Minggu, 10 Februari 2019

PRESIDEN FILIPINA MENGAKU PERCAYA ADANYA TUHAN TETAPI DIA TAK MENGANUT AGAMA.

 .

BISA JADI, Presiden Filipina   Rodrigo Duterte pada saat ini adalah Presioden yang paling membuat kegoncangan di kalangan rakyatnya. memang tak dapat dipungkiri Presiden Filipina sangat sukses membuktikan janji janji kampanyenya dahulu sebelum terpilih sebagai Presiden, sehingga rakyatnya sangat bersimpati. Tetapi kehebohannya bukan lantaran keberhasilan yang sangat dirasakan membahagiakan bagi rakyatnya, melainkan heboh karena ungkapannya yang berseberangan dengan agama yang dianut mayoriotas penduduknya, yaitu agama Katholik. Tetapi mengapa Sang Presiden yang sesungguhnya dicintai dan di elu elukan oleh rakyatnya itu tiba tiba bertentangan dengan gereja.

Kita tahu bahwa Gereja Katholik di Filipina mmiliki peran yang sangat signifikan dalam struktut kekuasaan di Pemerintrahan Fili[ina.Tetapi ternyata Presiden yang sering mengakui bahwa dirinya percaya kepada Tuhan, tetapi tidak merasa perlu menganut satu agama. ini justeru dalam situasi tertentu dalam perselisihannya dengan gereja, konon Ia mengaku sebagain dari darahnya adalah Muslim. Untuk itu tak segan segamya Ia meneriakkan takbir ditengah tengah pidato resminya.

Radrigo Duterti memang memiliki darah Moro, Melayu Muslim dan beliau merasa memiliki darah Muslim, memang perlu diluruskan bahwa keislaman seseorang bukan aliran darah, tetapi keyakinan, dan keyakinan itu harus seimbang dengan ajaran dari Islam itu sendiri. Jika Duterte merasa Muslim maka beliau harus membaca dua kalimah syahadat dan muali mengenali ajaran Islam. Pengakuan darah keislaman serta teriakan Takbir di tengah tengah pidatonya, akan direspon secara negatip oleh masyarakat manakala beliau juga kurang sejalan dengan Islam, hal itu akan memperkuat ketidaksukaan masyarakat Filipina kepada minorotas Islam Moro.

Perselisihan dan ketegangan antara Presiden dengan Gereja di Philipina adalah bermula dari ketidaksukaan gereja atas hiukuman mati bagi penjahat narkoba, yang dalam hal ini Gereja menawarkan perlindungan bagi mereka yang terancam. Sejak saat itu Sang Presiden dalam berbalas pidato dengan Gereja mulai mengaku dan menghabarkan bahwa sebagian darah yang dimilikinya adalah darah Muslim.

Kita tak tahu perjalanan seperti apa yang bakal ditapaki bangsa tetangga kita inim mampukah mereka akan menemukan jalan bersama yang nyaman bagi bangsa Filipina secara keseluruhan. Khusunya Saudara Saudara kita seagama minoritas Islam Moro Di satu pihak Bangsa Filipina sangat berterima kasih atas keberhasilan kepemimpinan Sang Presiden, tetapi di lain pihak hampir dipastikan rakyat Filipin akan menyesalkan pernyataan Sang Presiden terkait keyakinan keagamaan sesuai dengan budaya dan nilai nilai yang dianut Bangsa Filipina yang mayortitas Katholik itu. Marilah kita bersama menyimak perjalanan yang akan ditelusuri Bangsa ini serta selalu berdoa agar Minoritas Muslim Moro tidak menjadi sasaran lemarahan, dan mereka tetap dapat menyelenggarakan ibadah, dakwah serta Tarbiyah Islamiyah. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar