![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiB_bfFOf1bxxioxPPSoaYrQbyLrtJqGdmBGIxKzodShuB_bAdJewQkzF1MCJCDoR0m3G1EyMo1z0WJusHV6VOYo59cibv8UaBrx9yRQxtUVFV718Ny4mLesyIHUVNcfvJP79Z5dXJKRn3M/s320/New+Picture+%252811%2529.bmp)
ITU PERTANYAAN YANG AKAN MENGGELAYUT. Kita berharap dengan mengunjungi desa Wana yang terletak di Lampung Timur itu rumah rtumah kuno itu masih akan kita dapatkan, bukan hanya rumahnya dengan bentuk tradisional, tetapi tata ruang, peralatan dan lain sebagainya mampu menggambarkan kekunoannya dan keteradisionalannya. Jelas kita juga berharap penghuni rumahnya dalam setiap harinya masih menggunakan bahasa Lampung sebagai bahasa sehari hari sehingga secara spontan dapat mempraktekkan bahasa itu. Bila ciri khas ke Lampungannya dahulu juga ditandai dengan aktivitas pertanian atau bertani, agraris. Maka akan menjadi lengkap manakala sejumlah lahan pertanian mampu dipertahankan pemanfaatan dan kegunaannya.
Untuk itu semua dibutuhkan kesepakatan secara terus menerus, serta arahan dan binaan sehingga keberadaan dan aktivitas bisa dipertahankan. Dan untuk diketahui bahwa untuk itu semua tentu saja dibutuhkan sejumlah dana yang tentu saja tidak ada jaminan akan dimiliki secara partisipasi sukarela dari pemilik rumah dan tanah,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar