KAMI BERFOTO BERSAMA didepan rumahnya, taman belakang , ruang olahraga dan dan musholla, setelah sebelumnya kami sedikit bicara sekedar memperkenalkan diri tampa menyebut nama masing masing. Itu berjadi pada hari Minggu 24 Julki 2022, apa kegiatan sekarang Pak tanya si tuan rumah kepada saya, saya bilang bahwa saya ini pensiunan PNS, saya hanya pegawai biasa sehingga setelah pensiun saya sempat bekerja di Perusahaan Konsultan dan saya bergabung sebagai Educatioon Specialis, bahasa kerennya, terkait upaya pelaksanaan Upaya Pencapaian Standar Minimal Pendidikan Dasar di Provinsi Sumatera Selatan Palembang. karena pada saat itu pada Umumnya masih sedikit sekali Sekolah SD dan SMP yang sudah mencapai Standar Minimal dalam Pendidikan Dasar. Setelah saya selesaikan tugas saya selama 3 tahun saya diminta keluarga pulang saja ke rumah sambil menjual eceran beras sebagai makanan pokok masyarakat.
Saya menjadi agak terkejut karena sdikit merasa aneh ternyata lawan saya bicara itu adalah Keturunan Yahudi . Ayah saya Yahudi, Ibu saya German dan kami
Di Indonesia ini bagi rang yang memiliki uang bisa membeli tanah untuk mendirikan rumah dan bisa kita miliki hingga akhir hayat dan juga bisa kita wariskan kepada aak Cucu, begiti katanya. Sedih sekali rasanya menjadi orang kaya di Amerika dan Negara Negara besar lainnya, kita kaya seperti apa juga gak bakap punya rumah pribadi, paling paling kita hanya bisa nyewa rfumah orang kata si Yahudi itu, lalu apa enaknya jadi orang kaya tetapi rumah gak punya. Tinggal di rumah sendiri itu itu serasa tinggal di Surga, apalagi punya uang yang cukup rumah itu bisa ita rubah rubah sesuka kita.
Jangan coba coba kita merubah rumah sewaan sesuai keinginan, itu bisa dipidanakan, jadi mau enak itu jika di rumah orang itu ribet urusannya. Salah salah justeru kena pidana dan denda dan bisa juga hukuman.
Barangkali begitu kira kira logika yang digunakan Yahudi Kelahiran German dan berpro fesi sebagai dokter dan sekarang sudah pensiun ini.
Iya ... katanya ... Saya ingin sekali menghabiskan usianya di Syuga kecil Indonesia ini, Indonesia itu Syurga dunia katanya. Dan dia ingin banyak kawan di Lampung ini ... kata orang ini dia tinggal di salah satudut kota Bandar Lampung.
Beliau meminta saya untuk sering sering datang ke rumahnya. Ada beberapa bangunan di sekitar sini yang ingiun saya beli ... tetapi pemiliknya belum bersedia melepa ... Rupanya beliau ingin punya bangunan berdiri persis di sisi Flay over ... bisa jadi deru lalu lintas di flay over terdengar seperti kemerduan musik yang sedang menggambarkan betapanya hiruk pikik kehidupan adalah sebuah harmoni yang begitu banyak memberikan harapan kepada kehidupan manusia.
Lengangnya lalu lintas akan menggambarkan kecilnya harapan yang bisa dijanjikan kepada penduduk yang menda,bakan sebuah mekanisme yang tak kunjung usai.
Luar biasa ketinggian pemikiran yang optimistik peria Yahudi berusia 80 tahun ini, saya ini sudah pensiun dan Papan Nama sebagai dokter yang praktik swasta sudah saya cabut, tetapi pasien justeru tetap berdatangan justeru mereka datang tidak teratur seperti umumnya praktik dokter swasta mereka akan bekerja dalam jam waktu tertentu, tidak seperti pensiunan dokter yang biasa kerja dari pagi hingga sampai 9 malam ini.
Saya minta Bapak sering sering datang ke sini, pintu selalu terbuka untuk Bapak, kita ngobrol ngobrol enak saja di sini, saya akan terima dengan senang hati. Saya suka ngobro, dengan Bapak katanyua. Tentu saja di hati yang paling dalam maka saya merasa tersanjung dengan undangan orang kaya satu ini, saya yakin banyak hal yang bisa saya petik, dan beberapa hal juga yang sepertinya wajib kita teladani.
Tetapi mengingat usia saya tidak muda lagi maka tentu saja dilihat dari statistiknya maka seharusnya saya lebih banyak menemui ulama dibanding menemui siapapun maka tidak boleh melebihi jumlah kita menemui ulama.
Dihari tua itu kita akan semakin sadar betapa banyaknya hal hal yang beluk kita ketahui. dan akan lebih parah lagi manakala banyak juga shlat sholat sunnat yang belum pernah kita lakukan maka kita membutuhkan pembina dan pendampingi kita, termasuk kita butuh bimbingan bagaimana cara tobat nasuha dengan memenuhi segala prosedurnya.
Tetapi tidak mudah untuk mengenali seorang ulama yang mengetahui banyak hal yang bisa kita tanya mendadak. dalam beragamnya kadaan dan kapasitas kita sebagai makmum. Itulah sebabnya sebenarnya secara diam diam saya ingin melibatkan diri untuk memperbaiki perpustakaan di masjid kami, Masjid aljihad. semoga bermanfaat dan terima kasih.
Semoga bisa saling memberikan manfaat keilmuan satu sama lain,dan menjadi sahabat sampai Allah telah menetapkan usia masing"serta Allah meridhoi nya, Aamiin
BalasHapusBagi kita yg tidak muda lagi ini ... tempat yg baik itu masjid ... kawan yg bsik itu ulama ... gitu maksudnya
BalasHapus