Sabtu, 08 Mei 2021

LEBARAN GAK BISA MUDIK, PRESIDEN AJAK MAKAN BABI PANGGANG

  

   CUKUP PROVOKATIP


TAK PUAS PUASNYA  menyakiti hari rakyar, sempet smpatnya Presiden RI mrngkampanyekan untuk makan Babi Panggang dihari raya fitri, nyakitin ati kata seorang sahabat penu emosi, dan yang lain menimpali, beliau itu mungkin belum tahu bahwa daging babi itu hukumnya haram di makan seseorang yang beragama Islam sehingga terkaitpun lebaran yang gak bisa mudik ini bisa dihibur dengan khas makanan  daerah dan yang sempat itawarkan langsung oleh Presiden untuk merayakannya dengan memakan babi panggang, wahh ..... ter ... la ... lu. Kata kawan yang lain dengan kalem saja Iya mengatakan Sebagai seorang Presiden dia bebas untuk bicara apa saja dari corong Kepresidenannya. Toh tak ada paksaan bagi ummat Islam lebaran nanti mau makan apa, makan gudeg boleh, makan siomay boleh, makan empek empek boleh, dan mau makan babi panggang juga boleh tak ada yang melarang, bahkan Presiden sendiri mengajal. 

Beliau katakan untuk memsannya tak perlu repot repot, pesan saja saja secara online, Pak Presiden kita katakan bahwa sepatunya, jaketnya dan pakaian lain beliau beli secara online.  Memang gagasan beliau itu terbilang nekat, sama seperti beliau mengijinkan membuka usaha minuman keras besar besaran, itu akan menggadaikan moral namgsa, Tak puas puasnya nyakitin hati rakyat, kata teman  tadi ... nampak sewot. Ya mari kita serahkan saja kepada mereka mereka yang masih punya nyali berseberangan dengan rezim yang berkuasa sekarang ini.    

Rabu, 05 Mei 2021

DAHULU KITA INTEGRASIKAN ANTARA IMTAK DAN IPTEK

    
SEKARANG PENDIDIKAN  AKAN KITA MERDEKAKAN 


SAYA BUTUH KLARIFIKASI  bahwa tulisan in  tidak dimaksudkan untuk merespon  Gagasan Emas dari Mas Nadim selaku Menteri Pendidikan, karena saya sendiri belum begitu paham dengn konsep Memerdekakan  dunia pendidikan  lalu apakah Merdekanya dunia pendidikan itu berarti adalah juga tertutupnya peluang  terjadinya menintegrasikan nilai nilai Ketakwaan di dalam aktivitas Pendidikan  karena  dalam konsep memerdekakan dunia pendidikan sepertinya lebih banyak terkait respon koingkrit dengan adanya serangan virus vandemi yang maha dahsyat bagi masyarakat dunia. 

Kemanakah  arah perubahan ini, tidak mudah bagi kita  menilai positif atau negatip, apalagi kita hanya mengamati aktivitas pembelajaran sementara putra putri kita hanya belajar via daring, yang sehari harinya mereka tak menunjukkan kesibukasn mereka dalam belajar. Itu Kesulitan bagi kita sebagai orang tua siswea dalam memahami aktivutas mereka dalam b ersekolah. Untuk memudahkan pemahaman arah tulisan ini saya ingin berceritera bahwa dahulu kita pernah berupaya menerapkan integrasi Imtak dan Iptek dalam dunia pendidikan dengan melibatkan masyarakay sekolah itu sendiri meliputi Kepala Sekolah, Guru, Karyawan,  para guru termasuk guru olahraga dan seni dan semua guru tentunya termasuk pustakawan  dan bahkan tenaga administrasi bahkan pengelola  kantin sekolah. 

Pada saat itu semua mata pelajaran diupayakan cara pengintegrasiannya  nilai nilai keagamaan dengan materi pendidikan sesuai dengan kurikulum dan sylabus  yang berlaku pada saat itu, dengan suatu keyakinan bahwa dengan cara itu peserta didik akan memahami bagaimana hubingan antara suatu konten mata pelajaran  termasuk juga pelajaran teknologi dengan nilaio nilai keimanan.  Pada saat itu serentak seluruh guru  pengampu mata pelajaran didatangkan  untuk nebfpgikuti pelatihan Imtak dan Iptek.

Setelah mendapatkan pengarahan seperlunya tentang bagaimana cara mengintegrasikan Intak dengan Iptek melalui semua mata pelajaran itu, maka guru berkelompok  sesuai mata pelajaran masing masing, umpama guru Kesenian, Guru Matemati, Guru Geografi , Guru Olahraga. Tugas mereka adalah mengumpulkan  ayat ayat dalam Al-Quran serta haddis yang memiliki relevansi dengan materi ajar masing masing, di luar dugaan ternyata ada saya disetiap angkatan hadir diantara kelompok guru itu  mereka yang memiliki pemahaman sejumlah ayat Quran dan hadis terkait dengan materi ajar yang mereka ampu. Ada beberapoa yng mereka temukan, lalu mereka diskusikan bagaimana terjemahannya, bagaimana asbabun nuzulnya dan asbaabul khurujnya sebuah haddits. 

Pada angkatan berikutnya selain mereka mempelajaram sejumlah ayat dan hadits iutu ternyata setiap angkatan memiliki kemampuan menambahkan jumlah ayat dan hadits, tak disangka stiap angkatan selalu saja terselip satu atau dua orang yang memiliki pemahaman di atas rata rata, sehingga jumlah koleksi ayat dan hadis selalu saja bertambah, sehingga mencapai jumlah yang mewah dalam setiap mata pelajarannya. 

Pada saat itu mulai banyak para guru yang mulai memiliki wawasan untuk mengintegrasikan  konten mata pelajaran yang mereka ampu untuk diintegrasikan dan salah satu aturan harus disepakati para guru bahwa dalam konten bahan ajar manakala terdapat suatu perbedaan antara prndapat keilmuan dengan ajaran agama maka benarkanlah ajaran agama, pada saat itu ada satu yang ditemukan selama ini, yaitu para ilmuan berdasarkan teori Darwin bahwa manusia berasal dari monyet. Walaupun sebenarnya Darwin sendiri tak berpendapat seperti itu, tetapi banyak guru yang tak tuntas dalam menyajikan bahan ajar. Maka dalam pelajaran sistem Imtak, maka benarkan agama, dan salahkan terori Darwin. 
 
Pada saat ini secara samar samar ada pihak yang tak setuju cara mengajar seperti itu, mereka lebih suka siswa dibebaskan saja biarkan nanti siswa sendiri yang menentukan kemana keyakinannya dicenderungkan, bila siswa lebih cenderung meyakini kebenaran bahwa manusia berasal dari monyet maka guru tak boleh mencegah. Demikian sebaliknya bila siswa lebih meyakini kebenaran agamanya, maka guru harus menghormatinya pula, 
 
Menyusul munculnya  sistem yang mengembangkan sikap baru dengan istilah yang dipakai yaitu pengarusutamaan gender. Dalam dunia pendidikan keberpihakan lebih dilakukan kepada pihak yang terpinggirkan akibat akibat keyakinan dan kebiasaan salah umpamanya dalam beradat istiadat, semisal laki laki lebih diutamakan dari perempuan, maka harus dirubah arusutamanya, dengan cara program pengarusutamaan yang sesak ditemukan adalah pengutaan laki laki, maka program adalah mempersamakan  
 
Tetapi di teori teori Barat sebagai acuan Pengarusutamaan gender itu ternyata melebihi batas, memang bermula dari sikap  memerdekaqkan siswa tetapi ujung ujungnya ternyata mereka membebaskan setiap seseorang untuk memilih umpamanya setiap seseorang dibeaskan untuk memilih apakah akan menikah dengan  lawan sejenis atau dengan yang berbeda jenis kelamin, 
 
Brtdasarkan kabar berita di berbagai negara berkembang,  setiap anggota Parlemen diberikan bantaun dana untuk melakukan study pendalam diberbagai negara maju, mereka melaksanakan study Banding dan konon ada juga study liratur yang dilaksanakan oleh masing masing person tern yata sistem study literatur iyu jauh lebih efektif,  sudah banyak  negara dikabarkan telah mengesahkan aturan yang memberikan kebebsan dalam memilih. 
 
Untuk program Imtak nampaknya program itu telah terkubur semenjak digantinya UU Pendidikan dan dirobahnya kurikulum dan sylaby berda dengan Program Penarusutamaan Gender,  itu merupakan salah satu Program Pendidikan yang mermbebaskan, dengan program ini setiap seseorang akan bisa dibebaskan dari kungkungan agama, adat istiadat itu Pendidikan yang membebaskan, yang banyak diwacanakan pada saat memperkenalkan Program Pendidikan Pengarus utamaan Gender dan lain sebagainya yang mengakibatkan adanya pihak pihak yang terpinggirkan karena agama, adat istiadat, dan ketidak sosial sosial lainnya.
 
Kita menunggu penjelasan dari Mas Menteri Nadim Makarim yang kita kenal sebagai kelompok menteri dari Millenial ini, Mas Nadim Makarim memang hampir tak ada Programnya yang tidak dikritik, untuk setiap kritikan selalu dijawab dengan ucapan maaf.Mungkin karena sebagai orang Timur memang harus menghargai yang tua, maka tak apa bila millenial minta maaf. Walaupun masih saja ada yang merasa kurang ouas, mereka meminta Nadim Mempertahankan kesalahan kesalahan itui secara all out dalam diskusi resmi. Jika memang konsepnya salah maka mengakulah kalah lalu serahkan kepada yang lebih menguasainya. Pasi asa jalan terbaik, dan belum tentu konsep Nadim Makarim salah.       

BANGUNLAH MASYARAKAY DENAGAN BUDAYA SENDIRI


KAMI BISIKKAN  kepada Bang Asfan ada salam dari Rektor IAIN Rd. Intan B. Lampung  (kelak menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) RadenIntan Bandal Lampung) Pak Rektor mempersilakan kepada  PS Lampung menggunakan Aula untuk asaca Penutupan Penermaan Anggota Baru. Saya sudah lama tahu siapa Bang Asfan kata Pak Rektor, mudah sekali untuk menanyakan siapa beliau, demikain ujar Pak Rektor. Mendapat laporan itu dari kami Bang Asfan tertawa renah. Malam itu Bang Asfan menyampaikan ceramah. Allah itu menjadikan manusia dalam banyak perbedaan ragamnya untuk bisa saling mengenal antar satu dengan yang lain dan sebaik baik manusia adalah mereka yang takwa. Demikian kalimat awal beliau dalam menyampaikan ceramahnya di acara itu.  

Islam itu memang turun di Arab dan alquran menggunakan bahasa Arab dan Islam berkat rahmat Allah samapi ke Indoneia disampaikan oleh para dai baik mereka yang datang dari Arab, tetapi sejak awal para dai yang berasal dari tamnah Arab sekalipum  tidak mewajibkan ummat memakai pakaian dan memakan makanan yang lazim dipakai dan dimakan oleh masyaakat Aeab. Kecuali memang mereka suka. Dan yang ada dalam pikirabn  Bang Asfan itu adalah bagaimajna karakter dan sikapo serta semangat para ummat Islam pada saat mereka mampu menccapai  angka 99 persen penduduk serta 80 persen ummat Islam memalikiki kemampuan membanaca hurup hijaiyah pada saat penduduk Indonesiua   sebanyak 90 persen butaaksara atau buta huruf. Maka yang dimaksyd oleh Bang Asfan adalah sikap dan budatya serta semangat jaung sperti itu. 

Tentu saja Bang Asfan membutuhkan waktu panjang untuk menjelaskan gagasannya, serta  menindentifikasi sejumlah fariabel fariabel pokok, lalu menghubungkan fariabel yanbf satu dengan yang lain dan pula harus dikaitkan jurus jurus PS baik gerak dan jurusnya, sistem pernafasannya serta arti dari ikrar ikrar Prana sakti dan banyak lagi yang lainnya.  Memang pada saat itu Bang Asfan membutuhkan sekian banyak pemikir pemikir muda, dan memang tidak mudah  menciptakan  atau mencetak para anggota anggotanya ubtuik mengimbangi pemikiran beliau yang selain ditempa di HMI beliau juga ditempa pada saat aktip memimpin Lasykar Aris Margono pada saat Aktif di KAMI KAPI .

Dibutuhkan banyak corong sebagai vokal pointnya. Namun  seirama dengan perjalanan waktu, kita haruis memiliki keyakinan bahwa upaya mencerak kader bangsa yang memiliki sikap serta budaya dan semangat yang dimiliki oleh para kader yang mampu menghantar masyarakat masyarakat muslim mencapai 99 persen serta mampu mencapai 80 pesen bisa membaca al-Quran justeru pada saat 80 persent penduduk Indonesia mnengalami buta huruf. Itu sangat bisa manakala kita mendapatkan berkah dari Allah SWT. 

Wallohui a'lam bishowab.        

Selasa, 04 Mei 2021

BANG ASFAN BERUPAYA PERTAHANKAN CIRI KEINDONESIAAN DALAM PRANA SAKTI.

.

SEMANGAT ITU TERNYATA juga terkait dengan keyakinan beliau nanti pada saatnya bahwa Islam itu akan bangkit dan dimulai  dari Indinesia dan dalam kebangkitan itu beliau berkeinginan ilmu ilmu PS yang dia kembangkan itu akan memiliki peran yang signifikan, Itu antara lain pernah beliau ucapkan di Bengkel Prana Sakti Lampung, gedung yang bagi kami PS Lampung sebagai Gedung yang monumental, setidaknya ke-monumentalannya terpancang di dada kami, sebuah gedung terbangun secepat kilat, dan pada saat itu materialnya berdatangan dan beberapa orang anggota PS merasa tertinggal untuk menyumbang.  

Seorang Asfanudin Panjaitan berpidato berapi api, belakangan saya paham mengapa beliau demikian berapi api itu, karena beliau ingin segara kebangkitan Islam itu benar benar akan muncul lewat Indonesia, Dan beliau menjadi sangat yakin karena bahwa Prana Sakti sebagai Lembaga Dakwah Islam namun memiliki jiwa ke Indonesiaan. Prana Sakti kata beliau adalah "Bahasa dan Budaya Indonesia" Namun tentu saja apa yang menjadi modal bagi anggota PS dalam berkiprah adalah dengan mengandalkan Gerak jurus PS, Sistem Pernafsan dalam PS dan yang paling penting adalah Aqidah dan Kaidah PS yang sepenuhnya mengacu kepada Islam. Beliau katakan PS ini sejatinya adalah Lembaga Dakwah  dakwah cara PS. 

Silakan cari di Kamus atau Ensiklopedi tentang Prana Sakti maka kita akan ketahui bahwa Prana Sakti itu adalah bahasa Indonesia, perkara ada persamaannya dengan bahasa lain, itu sesuatu yang wajar saja. karena manusia hidup bemasyarakt tak  akan henti berasimilasi. tentu saja Tetapi yang paling tidak terkait dengan nama yang digunakan untuk memujikan Tuhan selain Allah. sehingga membawa kemusyrikan bagi seseorang. Juga kebudayaan Indonesia akan dipertahankan dan tetap akan dilektakan  denagn Prana Sakti utamanya terutama bahas dan budaya yag banyak digunakan ketika kita bisa berhasil mencapai junlah 99% menganut agama Islam dan istimewanya lagi dari sejunlah ummat Islam yang memang kita bangun jauh sebelum Kemerdekaan akhirnya sepekat diperjuangkan dan dipertahankan. Dan pada saat itupun ummat Islam memang berada digaris depan dalam mengusir penjjah,

Islam di Indonesia itu sudah hadir dan berkiprah sejak ratusan tahun sebelum Kemerdekaan, dan bahkan Islam yang mendorong dan berada pada garda terdepan dalam memperjuangkan Kemerdekaan di bawah kepemimpinan pada dai, yang kemudian kelak mendorong berdirinya Kesultanan Islam di  berbagai tempat  di Nusantara ini termasuk Malaisiya, Brunai, Singapura, bahkan lebih jauh lagi, yaitu sampai ke Thailan. Ada sesuatu mengakar di hati nurani ummat Islam pada saat itu, yaitu keikhlasan dan semangat juang. 

Bayangkan betapa hebatnya  daya juang para dai kita kata Bang Asfan berapi api, di masa Kemerdekaan saja Bansa kita ini 90% buta hurup. Tetapi dalam waktu yang bersamaan para dai jauh sebelumnya telah berhasil membuat 80% ummat melek hurup hijaiyah. Hingga pada saat itu beredarlah huruf pigon dan hurujawi. Yang dimaksud hurup pigon adalah hurup hijaiyah dalam bahasa daerah,  sedangkan hurup jawai adalah hurup hijaiyah digunakan  untuk bahasa melayu. hurup pigan llebih banyak digunakan di Indonesia karena menggunakan bahasa Jawa, Banten dan berbagai bahasa daerah Indonesia lainnya. Sedang hurup jawai digunakan untuk bahasa Melayu dan Indonesia. 

Tetapi yang dinginkan oleh Bang Asfan adalah jurus jurus PS yang terdiri dari gerak jurus, sistem pernafasan dan aqisah Islam itu adalah dalam rangka mempertahankan dan Memperkokoh semangat juang Bangsa Indinesia. Saya menjadi sangat tertarik dengan pidato beliau sejak saat beliau berpidato dan Acara Penetapan Batu pertama Bengkjel Prana Sakti Lampung, saya jedi terbayang wajah wajah pemimpin kami di Lampung belai antara adalah Dasuki Cholil, Abdurrachman, A. Hakim ,Marwan Aksa, Tarmizi Ahmar, H. Djaudin, Rusydi Maliki, banyak lagi yang lainnya. saya dan kawan kawan pada saat itu  Baru Naik Ha;lusan 1, alhamdulillah. Wassalam. 

Wallohu a'lam bishowab. .