ternyata masih langka. itulah sebabnya saya merasa perlu berterima kasih secara khusus Kepada Budi Hutasuhud, Ydo Z Karzi, dan tentu saja Eka Wiujaya sebagai Pembina Mereka untuk beraktivitas sebagai Pegiat Jurnalistik di masa masa itu. . 

Kontak dengan Udo Z Karzi terjadi pada masa pandemi yang lalu, beliau mengajak sejumlah kawannya umtu ,emulis bersama prihal pamdemi, mereka bersepakat untuk menulisdengan judul besarnya Pandemi Pasti Berlalu.  Seyelah tahu itu sayapun tertarik untuk berpartisipasi dalam menulis buku itu.  Mengingat yang sudah sudah Udo Z Kazzi nebfhibdar untuk menulis tentang Piil Pesenggiri, Maka saya berketetapan tidak mengaitkannya dengan Falsafah Piil Pesenggiri, tetapi saya menulis masalah Pandemi ini terkait dengan  Sejarah Kehancuran Kota Termodern pada saat , yaitu Kota Irom dan kota berkhir dengan kehancuran kotanya, dan meninggal secara masal Penduduknya. 

Tidak terlalu banyak orang orang disekitar Pak Bambang Ekawijaya yang nelakukan kontak dengan saya, tetapi dilain pihak saya sangat enikmati dan memiliki serenteng kengan indah yang sekali ingin saya katan sangat sulit untuk dicari , demian berharganya Bambang Ekowijaya di mata saya yang miskin p-engalaman ini. terima kasih 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar