DALAM FALSAFAH Piil Pesenggiri, di kenal ada dua kata, yaitu Kata Piil dan Kata Pesenggiri. Merata dipahami bahwa arti Piil itu adalah "Harga Diri .... " Nyaris tidak ada perbedaan pendapat. Dan harga diri itu adalah sesuatu yang harus dibangun dan harus dipertahankan. Semula orang hanya tahu Piil Saja (titik) Seorang Laki laki piilnya diisteri, seorang perempuan piilnya di perhiasan, uang dan makanan, seorang anak laki laki piilnya di ucapannya, dan seorang anak perempuan (gadis) piilnya di tingkah laku.
Kata Kata Pesenggiri itu datangnya kemudian, diudga setelah masuknya Islam. Dahulu Prof. Hilman menduga kata Pesenggiri itu terkait dengan Pasukan Pasunggiri di Kerajaan Udayana Bali, Pasunggiri adalah Pasukan gerakcepat dan Berani mati. Tetapi ada yang menduga kata Pesenggiri di Lampung sejalan dengan kata Pasunggiri di Pariangan yang artinya lomba Kebudayaan. Namun demikian ada yang jusateru mengatakan bahwa itu asli bahasa Lampung, yang tidak ada kaitannya dengan bahasa Periangan ataupun bahasa Bali. Pesenggiri berasal dari bahasa Lampung Pesengger. Yasng artinya perwis. Tetapi sebagian besar berpendapat bahwa kata dan pemakaian Pesennggiri dan disandingkat dengan kata Piil itu mulai populer dengan masuknya Agama Islam.
Dalam agama Islam trerdapat dorongan agar setiap seseorang itu harus aktip mengikuti "Lomba" untuk segala kebaikan. dengan istilah 'Fastabiqul khoiroot" anjuran itu menjadi jelas, berlombalah kamu dalam kebaikan. Piil yang semula muncul di era masyarakatr belum beragama, Maka Islampun masuk dan kata piil disandingkan dengan kata Pesenggiri.
Lalu apa kata arti kata Pesenggiri. Lebih banyak pihak yang menyetujui bahwa kata Pesenggiri itu asli dari bahasa Lampung, jika demikian maka informasi yang kita terima adalah kata Pesengger, yang artinya perwis. Kata pesennger itu menggambarkan sebuah dinamika kesibukan masyarakat. Ada yang kehulu, ada yang bergerak menuju hilir, ada yang akan ke Barat, tetapi dalam waktu bersamaan ada yang mau ke Timur, demikian juga antara Utara dan Selatan. Itu semua gambaran dinamika kehidupan masyarakat sehari hari yang mulai terbentuk dan terpola setelah saling kenal mengenal antara kelompok.
Hal tersebut didukung juga oleh unsur unsur dari Piil Pesenggiri yaitu : (1) Nemui Nyimah, (2) Nengah Nyappur, (3) Sakai sambaian dan (4) Juluk Adek. Kata Pesenngger itu cukup menggambarkan dinamika masyarakat yang berneka ragam, dan bergerak. Sehingga salah satu ciri dari Piil Pesenggiri adalah sesuatu yang bergerak. Dan Harga Diri seseorang dibangun dengan keharusan melakukan pergerakan dan merupakan bagian dari dinamika itu. Itulah Piuil Pesenggiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar