Kamis, 17 November 2022

DALAMI ILMU PRAN SAKTI , SAMPAI MAMPU CIPTAKAN SEBUAH DALIL (Bagian Kedua Dari Tiga Tulisan Yang Direncanakan)


KAPAN PERSISNYA saya menyimpulkan, karena saya membutuhkan waktu untuk memahami dengan menyimpulkan bahwa Kenaikan Jurus di PS itu sebenarnya akan terjadi  ketika jurus jurus kita kita gunakan. Lalusetelah saya mulai bersikukuh untuk menyatakan bahwa itu benar benar diucapkan oleh Guru Besar, maka kalimat itu saya beranikan untuk menyebutkan dan mensosia;isasikan  Bahwa Bila jurus jurus itu kita gunakan sesuai dengan peruntukannya, maka pada saat itu akan terjadilah konfirmasi, sedangkan jurus yang diajarkan pada saat latihan baik rutin maupun pada saat latihan massal adalah informasi.  Dan akan terjadilah Informasi, konfirmasi dan informasi baru dalam proses pendalaman Ilmu Pramna Sakti

Setelah kita diterima di lingkungan Prana Saktiu kita mendapatkan sejumlah Informasi melalui juruys jurus PS yang diperkenalkan kepada kita. Kembali saya ingin mengingatkan  memang kita diberikan kesempatan untuk kenaikan jurus dan kenaikan jurus itu sekedar bimbingan untuk kenaikan yang sebenarnya.  Dan berdasarkan pengalaman saya yang sangat sekelumit ini di PS saya ingin memberanikan diribahwa kenaikan yang sebenarnya adalah ketika Jurus Juris PS itu dimanfaatkan sesuai dengan peruntukannya.

Rabu, 16 November 2022

DALAMI ITU ILMU PRAN SAKTI , SAMPAI ANDA MAMPU CIPTAKAN SEBUAH DALIL

 


SEBELUM KITA BICARA lebih dalam maka saya akan memperingatkan bahwa  untuk memahami apa itu Ilmu Prana Sakti maka setidaknya kita harus bersedia mendalami Bagaimana Gerak Jurus Prana Sakti, Sistem Pernafasan Prana Sakti dan Akidah serta Kaidah Prana Sakti yang sepenuhnya mengacu kepada Kaidah dan Aqidah Islamiyah. Jadi dengan demikian maka akan sulit bisa membicarakan ini secara mendalam dengan pihak yang buikan anggota Prana Sakti. Judul tulisan ini adalah Dalamilag Ilmu Prana Sakti Sampai Anda Mampu Menciptakan Sebuah Dalil. 

Juga poerlu kita ingatkan bahwa  Seseorang  mendapatkan Gelar Sebagai Profesor umpamanya adalah manakala Seseorang melakukan sebuah Penelitian hingga Ia memahami demikian banyak rumus sampai Ia mampu menciptakan rumus baru atau dalil baru dalam keilmuannya, lalu diuji dalam sidang Pengujian Akademis,  Setelah seseorang dinyatakan lulus S3-nya  lalu menulis buku dalam rangka memasarkan rumus rumus sebsgsi dalil baru dan dituliskan dalam media khusus sesuai kesepakatan akdemis maka seseorang berhak menyandang gelar Profesor. 

Mampukah seorang Anggota PS mencapai prestasi secara seirama dengan aturan serta kaidah akademis?  Maka saya ingin menyatakan  "Iya", Sebab di Prana Sakti ini mengarah dan Ingin mengacu tradisi akademis, sehingga pimpinan tertinggi disebut sebagai Gru Besar.  Seseorang Guru Besar di dumnia akademis harus memiliki kemampuan berdasarkan hasil penelitian dan Ujian lalu berhasil selanjutnya menulkis, itu Guru Besar di Dunia Akademis yang ingin diacu oleh dunia Prana Sakti. 

Pentingkah itu Bagi Prana Sakti ?, Jawabnya penting, itulah sebabnya diselenggarakan tradisi Kenaikan Tingkat. Dahulu .... ini baru dahulu, saja ... , Seoranbg da'i  baru berhasil bila telah menciptakan lapangan kerja, itulah sebabnya Para Da'i itu  umumnya adalah seseorang yang juga dikenal sebagai Saudagar Besar, memiliki karyawan yang banyak sekali.  dan karyawannya memiliki kepatuhan karena dalam beberapa hal mereka juga memiliki ketergantungan. kepada kepada Sang Kiyai yang Saudagar itu. Dan dalam waktu yang bersamaan Sang Saudagar juga selalu mengharuskan  agar para karyawannya memiliki disiplin dan kepatuhan kepada ajaran Agama Islam. 

Dahulu juga para da'i juga memiliki keahlian sebagai tabib, mengerti obat obatan, berbagai ramuan dan berbagai herbal. Ada sesuatu yang sangat istimewa di depan para jama'ahnya. Bahwa dengan herbal yang sama, terasa oleh para jama'ahnya. Tak heran jika para jama'ah yang sakit akan merasa gembira sekali manakala mereka yang sakit mendapatkan kunjungan asradz mereka yang selalu menyampaikan taksiyah kepada para jama'ah. 

Dan jangan dikira bahwa pada saat yang sama semuanya berjalan secara aman aman saja, keamanan mereka seringkali mendapatkan gangguan. dari mereka yang suka iseng, atau mereka yang memang sengaja diperintahkan untuk mengganggu mengikuti jama'ah dalam menerima berbagai ajaran dari sang ustaz, baik Ibadah, muamalah ataupun aqidah. Jarabg sekaliu orang yang tahu bahwa Sang kiyai atau ustadz berusaha mencari tahu siapa yang sering mengganggu para jama'ahnya.

Jika kita boleh menduga duga bagaimana bencinya PKI (Partai Komunis Indonesia) kepada Islam maka besar dugaan kita bahwa kebencian para pihak kepada Islam memang telah ada sejak saat masuknya Islam ke Indonesia, walaupun kata Indonesia  itu sendiri kita tidak tahu tetapi nampaknya  kebencian kepada Islam memang sudah sejak lama. Dan telah melalui perjalanan yang demikian panjang. 

Saya belum menemukan uraian yang memadai tentang bagaimana cara Para Ustadz atau para da'i melakukan usahanya   menetralisir agar kehadiran para ummat dalam mendatangi jama'ah untuk mendengarkan pengajian pengajian yang diselenggarakan.  Tetapi kenyataannya gangguan gangguan itu bisa mereda, walaupun kadangkala muncul lagi.Dan sejalan perjalanan waktu mestinya memiliki irama irama yang fluktuatif. 

Memang dugaan kita bahwa nanti pada saatnya tak bisa kita hindari akan munculnya gagguan itu hanya bersifat ekonomis belaka, tetapi berdasarkan tren yang ada justeru gangguan gangguan itu juga akan bersifat politik, sehingga pengganggu kan berlindung dablik demokrasi, hak azasi seperti yang sudah lama di senandungkan  negara negara penjajah yang memiliki semangat ekspansionis yang mereka pelihara, yang tentu saja diblik senandung gagasan kebanggaan Bangsa penjajah seperti, Demokrasi, Hk Azazi dan lain sebagainya, yang intinya mereka ingin ikut mengusaui, dengan segala narasi yang relatif menjerat tetapoi sekaligus  menina bobokkan. Tetap;io pada akhir akhir ini segala sesuatunya sudah semakin terbuka, ininya adalah mencari keuntungan  dengan cara mengelebahi, menipu atau memaksa sehalus mungkin tetapi tak dilarang bila memaksa. 



bab  Besar dugaan kita semula lebih banyak gangguan gangguan itu lebih banyak berlatar belakang ekonomi, atau gangguan itu berlatar belakang ekonomi, tetapi nanti pada saatnya memang tak urung juga dimanfaatkan oleh politik, sejalan dengan perjalanan perkembangan politik di Indonesia,dan nantinya akan erat hubungannya dengan upara Penjajah untuk menguasai Indonesia.


Kamis, 10 November 2022

MENYIMAK DUA PROFESOR DI SONETA UNIVERSITY

'  


JELAS ILMU SAYA tak akan mampu mengapresiasi sebuah pertemuan penting dua Profesor yang dengan mudah akan ditolak oleh orang orang terutama bagi mereka yang kurang memilikiu kemampuan mengapresiasi porestasi prestasi mereka yang yang saya ikut mencoba coba untuk mengapresiasinya. Dua tokoh yang sangat saya hormati itu. Prof Roma Irama adalah sosok yang tak saya temukan duanya.  Ampun ... saya tak tahu berapa lagu yang diciptaklan dan juga sebagian besar  besar ciptaannya itu justeru dia sendiri yang menyanyikannya, dan ketika Dia menyanyikan lagu lagu itu Dia sendiri memagang sebuah alat Instrumen, khususnya guitar, dan Gitar Bang Roma banyak sekali pernak perniknya. 

Selain lagunya menarik umumnya banyak sekali yang bisa mengikutinya, sehingga banyak kita yang mencoba untuk menyanyikannya. Tetaoi ada yang sangat mengejutkan, diceritakan bahwa pernah Bang Roma ditemua sejumlah


Profesor   dari  dan mengatakan bahwa Irama Dangdut menjadi kajian di Universitas tempat mereka berprofesi, dan ada sejumlah Mahasiswa  telah melakukan penelitian dan menulis dan mempertanggungjawabkan secara akademis  hasil tulisan dan penelitian mereka itu dan selanjutnya dinyatakan lulus dengan baik oleh para penelitinya. 

Dan hebatnya lagi  bahwa seoerti apa yang dituliskan oleh Makasisha para peneliti tersebut, bahwa  Lagu lagu irama dangdut  Roma Irama selain banyak Penggemarnya ternyata Irama dan lagu lagu itu banyak mempengaruruhi sikap sikap para penggemarnya.  Para penggemarnya  selain suka kepada berbagai perubahan dan mereka selain menyukai juga mempertahan perubahan perubahan sikap yang dipengaruhi itu. Dan mereka menyatakan bahwa Perguruan tempat mereka mengabdi telah berketetapan hati untuk mengangkat dan menganugerahi Roma Irama dengan gelar Profesor  Honoris Causa. 


Prof. Oma Irama si Prof.  Dangdut yang dihargai justeru oleh Perguruan Tinggi dari Negara Maju, Berjumpa dengan Prof.  Rocky Gerung,  Profesor yang satu ini juga tak kalah unik, beliau mendapatkan gelar Prof. itu adalah dari kawan kawannya mengajar. Si Jago Ilmu Filsafat ini sebenarnya sudah malang melintang di berbagai Fakultas, sehingga belaiau memiliki hak untuk memakai lima macam Jaket kuning UI, lima Fakultas di UI yang pernah dihinggapinya. Selain di UI belaiu juga sempat ambil mata kuliah Filsafat di UIN Syarif hidayatullah Jakarta, tetapi semua Fakultas tak diselesaikannya, karena Ia merasa sudah mendapoatkan poinnya. 

Karena dorongan Fakultas Filsafat UI  beliau terpaksa menyelesaikan Study Fakultas di UI. Rocky Gerung Alumni S1  Filsafat di UI.  Selama lima belas tahun beliau mengajar di UI, ketika UI membuka Program S3 Fakultas Filsafat UI beliau dimintai menyusun sejumlah mata kuliah untuk digunakan di UI, sayang hanya beberapa mata kuliah saja yang tersedia Dosennya, sejumlah mata kuliah lainnya terpaksa disajikan sendiri oleh Rocky Gerung, selama 15 Yahun Rocky mengabdi tetapi selama itu beliau tak mau menerima Honorarium yang disediakan oleh Fakultas. Kawan kawan mengajar di Fakultas Filsafat UI memanggil Rocky sebagai Profesor karena sangat menghormati kepakarannya dalam Ilmu Filsafat. Tak terbilang banyaknya  mereka dari Fakultas lain  berusaha untuk mencibir  Kepakaran Rocky, tetapi umumnya mereka justeru mendapatkan ejekan dari masyarakat umum. 

Kita di Indonesia tidak seperti masyarakat akademis di sejumlah Negara maju, sangat menghargai kelebihan orang orang yang memiliki kedalaman  pemahaman di atas rata rata. Masyarakat akademis di banyak Negara Maju tak keberatan memberikan Penghargaan sebagai Profesor. Tetapi Negeri kita  yang tercatat sebagai Negara Berkembang ini justeru sangat mengharga formalitas. Namkanya gelar gelar bernada penghargaan itu justeru sepertinya diumbar ke mereka yang memiliki Jabatan penting. Sedang enggan untuk mmemberikan pebghargaan kepada Peneliti, penulis, serta jago jago diskusi dan jago ceramah. Semisal Nasib yang dialami Rocky Gerung. 

 

Rabu, 02 November 2022

ISLAM ITU AGAMA SAMAWI, AGAMA LANGIT

JADI AGAMA ISLAM ITU BUKAN BUDAYA


BAGI UMMAT ISLAM  boleh boleh saja melakukan analisa analisa budaya dalam memahami agama Islam, tetapi tidak untuk merubah posisi Islam yang berasal dari Wahyu Allah itu lalu berusaha untuk mengatakan bahwa Islam itu sejalan dengan budaya dan bahkan Islam diwahyukan setelah menyesuaikan dengan nilai nilai, tidak, jangan memaksakan diri bahwa kelahiran Agama Islam setelah disesuaikan dengan perkembangan budaya, karena pemahaman budaya oleh ummat manusia akan mengalami kesulitan dalam memahami budaya secara utuh, sehingga kita harus memiliki kemampuan dlam menerima budaya lokal sebagai sebuah kenyataan.  

Sejak mula diperingatkan kepada kita semua bahwa Islam itu bukanlah agama budya, walaupun bisa kita ketemukan adanya kecocokan agama dengan budaya budaya dalam tataran dan tatapan tertentu sesuai, tetapi sangat tak wajib kita harus mencocokkan agama denganb sudut sudut kecil budaya dan apatah lagi nilai nilai budaya lokal dan khas dan sepakat dianggap sebagai sekedar kearifan lokal. 

Selasa, 01 November 2022

PBNU ANULIR USULAN LARANG WAHABI. ADA APA DENGAN NU?

NU BERGERAK BERUBAH  SIKAP PADA WAHABY. 


JIKA SEMULA NU terang terangan menyatakan sikap seperti anti Wahaby dan semula tak heran bila Lembaga Dakwah NU mengusulkan agar Indonesia mengantisipasi gerakan Wabahny karena Wahaby adalah pintu masuk paham radikal di Indonesia. Secara mengejutkan karena belakangan Pengurus Besar NU buru buru menganulir usulan Lembaga Dakwah NU ini karena dikatakan mereka tak konsultasi dengan PB NU, sehingga usulan Lembaga dianggap indisipliner. Ummat Islam Indonesia terkejut dan sementara Inbternal NU dipastikan akan muncul prokontra.  Dan kita berharap nantinya internal NU akan mampu menentramkan para anggotanya, para santrinya, para Mahasiswamy dan bahkan pimpionan agamanya apalagi NU adalah merupakan organisasi terbesar Islam di Indonesa. 

Sebagaimana kita ketahui bahwa NU itu selain dikenal sebagai Lembaga Pendidikan, Lembag Dakwah kita juga dulu tahu bahwa NU juga merupakan Parpol yang terbilang besar dan berprestasi dan tentu saja memiliki banyak kader.  Sampai pada suatu saat NU menyatakan Kembali Ke Khittah dengan cara meninggalkan dunia politik, dan sepertinya mempersilakan kepada mereka yang memiliki semangat berpolitik praktis dipersilkan mendirikan Partai sendiri. 

Dan bila saja seandainya perubahan sikap NU kepada Wahabi yang tak terelakkan akan membingungkan warga NU itu sendiri,  sebagai pihak yang berada di luar Struktur NU tentu saja tidak akan munduga duga hal ini. Kita harapkan nanti kita bisa ikut menyimak bagaimana penjelesannya, apalagi seperi yang kita semua ketahui kita akan mendapatkan kesulitan untuk menemukan kelompok wahabi yang strutural, karena lebih banyak pihak pihak yang memiliki sikap sikap yang mirip Wahaby justeru mereka sendiri merasa tak pernah masuk dan bergabung dengan Wahaby, dan mereka merasa tidak ada kaitannya dengan Wahabi. 

Kikta akan berterima kasih kepada siapapun yang memiliki kemampuan memberuikan jalan untuk bisa mam,ahmi dan memberikan petunjuk bagaimana kita sebagai ummatr Islam Indonesia agar bisa merasakan kenyamanan dalam bergama, berbangsa dan Bernegara.  Karena seperti yang kita ketahui bersama bahwa mereka mereka yang sering dituduh sebagai penganut Wahaby justeru selalu saja memberikan Fatwa kepada ummat, Bahwa haram Hukumnya mengjarkan dan mengajak ummat Islam untuk bersikap kontra dan opposisi dengan Pemerintah yang syah. 

Nanti jika semakin gencar pihak Wahabi meneriakkan haram hukumnya bersikp opposisi kepada Pemerintah yang syah maka ini tentu saja akan membingungkan kita semua, karena bila bersikap opposisi saja mereka haramkan, lalu bagaimana pungkin mereka akan melakukan teror seperti apa yang kita khawatirkan itu.  Yah memang sebaiknya masing masing kita mundurlah agak selangkah agar memiliki peluanh evaluasi diri, sebelum melakukan sesuatu yang maha penting, sehingga kita tahu persis apakah kita sedang bicara akidah ataukah sekedar bicara politik.

Wallohu a'lam bishowab.