Kamis, 22 April 2021

ILMU YANG BAIK TETAPI MINUS NASKAH TULISAN, BUTUH VOCAL POINT

BAGIAN KEDUA DARI DUA TULISA,

TANGGUNGJAWAB MENYELAMATKAN BANGSA


SAYA MERASA PERLU untuk klarifikasi bahwa saya bukanlah vocal point dari Prana Sakti dan juga Piil Pesenggiri, walaupun keduanya terbilang sedikit sekali naskah tulisnya, bisa jadi karena sudah musnah atau memang tersembunyikarena semula dirahasiakan atas berbagai perimbangan.  Sehingga banyak pesan yang tak kunjung tiba kesasaran  Saya tidak mengeksploitasi diri untuk jadi vocal point, karena saya harus tahu diri tetapi saya sangat sependapat bahwa keduanya butuh vocal point, dan tentu saja saya harus jelaskan bahwa saya tidak trerbilang banyak tahu tentang keduanya, walaupun saya sudah belasan tahun merasa tertarik, Saya hanya berusaha  mengisi kekosongan dengan harapan  nanti suatu saat akan ada pihak yang benar bnar pantas  dan berkenan berindak sebagai vocal pointnya. PS ada vocal pointnya, dan Piil Pesenngiri  ada vocal poinnya sendiri. 

Dan saya sangat menyenanginya karena keduanya bila ditelusuri akan memili hubungan yang sangat kental dngan keislaman. Dan saya pikir akan lebih menarik lagi manakala dikaitkan dengan Tibbul Qulub, keshatan jiwa dan pikiran dan kebetulan itu semakin dibutuhkan oleh Bangsa Indonesia agar lebih cerdas memelmelihara keanekaragaman, dalam memelihara keanekaragaman itu baik Prana Sakti maupun Piil Pesenggiri masing masing memiliki peran dalam perjuangan walaupun dalam situasi yang berbeda. Dalam kitab Tibbul Kulub itu bahasannya meliputi Ada hati yang sudah mati, Ada hati yang masih hidup, Ada hati  sedang tidur, ada hati yang sudah bangun, ada hati yang sakit dan ada hati yang sehat.

Tibbul Qulub dibutuhkan oleh Piil Pesenggiri maupun Prana Sakti, kaena Tibbul Qulub menjelaskan tentang hati yang mati, hati yang hidup, hati yang sakit, dan hati yang sehat. Kreteria hati itu sangat penting dipahami untuyk mencapai tujuan baik dari Prana Saktiu maupun Piil Pesenggiri, karena keuanya manakala kita runut hingga menndasar sangat kental kaitannya Agama Islam.

Diceriterakan oleh Bang Aspan sebagai Pendiri Prana Sakti dan sekaligus sebagai Guru Besar berujar bahwa ada suatu daerah di sekitar Yogyakarta yang dahulu merupakan basis Partai Komunis, maka sebagai penganut Islam pada saat mereka merasa tertekan dan kehilangan kebebasan baik dalam berfikir , berperasaan apatah lahi untuk berpendapat. Celakanya lagi, setelah Pemberotak PKI itu ditumpas, mereka masih terkena imbas, karena sering juga dianggap sebagai orang yang kurang bersih diri, justeru mereka merasakan  beban yang sangat, mereka sering merasakan kehilangan hak hak civisnya. Dan Prana Sakti berhasil menetralisir mereka dari cara berfir yang tak menguntungkan itu. Bang Asfan pendiri Prana Sakti, dan Mantan Ketua Lassykar Ariss Margono itu berhasil membantu mereka dengan jurus jurus Prana Sakti, Di desa kecil itu Prana Sakti bermula mengayun langkah dan selanjutnya ingin melakukan sesuatu yang lebih besar lagi.  

Jurus Prana Sakti yang terdiri dari gerak kaki dan tangan, nafas dsan ikrar, dalam rangkaian tulisan ini biasa saya sebut dengan istilah fariabel, ada fariabel gerak, sistem pernabasan dan fariabel ikrar yang berintikan ikrar yang bersndar pada akidah Islamiah. Itu merupakan satu kesatuan. Untuk mencapai kemampuan mensingkronkan diri dengan lingkungan. Jurus jurus itu diajarkan mulai dari yang ringan sampai kepada yang relatif berat. Dalam penyajiannya Jurus PS ini telah mengalami setidfaknya ada empat sampai dengan lima revolusi. Pada Era Guru Besar bang Asfan setidaknya ada tiga sampai dengan empat revolusi, tetapi pada era Bang Zen ini menuruit pengamatan saya baru menampilkan satu revolusi  beliau jiga tidak menyebut dan mengkampanyekan revolusinya, seperti juga pendahulunya, tetapi revolusi di Era Ban Zen ini beliau sering menyebut nyebut.  dengan rumusan cipta  rasa dan karsa  Tentu bantak sekali anggota PS yang merasa asing dengan istilah ini, dan tak disebut sebut dalam era Bang Asfan, maka ingin saya katakan bahwa ini adalah sebuah  revolusi, yaitu revolusi yang muncul di era Bang Zen. 

Saya merasa  dipersilakan oleh Bang Zen untuk menulis tentang PS, saya ingin katakan beliau memberikan kesempatan ini di depan Bang Anto, Bang Usup dan Bang Ishak Saleh di Lampung, dan di depan  alamarhum Datuk Soda. Pernah saya istirahat menulis karena ada yang merespon tulisan saya dan saya tak ingin menyusun sebuah tulisan apada saat saya merasa perlu membela diri, karena tulisan yang membela diri adalah sesuatu yang tak layak dan tak ingin saya wariskan kepada mereka yang menerima warisan ilmu yang luar biasa ini. Karena saya merasa yakin pasti ada sisi baiknya bagi mereka yang bersifat menyerang saya. dan saya tak ingin mencegah sisi baik itu, terlepas itu dari internal PS maupun eksternalnya. Di mata saya ilmu ini haruis diwariskan utamanya untuk ummat Islam, karena di dalam perputaran sejarah peradaban manusia akan selalu terjadi perputaran yang mengulang. 

Dalam Falsafah Piil Pesenggiri saya melihat adanya ketrtarikan akademisi untuk dijadikan konten penelitian ilmiah, karana Piil Pesenggiri selain bisa di lihat dari sisi Adat Istiadat Lampung saja tetapi justeru mulai terbuka lebar untuk membahasnya dari segi Sedangkan informasi tentang PS masih terbilang relatif  minim, Padahal ilmu ini sangat dibutuhkan daam rngka mensinkronkan keberadaan diri dengan lingkungannya dan dalam waktu bersamaan juga dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk untuk memilikikekuatan dalam berinteraksi dengan alam.

Bila Falsafah Piil Pesemggiri adalah tuntunan agar setiap  seseorang bisa selalu memiliki kemampuan berfikir dan bersikap secara konsisten dengan cara menata kehidupam ini secara adil dan menghargai segala perbedaan. Dengan cara mengembangkan sikap produktuf, kompetitip, koperatif dan inovatip. Sementara dalam PS dikembangkan tiga variabel yaitu gerak tangan dan kaki, mengatur pernafasan serta memperkuat sikap atau aqidah dan kaidah  yang secara keseluruhan bersandar kepada ajaran dan aturan sesuai dengan agama Islam.

Kebetulan saya mempelajarai dua ilmu peninggalan nenek moyang ini Jika Falsafah Piil Penebggiri yang juga adalah Adat kebudayaan Lampung sebagai pendukungnya ternyata bisa masuk kedunia perguruan tinggi. Tetapi Prana Sakti masih membutuhkan perjalanan yang lebih panjang, dan harus memiliki komitmen untuk menjunjung tinggi kebiasaan selama ini di anut bahwa pengembangan  ilmu ini selama ini disampaikan sevara lisan, memang diantara keterangan hanya sedikit sekali hal yang memang tak dilazimkan disampaikan secara tertulis. Dan dengan demikian maka tak mudah pula seseorang memeliki keterampilan untuk emnulisnya, itulah pula sebabnya tak mudah kita akan mendapatkan seseorang yang dipercayai oleh orhanisasi untuk dijsdiksn sebasgai vocal point. 

 Wallohu a'lam bishowab.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar