Kamis, 29 Juni 2023

DIAJAK MAS ENGGAR SHOLAT IEDUL ADHA BERSAMA JAMA'AH LAIN.


KEMARIN setelah diskusi ringan akhirnya kami berdua mencapat kesepakatan  untuk Sholat Ied Adha mengikuti Pendapat yang mengatakan sebainya dilaksanakan Pada Rabu 28  Juni 2023, Walauoun saya sebutkan kami sebelumnya diskusi, tetapi uingin saya katakan terus terang kami hanya kebetulan bersimpati kepada Narasumber yang sama.  Kebetulan pada Tahun ini terjadi dualisme  ada yang sholat Ied di Hari Rabu dan yang lain sholat Ied di Hari Kamis 29 Juni 2023, yang hari Rabu versi Muhammadiyah dan yang Kamis Versi Pemeritah. Tetapi jika disebut Versi Muhammadiyah, itu tidak terlalu benar, karena yang sholat di temat kami sholat, pada hari Rabu itu saya tidak yakin didominasi Muhammadiyah. 

Jika yang mendominasi Sholat Ied Hari Rabu itu Muhammadiyah maka saya yakin Muhammadiyah akan jauh lebih maju di Indonesia. Karena dengan jumlah yang Minoritas saja Muhammadiyah mampu mendirikan Banyak Sekolah dan Rumas Sakit. Bahkan saya dengar Muhammadiyah juga sudah membangun Hotel. Dan sebenarnya yang bukan anggota Muhammadiyahpun  boleh boleh saja menyumbangkan sebagian dari kekayaannya atau penghjasilannya setiap bulan ataupun berkala kepada muhammadyah. Demikian juga untuk Organisasi Sosial Islam lainnya, seperti untuk Organisasi Islam terbesar terbesar di Indonesia NU umpamanya dan juga untuk yang lain sehingga para pengguna bisa terlindungi bari berbagai cobaan melakukan sesuatu yang dilarang dalam Islam.


Dalam Khutbah kali ini kami selaku jama'ah disuguhi Khutbah yang sangat bermutu, Khatib berkesempatan sekelumit mengkaitkan kondisi ummat Islam sekarang yang sedang dalam ancaman. keterpecahan karena Pemerintah memilih sikap Ingin Cawe Cawqe dan tidak Netral serta tertarik bermain mata dengan pihak Asing. Walaupun Lhatib tidak bicara selengkap itu tetpi arah pembicaraan sangat kita pahami karena memang sudah terlalu serting diucapkan dan di durespon masyarakat. 

Ada pihak asing pemilik dana yang besar yang sepertinya berhasil merebut hati Pemerintah sehingga POemerintrah terjebak dalam hutng yang Maha Banyak. Hal ini akn menjadi beban yang terlampau berat bagi Presiden yang datang walaupun Pilpres Nanti Kita Mendapatkan Presuden yang menjadi Antitesa Kepemimpinan yang sekarang. 
 
Memang sudah puluhan tahun yang lalu walaupoun secara san
mar samar kita tidak membawa bawa agama dalam berpolitik, tetapi pada sepuluh tahun terakhir ini tidak kurang dri Pimpinan Tertinggi mengatakan bahwa bila ada melakukan Politik Identitas maka Pihak Asing akan menghancurkan Bangsa iuni. Tidak jelas apa arti Pidato yang disampaikan langsung Presiden, pihak asing yang mana yang akan meluluh lantakkan Indonesia bila ada yang mempraktekkan Politik Identitas, karena sepnjng pidato pidato tentang politik Identitas itu, maka yang dimaksud adalah Politiki Islam. Mka sulit sekali kita mencari kaitannya dengan sejumlah Orang Orang Muda yang datang dari Cina diduga jumlahnya sudah mencapai jutaan, mereka mengantongi  surat keterangan sebagai tenaga kerja, tetapi dari versi lain,banyak jurnalis yang menyebut mereka itu adalah  Tentra Cina, Tetapi itu masih menjadi teka teki bagi kita sebagai Pecinta Negeri ini. 
 
Saya juga teringat dengn ceramah Pendeta  DR.  Esra Soru beliu mengatakan  bahwa PBB melalui WHO akan mendirikan Agama Baru, Salah satu Curi Agama baru itu adalah menerim kebebasan perkawinan sejenis, laki laki boleh kawin dengan laki laki, dan Perempuan boleh Kawin dengan Perempuan.  Konsep  itu sebenarny sudah mulai dikampanyekan pada saatnya kita marak mengkampanyekan  
 
 
 
 


Senin, 26 Juni 2023

PULUHAN TAHUN PKI BERULH DENGAN KERUSAKAN YANG BIADAB

KINI POLITIK MENGANGGAP KITA BERHUTANG JASA HARUS MEMINTA MAAF KEPADA KOMUNIS. 

Thun 1968 saya sudah duduk di SLTP, artinya menjelang pristiwa G 30 S PKI  tetapi sudah ada dibagian Penghujung atau akhir saya ikut merasakan tetapi tentu saja dalam ketidak mengertian. Tetapi saya masih ingat pada saat kecil saya di Desa Pagelaran sekarang termasuk Wilayah Kabupaten Pringsewu, saya ingt sekali betapa seringnya PKI melaksanakan Apel dan Pawai besr besaran  justeru setiap kali melintas disekitar tempat kami tinggal rombongan besar itu melintas Pas Menjelkang Magrib dan saya ingat walaupun bersamaan dengan waktunya adzan Magrib justeru mereka sedang keras kerasnya berteriak teriak. 

Tidak jarang kami senagai nak anak yang asik menonton kelakuan mereka tk sadar kami dijemput orang tua kami, smbil membisikkan di telinga kami... Naak ... Pulang ... sudah Magrib ... Banyak Setan ... sulit kami memahami makna kata kata itu tetpi kami memng diajarkan bahwa pada saat Magrib .. tak boleh ada anak anak diluar rumah karena banyak makhtuk halus dan Jahat berkeiiaran di luar rumah. 

Dan kami juga tahu bahwa setiap kali maghrib ada sekumpulan orang berteriak teriak walaupun kami tak menangkap makna dari teriakan itu, tetapi kami juga tahu bahwa bebari malamnya akan ada penampilan seni, yang saya kenal itu adalah Seni Ludruk, kami anak anak setiap kali ada seni ludruk yang dipoentaskan oleh PKI itu maka kami selalu menuntut orang tua kami untuk dibawa mendatangi lokasi pementasan kesenian itu, sesampai di lokasi kami dibelikan jajanan ala desa, tetapi tk begitu lama kami anak anak diajak pulang, tentu sebagai anak kecil kami tak diajak penikmati pementsan itu. 

Pada saat anak anak saya masih ingat bahwa ada teriakan teriakan orang orang dewasa, yang kami juga tak tahu apa artinya, saya ingat betul pada saat itu yag diteriakkan yaitu kata kata Nasakom, dan mungkin membutuhkan waktu hingga satu Tahun baru saya tahu jika maksudnya itu Kependekn dri Nasionalis, Agama dan Komunis. itu juga hasil dari mendengar teriakan teriakan Kakak Kelas. kami terpaut beberpoa kelas atau beberapa tahun.

 

Rabu, 14 Juni 2023

DARI ROAINI HINGGA GASYIM GAMOL.

'                             MRNGINGTKAN  SAYA  HAMPIR SEPULUH TAHUN SEBELUMNYA  

SAMBIL MEMAINKAN HP di tanganb saya berusaha mengabadikan sekumpulan momen yang saya tertarik untuk saya rangkai menjadi sebuah Youtube dan saya kira ini momen Langka. Pada saat Sahabat mengajak saya menghadiri sebuah tampilan Ibu Ibu Pensiunan yang tergabung dalam Kerta Lampung   memainkan Gamol Lmpung  dengan Musik Cetiknya. Seorang laki laki terbilang Muda nampak banyk memberikan Aragan dalam Tampilan Ibu Ibu itu dan tak Keberatan  Rasanya untuk mengacungkan Jempol "Kalian Sukses" Kata saya. 

Tiba tiba laki laki itu melangkah pasti dan mendekati saya dan menyodorkan tangan Bersalamatkan. Apa Kabar Bang ... naik kata saya dalam keterkejutan ... kita Satu Alumni  Nang ... Saya semakin  terkejut ....  betul kah ... tanya saya  Betul Bang ... katanya mencoba meyakinkan saya .... Kapan kita terakhir berjumpa ... saya menyelidik ... jangan jangan  Dia salah lihat .... Memang belum pernah jumpa Bang ,,, jawabnya ... saya semakin yakin Dia salah lihat .... Dia terdiam sejenak ... Kita sama sama alumni PGAN Tanjungkarang ... Bang ... katanya seperti Kewa.  Tetapi justru sayang menjadi terkejut seperti tersambar petir ....  saya segera menyembunyikan wajah ... karena mata saya terasa berair dan terasa hangat. Kami berpisah 




Minggu, 11 Juni 2023

SAMPAIKANLAH SALAM INI KEPADA SEMUA TEMANKU

' '                               

YAH ... ADA SEJUMLAH FOTO YNG SEMPAT SAYA MILIKI DAN SAYA INGIN SEKALI MENGABADIKANNYA. 

BENAR BENAR di luar dugaan saya ternyata saya memiliki sedikit pengalaman untuk merantau sambil bekerja.

SAMBUTAN ATAS NAMA KELUARGA PADA ACARA TAKZIYAH HARI KETIGA ALM NASIR M...

'                                       SAMBUTAN DISAMPAIKAN OLEH KAKANDA SYAFRUDDIN YANG TELAH DIPANGGIL ALLAH PADA HARI SABTU 3 JUNI 2023 YANG LALU 


 

 



 

Rabu, 07 Juni 2023

SEBUAH TESTIMONI DARI USTADZ SUJADI MANTAN BUPATI PRINGSEWU

DALAM ACARA NIGA ALMARHUM KANDA SYAFRUDDIN. 



INNA LILLAHI WAINNA ILAIHI ROOJI'UUN  telah meninggal dunia Kanda Syafruddin di Pagelaran pada hari Sabtu pukul 02.00 3 Juni 2023 semoga saja beliau meninggal dalam keadaan Husnul Khotimah atau akhir yang membahagiakan Sesungguhnya sepengetahuansaya di Keluarga Besar kami ada tiga orang yang memiliki kedekatan degan Ustad Mujadi ini. Pertama Kakanda Arbi lmarhum.  Kakanda Arbi pernah berujar di depan saya, beliau pernah mengatakan : "Saya berhrp semoga di Kampung kita ini akan semakin bertambah jumlah lulusan dari Pondok Pesantren umumnya  mereka itu sanggu menderita untuk melaksanakan dakwah. Yang Kedua Nakanda Idham di depan Saya pernah menceritakan bahwa Dia Punya Sahabat yang sangat banyak hapanlan Hadits dan Quran. Ketiga Almarhum Syafruddin Beliau telah meningglkan kita semua Pada Hari Sabtu 3 Juni 2023, yang memiliki kedekatan sehingga dengan Ustadz Mujadi sehingga Ustad berkenan menyampaikan Testimoninya terkait meningglnya Kanda Syafruddin. Silakan lihat Youtubenya yang saya viralkan. 


 Atas petunjuk dan persetujuan Pangeran atau Pimpinan Sdat Komunitas Adat Talang Padang dan Sekitarnya (PeminggiR Ayahanda Almarhum M Dani Radjidin sepkat untuk mengambil Lokasi membuka Lahan baru di daerah di Way Djurak Jaha, memang Keluarga Besar meniti jalan lewat wilyh Talang Padang dan sebelumnya juga sudah ada mereka yang berasal dri dari daerah yang sama dan menempati lokasi sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Kepala Marga Talang Padang  yang memiliki pesebaran Kotaagung, Talangpadang, Pagelaran, Waylima, Patdasuka, Kedondong dan Kububatu. Dengan demikian semua Kami yang merupakan Masyarakat Adat, Asal derah yng kelak di Kenal dengan Lampung Barat, memiliki legalitas untuk Beranak Pinak di Wilayah yang secra Marga adalah milik Kelompok lain, tetapi ternyata Dunia adat poada saat irtu memang tidak lepas daru upaya Propokasi Pemerinthan Kolonila Belanda untuk diadu domba. Tetapi dengan sentuhan Adat dan Agama yang dipeluk, yitu Islam maka justeru Pimpinan Adat memiliki perasaan Kesamaan  dan Kenyamanan  serta   persamaan rasa lainnya tetap terbentuk, itu setelah sedikit sentuhan setelah terjadinya Transaksi yang legal baik secra ada dan tradisi dan kesepakatn sehingga transaksi itu dinytakan legal dan aman. 

Kesepakatanpun terjadi di Kelompok Way Jurak (Kuta Jawa) terkait perkembangan dan bertmbhnya jiwa dan bahkn sudah memulai memasuki usia sekolah, Maka Ayahanda M Dani Rajidin melakukan Koordinasi untuk menyelenggarakan Pelksanaan Pendidikan walaupun secara darurat  Maka berdirilah lembaga Pendidikan di Komplek yang sangat terisolir itu, tetapnya di Kuta Jawa, Way Jurak maka terkumpullah belasan murid dengan usia yang sangat bervariasi. Biarlah, pada Saat target Ayahanda M Dani Radjidin para siwa Terampil membaca Al Quran dan mulai Akrab dengan Tulisan Latin, Pada saat itu yang Menjadi andalam sebagai Pengajar adalah Pamanda  Mardian, (Ayahanda Nya Iwan yang kini Tinggal Di Bandung)


Setidaknya  Mamak Maryadi bisa menjadi  saksi Tangisa  Ibunda Aisiyah pagi itu memecah Kesunyian, Semakin siang tangisan  itu alih alih mereda, tetapi tangisan itu semakin keras. Bujang Kecil Mamak Mar semakin bingung, karena sepengetahuan dia tangisan itu hanya lazim ditangiskan ketika ada yang meninggal dunia. Kenngan yang satu itu adalah pristiwa yang sangat mengejutkan dan mencekam karena Mamak Mar butuh wktu berhari hari dan bahkan mungkiun bertahun tahun baru terjawab.   karena ketika saya menerima cerita ini penyampai ceritak menyampikan  cerita ini ecara tuntas. 

Mengapa Ibunda demikian sedihnya melepas Pakcik Mardian Dia orang tua dari Iwan adik berdik Dn Mamak Hamdan Ayah Herman yang juga kini tinggal di Bandung, maka penyebab Utama mengapa tangisan itu seperti telah kehilangan sesuatu yang sangat berharga, itu tak lain adalah karena Pak Cik Mardian adalah orang yang dituygaskan Ayahanda untuk Mengelola Sekolahan yang baru di dirikannya dengan dukungan sepenuhnya  dari Pakcik Mardin. Pakcik Mardin Adik Kandung Ayahanda memng dipersiapkan untuk menjadi Guru, tetapi tiba tiba saja dia Pamit untuk Mengikuti Mamak Hamdan merantau Ke Bandung, dan Mamak  Mamak Zakaria Orang tua dari Dr. Syaiful yang sudah menunjukkan keberhasilannya dalam merantau Ke Bandung Sehingga keingin Mamak Hamdan dan Pakcik Mardian  menjadi sulit untuk dicegah oleh Ibunda. Itulah sebabnya beliau ,menangis dengan sangat pilu, dan membuat anak anak muda muda pada saat itu terheranb heran. 

Dengan keberangkatan Guru yang semula akan diandalkan menjadi Pengelola Madrasah yang didirikn di Kutajawa  Wayjurak itu dengan sangat terpaksa sekali dipindahkan ke Pagelaran, selain pada saat itu memang belum ditemukan Adanya Madrasah  di Oagelaran, dan di Pagelaran Mamak atau Pamanda Syamsuddin yang memang sudah dahulu memilih provesi sebagai Guru di Pagelaran. 

Singkatnya cerita sebenarnya Mamanda Syamsuddin memang sudah berusaha keras tetapi ternyata setelah diusahalan dari waktu ke waktu Madrasah yang sebenarnya sangat diharapkan itu sulit sekali untuk berkembang. .