![]() |
FACHRUDDIN |
Namun demikian upaya Pemerintah untuk membentuk dan membiayai influencer konon dengan dana yang besar yang isinya untuk mengkomunikasikan keberhasulan Pemerintah di bawah kepemimpinan Presioden Jokowi Kemampun bezer sebagai sebutan lain dari Influencer tak dapat diragukan lagi, mereka berhasil menghantar Jokowi ke Kursi istana, walaupun gagal mengusung Ahok ke Kursi Gubernur DKI, tetapi itu sangat dimaklumi karena ternyata Ahok sebelumnya dijatuhi vonis sebagai penista Agama Islam, usaha buzer ini tidak ada salahnya dan kurangnya dibanding sepak terjang mereka membela Jokowi tetapi respon masyarakat dirasakan gagal dimaksimalkan.
Tidaklah mengherankan jika kepercayaan Pemerintash kembali dijatuhkan kepada para Buzer itu karena mereka umumnya tak terbawa oleh Baper, seperti dicontohkan oleh oleh sejumlah pejabat ketika mereka dikritik oleh sejumlah rakyat yang berpendapat lain.
Semula persoalan ini hasnya menyangkut dana influencer yang mencapai 90 Trilyun rupiah lebih itu oleh ICW, yaitu pihak yang menyediakan diri untuk kritis dalam budang keuangan. Tetapi karena jawaban Pemerintah saeperti kurang mewakinkan oleh berbagai pihask, justeru perdebatan meluas kemasalah ketataneharaan. Bagaimana mungkin influencer bisa mengambil alih aktivitas kenegaraan. Lalau apa fungsi Pemerntah jika diserahkan kepada influencer sebagai penyambung lidash Penguasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar