BAGIAN PERTAMA DARI DUA TULISAN
SECARA HYSTORIS sepertinya tidak ada hubungan antara Piil Pesenggiri dengan Prana Sakti. Setidaknya demikian menurut saya, tetapi secara sujektif bagi saya pribadi tentunya, keduanya tak terpisahkan. Setidaknya itu yang saya alami, sejak pada suatu saat saya harus menulis tentang Piil Pesenggiri dan Prana Sakti, yang terjadi secara spontan yang mungkiun sangat didukung secara subjektig danm emosional. Ketika saya harus menulis baik itu Falsafah Piil Pesenggiri maupun Prana Sakti, pada saat itu tulisan masih sangat sedikit bisa diketemukan. Lebih banyak yang didaparatkan dari kata kata dan penutruran dari informan, Tetapi akhirnya tentang Falsafah Piil Pesenggiri justeru lebih cepat ditangkap oleh pihak Perguruan Tinggi, sehingga sudah bermunculan mahasiswa S1, S2 dan bahkan S3 yang menjadikan Piil Pesenggiri sebagai bahan kajian. Saya juga berharap pada saatnya nanti adalah giliran Prana Sakti akan mampu mengundang minat Mahasiswa S1, S2 dan S3 untuk dijadikan bahan penulisan skripsi thesis dan disertasinya. Walaupun ada sdikit perbedaan di mana Prana Sakti ada memiliki sesuatu yang hanyadibukakan bagi para anggota saja, atau bisa juga dibukakan kepada Petugas Negara terkait kepentingan Negara Bangsa yang tentu saja dengan menunjukkan Surat Tugas Resmi dan yang bersangkutan memang cukup meyakinkan memiliki kompetensi yang dibutuhkan untu membicarakan itu semua. Sebenarnya ada satu lagi yang ingin saya pertautkan di dalam Blog dan Chanel ini, yaitu terkait dengan Kesehatan Hati dan Jiwa, ini saya ingin melibatkan rekan rekan Grup Khatam Quran, saya ingin memanfaatkan buku karya Ibnu Thaimaiyah untuk membahasa ini, tetapi nampaknya stelah dua tahun berlalu grup ini belum memiliki ketertarikan untuk membedah Buku Tibbul Qulub yang sangat terkenal itu, saya membayangkan keindahan dalam menggabungkan ketiganya.
Prana Sakti dengan jurus jurusnya itu bisa menghantarkan para anggotanya untuk memiliki kemampuan mensinkronisasikan dirinya dengan lingkungan, Lingkungan itu setidaknya meliputi manusia, alam, ada juga binatang yang nampak, tetapi ada juga yang tak nampak umpamanya wabah dan penyakit, penyakitpun bisa dibagi dengan penyakitnya hati atau jiwa dan ada menyakit fisik, Saya pernah ditanya prihal dasar mengapa mendirikan Prana Sakti dan jurus jurusnya, tetapi sayang si penanya nampaknya bukan berdasarkan keingintahuan, tetapi Dia ingin membantah dan Menyalahkan. Di dalam keterbatasan waktu dan kemampuan saya mengolah pemanfatan sisa usia, maka tak ingin rasanya saya memboroskan waktu sekedar untuk perdebatan.
Jika yang dimintakan dalil oleh si penanya itu seperti apa yang terdapat dalam al-Quran seperti dalil pelak sanaan sholat, zakat, puasa dan haji, maka akan sulit si penanya mendapatkan jawaban yang bisa dengan mudah dioahaminya. Tetapi bukankah Allah telah menyampaikan wahyunya di alam terkembang, walaupun untuk memahami kita harus menguasai sain dan bahkan teknologi, maka kata para ulama bsar yang nufassiri bahwa wahyu wahyu Allah yang dibentang di alam terkembang jauh lebih luas dari apa yang dituangklan dalam Al-Quran. Memang nampaknya Allah Allah memang merancangnya demikian. Syahadat, Sholat, puasa, zakat dan haji itu dalilnya jelas dan baku.
Guru Besar PS Bang Asfan menjelaskan bahwa PS didirikan dengan tidak meninggal unsur kebudayaan. Namun demikian unsur unsur tak boleh ada yang bertentangan dengan akidah Islamiyah. Beliau meminta pertolongan kepada Kh. Ali Maksum AR. Facruddin dan Buya Hamka, tiga ulama besar ini membantu PS dan Bang Asfan agar terhindar dari sesuatu yang berbau syirik. Ketiga ulama itu memiliki kemampuan untuk berbicara pure agama, tidak dicamputaduk dengan politi, kepentingan pribadi ataupun golongan ataupun aliran tertentu, Kh. Ali Maksum adalah tikih NU dan AR Fachruddin Tokoh Muhammadiyam sedang Buya Hamka terbilang sebagai sesepuh keluara, Sekali lagi mereka bertiga picara pure agama,
Nilai Kesejarahan itu sangat penting bagi Prana Sakti, dahulu ketika Rasulullah SAW awal menyiarkan agama, mulai dari sembumyi sembunyi, lalu tak ada jalan yang tak ditapakinya, dan tak ada rumah yang tak disinggahinya, setiap hari beliau berdakwah, yang harus dicatat oleh para aktivis PS bahwa dalam berdakwah Rasulullah senang menggunakan pakaian putuh bersih, tetapi selalu didapati oleh Isteri dan Anaknya hampir setiap haru pulang dengan pakaian kumuh dan kotor, bahkan ada bagian bagian yang terluka, beliau dilepari oleh penduduk baik dengan batu dan juga dengan kotoran, isteri dan anak anaknya menangis menyaksikan kepulangan beliau dalam kesengsaraan itu. Tetapi yakinlah bahwa Allah selalu melindungi. Kenabian dan kesaulan itu diwariskan kepada ulama, Ulama ada pewaris Nabi, dari dahulu sampai dengan sekarang, ancaman bagi ulkama itu akan selalu ada. Ini dalil bahwa belajar bela diri itu sangatlah penting.
Alhamdulillah dakwah di Indonesia dan sebelumya disebut Nusantara ratusan tahuin sebelum Kemerdekaan Di negeri yang kita cintai ini bertaburan para ulama Itulah sebabnya maka jumlah ummat Islam pada saat itu mencapai 99% dan pada saat Kemerdekaan 90% rakyat Bangsa Indonesia butu huruf, tetapi dalam waktu bersamaan 80% ummat Islam telah bisa membaca al Quran. Maka masyarakat menciptakan huruf pigpn, yaitu tulisan hijaiyah Al-Quran untuk menulis bahasa daerah, dan huruf Jawi tulisan hijaiyah untuk bahasa Indonesia, huruf pigon dan huruf Jawi inilah yang membantu Indonesia memberantas butu huruf, yaitu hurup arab Melayu sebagai prantaranya.
Dakwajh pada saat itu sanat baiknya, para dai pada saat itu terbekali beberapa hal pokok (1) Menguasai ilmu Agama dengan Kemampuan Membaca Kitab Arab Gundul, (2) Para dai atau ulama pada umumnya adalah orang sukses berniaga, para karyawan mereka diwajibkan untuk mengikuti dakwah dan pengajian Islam yang diselenggarakan oleh Pemilih perusahaan atau perniagaan. (3) Para ulama umumnya adalah mempunyai kemampuan mengolah Pengobatan dan memiliki kemampuan keterampilam kanuraga,
Banyaknya orang yang berminat mendapatkan pelayanan kesehatan dari Sang Kiyai atau Ustadz sering kali terpaksi dubuat jadwal, sehingga bisa mempermudaj mereka sakit itu jumpa langsung dengan Ustad di maksud, Banyak pasennya dianjurkan masuk Islam dan mengikuti pengajian sesuai jadual. Karena yang mengajak adalah orang yang sukses dalam berniaga, maka tentu saja daya panggilnya sangatlah signifikan, Namun demikian bukan berarti ganggan dalam berdakwah menjadi sunyi, Sudah berulangkali Sang dai pada saat itu terpaksa melayani tantangan, Bila si pengganggu yang umumnya adalah para jagoan itu kalah dalam beradu ilmu maka yang bersangkutan diperbolehkan mengikuti pengajian dan masuk Islam. Dan memang pada umumnya Para dai itu memiliki pengtahuan kanuragan yang jauh lebih mumpuni, karena memang para dai itu memang dipersiapkan memiliki kemampuan ulahkanuragan.
Sejatinya ulah kanuragan itu telah didalami para sahabat apalagi ancman keselamatan Rasul itu terjadi setiap saat, Tetapi di zaman Rasul yang kualitasnya tentu adalah yang terbaik, maka mereka memiliki aturan aturan kekanuraganan itu seperti sangat seimbang dengan kepatuhan kepada aturan serta amal baik dan amal mulia lainnya. Sehingga doa mereka para sahabat itu nampak sekali kebenarannya bila dikatakan bahwa doa adalah senjata bagi ummat Islam. Tetapi keharusan para sahabat untuk berlatih renang, berlatih naik kuda dan berlati memanah. Maka itu semua erat kaitannya setiuap seseorang memahami mekanisme alam, Mereka harus belajar ilmu jiwa sehingga memiliki kemampuan bersahabat dengan kuda, mereka juga harus mehami feno mena alam melalui karakter air, mulai dari yang klasar samoai dengan yang halus, mereka memahami bagaimana karakter angin melalui olahraga panah, Sehngga catatan catatan perang para sahabat Rasul itu penuh berisikan kisah kisah keteladanan, Walaupun kisah perang sebagai judulnya, tetapi kisah keteladanan yang muncul sebagai kontennya, Ketahuliah jurus jurus PS itu manakala dimanfaatkan sesuai dengan kegunaannya, maka juga kisah teladan yang bermunculan.
Wallohu a'lam bishowab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar