Rabu, 23 Desember 2020

DATUK SODA INGIN BERBUAT BANYAK UNTUK PS.

 

                                                               FOTO BERSAMA DATUK SODA

 

Bagian Terakhir dari Dua Tulilisan 

Fachruddin


LUAR BIASA 
Seorang Datuk Soda mengajak untuk mengumpulkan tulisan temtang PS, yang ditulis oleh para anggota PS. tetapi beliau mengaku gagal untuk mengidentifikasi para penulis dari PS, atau seorang penulis yang secara kebetulan anggota PS, tetapi tidak atau belum menjadi penulis tentang PS. Saya juga terkejut  mendengar ketidak berhasiulan beliau mengidentivikasi para penulis tentang PS atau anggota PS yang penulis. Saya memiliki keyakinan jumlah mereka itu banyak, tetapi mengapa seorang Datuk Soda lalu gagal mendapatkannya, karena sepengetahuan saya beliaulah orangnya yang paling banyak mengenal para senior PS se Indonesia, karena beliau paling rajin dan tak segan segan menghubungi para senior PS se Indonesia ini. Beliau pernah menyebut nama sejumlah anggota senior PS yang tersebar diberbagai Kota. di Indonesia, tetang gaya bicaranya, tentang masalah di PS yang diminatinya, dan juga dengan beberapa priupnsip pemikirannya tentang PS dan lain sebagainya. Kalaupun orang seperti beliau saja tak menemukan, maka apalagi orang orang seperti kita kita ini.  

Tak menghabiskan hitungan jari tangan untuk menghitunh anggota PS yang mengatakan tulisanku tentang PS itu bagus, salah seorang diantaranya adalah seorang Datuk Soda, resdpon dan perwajahan yang sangat menyenangkan hati beliau meminta kepada saya untuk sering sering menuolis tentang PS. Saya suka sekali bila anda berkesempatan mengutip kata kata Guru Besar., katanya. Pak tulisannya selalu saya baca, kata seorang senior, setengah berbisik. Ada lagi seorang senior PS di Lampung mengatakan setelah saya bandiung bandingkan cara anda menulis tentang PS itu berbeda denganb cara cara para senior menulis tentang PS. Ada beberapa senior yang menyatakan sering membaca tulisan saya tentang PS. Dan hanya segelintir orang memberukan kode like untuk tulisan saya yang saya posting di medsos.  Di Facebook kita bisa hitung berapa orang yang terjangkau, lalu berapa orang yang sempat melihat, berapa yang suka, dan berapa yang komen.  dan kita juga tahu berapa yang membaca, karena disitu tercamtum berapa kali ditonton. Dari urut urutan itu tergambar seperti anak tangga yang menurun. 

Datuk Soda mengusulkan mengumpulkan tulisan tulisabn anggota PS dari Palembang dan Lampung, beliau siap untuk mencetak dan menerbitkannya beliau melihat adanya potensi yang baik di Palembang, sayapun sebenarnya .melihat adanya potensi bisa terselenggaranya penulisan tentang PS oleh beberapa penulis, sehingga para penulis itu bisa saling mengisi. Tetapi upaya untuk mengumpulkan tulisan itu  seperti sesuatu yang harus ditunda, Ketika ada senior yangsangat dihormati oleh kawan kawan, setidaknya di Grup WA yang saya ikuti memberikan kritik dengan logika berbeda secara diametral. 

Saya sempat menulis buku pada masa Bang Asfan, sebelumnya tulisan itu saya ketik rapih dan naskah ketik itu saya serahkan kepada Bang Asfan selaku Guru Besar. Pada saat itu jurus yang saya ampu masih Halusan, setelah naskah dibaca secara acak lalu beliau ambil kesimpulan silakan dicetak, dalam pertemuan berikutnya  beliau meminta hasil cetakan itu untuk dibagikan kepada beberapa anggota di masing masing Cabang. 

Pada suatu saat setelah Bang Zen Resmi menggantikan Guru Besar, beliau cerita bahwa ada anggota PS yang mengatakan bahwa dia mengelola sebuah rubrik di di Radio Swasta, ternyata Rubrik  ada lumaian banyak peminatnya. Konten rubrik itu kata beliau banyak mengacu kepada ilmu ilmu yang didapatkannya dari PS, tetapi akhir kahir ini si Penelola mulai keteter karena tak banyak naskah naskah yang membantu untuk membicarakan konten itu. Di depan Bang Anto, Bang Usup dan Bang Ishak serta beberapa orang lainnya, Bang Zen meminta kepada saya untuk kembali menulis tentang PS atau menuliskan berbagai pengalaman setelah mendapat Ilmu di PS, itu merupakan dakwah kata Bang Zen. singkat. Lalu Ishak sebagai Pengurus membuatkan sebuah Blog  PS Lampung dan meminta saya menjadi salah satu penulis di Blog itu, dan saya mendapatkan ling untuk menulis langsung tampa melalui persetujuan Pengurus. Selkain saya Pengurus berharap agar Bang Anto dan Bang Usup juga berpartisipasi untuk menulis di Blog PS Lampung sehingga ada tiga orang penulis yang diberikan kebebasan untuk menulis di Blog. Tetapi sayang kesibukan sehari hari Bang Anto dan Bang Usup tidak memungkinkan keduanya akan banyak berpartisipasi. 

Bang Anto sendiri walaupun tidak menulis, tetapi beliau berjanji akan mengawal Blog tersebut, sehingga menjadi Blog yang terawat dalam artian akan mendapatkan kiruiman tulisan secara kontinyu, sehingga mereka yang membutuhkan informasi dan pemikiran anggota PS tentang ilmu PS yang didapatnya di beraktivitas di PS bisa rutin mengalir. Di luar dugaan ternyata kehadiran Blog tersebut dikoreksi oleh para senior PS, dalam pembicaraan dengan kawan kawan Pengurus PS di Lampung, semula akan mempersilakan bagi para senior untuk  menulis di Blog. Pada saat itu Pengurus PS Lampung berniat menjadikan Blog PS Lampung sebagai Blog yang lebih terbuka, dan tidak menggambarkan sebagai sikap resmi PS Lampung. 

Kepada para senir sebenarnya telah diumumkan bahwa Blog PS Lampung menerima kiriman tulisan dari Para senior dan tulkisan yang diterima tidak otomatis menggambarkan pendapat yang sama dengan redaksi yang ditunjuk. Tetapi tulisanb itu tak kunjung masuk. Mungkin karena sempat berselisih antara Pengurus PS Lampung dengan para senior PS maka komunikasi memang menjadi lebih berjarak. Memang ada didapatkan tulisan tulisan para senior, tetapi tulisan tulisan itu hanya dituliskan di Grup Facebook PS Lampung. Akhirnya Pengurus PS Lampung menyetujui tulisan tuklisan  yang diposting di FB itu dipoindah ke Blog PS Lampung. Tetapi apa pboleh buat justeru hal tersebut mendapatkan  protes keras dari para senior, bahkan redaksi Blog PS Lampung dianggapo menyiarkan karya plagiat, walaupun nama penulis selalu kami tampilkan di tulisan itu. Dan penulisan di Blog PS Lampung akhirnya terhenti karena situasi. 

Dalam posisi yang di mata para senior tulisan dari PS Lampung adalah merupakan tulisan tulisan yang terkoreksi, maka tentu saja tidak mudah untuk melibatkan tulisan tulisan saya  dalam melaksanakan keinginan almahhum Datuk Soda Palembang untuk menerbitkan sebuah tulisan tentang PS, mungkin faktor Fachruddin akan menjadi hambatan untuk kelancaran penulisan dan penerbitan itu, karena terlalu banyak senior yang tidak menyukai konten dan gaya  tulisan saya ketika menulis tentang PS. Tetapi saya berharap rencana dan semangat Almarhuim Datuk Soda tetap diteruskan hingga terkajsana, secara pribadi saya mendukung, terlepas dari masalah tulisan saya yang tidak mendapat tempat di Buku  yang akan diterbitkan itu. Bagi saya yang penting niat itu bisa kesampaian. 

Wallohi a'lam bishowab.   

Rabu, 16 Desember 2020

CINTA DATUK SODA KEPADA PS YANG LUAR BIASA


Foto Bersama Datuk Soda
 
Bagian Pertama Dari Dua Tulisan

TAK BANYAK SAYA MENGENAL senior Prana Sakti (PS)  dan Datuk Soda Almarhum adalah satu diantara yang sedikit itu yang gemar berkomunikasi dengan saya dan komunikasi itu nyaris full masalah PS. Tak ada kesempatan bagi kami berdua untuk saling memperkanlkan diri, seperti nya tak sempat Ia betanya tentang  latar belakang pengalaman saya dan tak pula Ia ingin menceriterakan tentang dirinya, pure kami hanya bicara tentang PS. Namun saya sangat bergembira manakala saya mendapatkan kontak bicara langsung  dengan beliau. Pernah pada suatu saat saya mendapatkan kontak dari belau dan tidak langsung saya terima, tetapi saya menyiapkan minu dahulu saya menerimanya, beberapa saat setelah minuman tersdia saya mengontak balik. Dan saya berharap bisa lama saling bertukar pikiran dan perasaan sebagaimana biasanya. Beliau banyak cerita tentang sikap sikap sejumlah senir PS, tetapi sayang saya tak mengenal nama nama iutu, beliaupun sadar sehingga pembicaraan tentang para senir PS tak pernah berlanjut. 

Kabar meninggalnya beliau tentu sangat mengejutkan, terasa sekali sya kehi;angan senior di PS ini, terlepas dari beiau setuju atau tidak atas tulisan tulisan saya baik di Blog atau Youtube, rasanya tak pernah beliau mengeluarkan pernyataan yang tajam, beliau seperti sangat berhati hati dalam merespon tulisan tulisan saya. Sering beliau mewngubungi saya dan bicara langsung katika beliau rasakan tulisan saya terlalu lama tak muncul. Beliau mengatakan sudah lama membaca tulisan tulisan saya tentang PS, jauh sebelum kami berjumpa langsung. Saya menjadi heran, kenapa beliau sudah banyak membaca tetapi tak pernoh komentar, padehal ada juga para senior yang sudah banyak komentar, tetapi sepertinya belum membaca, atau tak membaca sampai selesai.

Ada yang saya sukai, kata beliau, saya menemukan dalam tulisan tulisan itu potongasn kalimat yang biasa  diucapkan oleh Bang Asfan, walau tidak disebutkan, tetapi saya tahu Bang Asfan sering sekali mengucapkan kata kata itu. Dan tambah beliau saya ingin kata kata Bang Asfan itu jangan sampai hilang, para anggota baru yang belum pernah jumpa Bang Asfan agar tahu kata  kata apa saja yang diucapkan oleh Bang Asfan. Saya akan terus terang, memang trulisn tulisan saya tentang PS itu terinspirasi dari kalimat kalimat Bang Asfan. Maka saya sangat terkejut sekali menyaksikan tusan saya tentang PS ditolak oleh para anggota PS. Memang saya tidak serta merta mengatakan ini kutripan dari ceramah Bang Asfan, karena saya mendapat kesulitan dalam membuat narasinya. Katakanlah ini kelemahan saya dalam menulis, dan bukan salah mereka yang membacanya, disamping itu sepertinya para senior itu memang mempertanyakan keabsahan saya menulis, mereka mempertanyakan hak saya dalam menulis. 

Walaupun saya menulis atas seijin Guru Besar Bang Zen, tetapi saya tak mau dikataken atas seijin Guru Besar, karena Guru Besar tak akan mungkin memiliki waktu untuk membacanya, sehingga tulisan saya tentang PS sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya selaku penulis. Dan Guru Besar memiliki kewenangan menyatakan salah atau keliru terhadap tulisan saya itu. Dalam dunia tulis menulis bisa saja terjadi kesalahan, yang penting itu bisa dipertanggungjawabkan. Dan yang paling penting sengaja untuk menyesatkan atau ingin mengambil keuntungan dari kesalahan itu. 

Saya pernah bertamu ke runagn kerja Dr. Zakiyah Darajat salah seorang pejabat tinggi di Kementerian Agama era awal awal tahun 1980-an. Beliau mengatakan bahwa dari buku yang beliau tulis da beberapa diantaranya menjadi buku literatur wajib di beberapa Fakultas di IAIN, beliau mendatangi penerbit untuk berrmaksud untuk memperbaiki tulisan itu manakala dilakukan penerbitan ulang. Ternyata penerbit tak menyetujui, pihak penerbit mempersilakan menulis lagi buku baru, walaupun itu merupakan koreksi terhadap tulisan terdahulu, tetapi buku terdahulu yang dikoreksi itu tetapi diterbitkan. Cerita Dr. Zakiyah Darajat. Demikian pentingnya tulisan tulisan seburuk apapun selagi masih mematuhi aturan dalam menulis, akan dirasakan manfaatnya terlebih setelah munculnya buku buku atau tulisan yang mengkoreksinya.  Sepertinya itu juga yang dianut oleh Bang Zen, artinya beliau tahu kalaupun saya menulis tentang PS maka tak akan mungkin saya akan menulis dengan sempurna. Tetapi tulisan saya akan berfungsi menjadi mata rantai tulisan tentang PS secara keseluruhan.  Jadi menulislah tentang PS dengan tulisan yang jauh lebih bagus, bisa ditunjuk Tim ataupuin semacamnya. 
 
Almarhum Datuk Soda  (dr.Abraham Ilyas) mengusulkan untuk mencetak ulang buku saya, tetapi saya agak keberatan, karena itu buku lama, pada saat sebuah buku diterbitkan, itu berarti sudah ketinggalan setahun, dan apalagi buku lama diterbitkan, kecuali buku ini ditingkatkan statusnya.  Saya mengusulkan  agar ditunjuk seorang editor dalam cetak ulang ini, tetapi berikanlah kebebasan yang agak luas. boleh saja tulisan editor durasinya hapir sama dengan konten buku ini. Tetapi yang kita harapkan dengan tulisan editor dia mengajak melihat sesuatu secara lebih luas, tetapi tak terlalu jauh keluar dari kontek dan isuue konten buku itu, dan tetapi ada dalam konteks PS. 
 
Kami berdua secepat kilat sepakat menunjuk dan mempercayakan kepada seseorang Anggota senir PS, jika tidak silaf beliau adalah Anggota PS angkatan Pertama di Palembang, dan beliau lulusan S3 di sebuah Negara Maju dan Modern, Selama ini selalu konsiten berlatih dan memiliki kemampuan menyesuaikan diri dengan anggota anggota PS lainnya. Sedang bobot akademis, metodologi dan sistematika berfikir tak perlu diragukan lagi. Alhamdulillah beliau menyetujui. Pada saat itu kami memberikan waktu agar beliau mengambil ancang ancang. Sayang sekali pada saat itu ada salah pengetian antara saya dan seorang senior PS yang selama ini menjadi panutuan, Terkait dengan jurus PS itu bagikan laut yang tak bertepi,  maksudnya semakin di selami akan semakin dalam, semakin direnangi semakin tak bertepi. Rupanya justeru kalimat itu yang beliau tak sukai. Karena akan membuka peluang bagi mereka yang kurang setia akan membuat jurus jurus baru.

Prilaku buruk beberapa kawannya diyakini akan berulang bagi kita kita yang memiliki keyakinan bahwa sejalan dengan kemajuan zaman dan pemahan terhadap Al-Quran berkembang. Kekhawatiran senior kesohor tersebut sangat beralasan, karena PS yang menetapkan bahwa Guru Besar PS yang sebenarnya adalah Al-Quran dan nanti akan lebih banyak perkembangan ilmu yang terkuak, karena karena al-Quran secara tektualis baru sebagian saja, nanti wahyu yang banyak justeru  disajikan Allah di alam terkembang ini. Sejalan dengan kemampuan ummat Islam memahami wahyu yang disampaikan Allah melalui alam terkembang tadi. Pada saat itu akan terasa bahwa ilmu PS semakin di selami akan semakin dalam, semakin direnangi semakin terasa tak bertepi. 

Kalimat ilmu Prana Sakti seakan tak bertepi tadi adalah saya kutip dari ucapan Bang Asfan sendiri. Kata Bang Asfan dalam situasi darurat, kita tak perlu membayangkan jurus yang penting Bismillah jangan lupa dan ABCD jangan lupa, karena jurus PS kita ini adalah jurus yang tak terbatas, tak bertepi. Pada saat itu Bang Asfan seperti ingin menjelaskan seperti tulisan Allah, dihilangkan alif nya menjadi lillah dikurangi lam satu menjadi lahu, dikurangi lagi satu lam, menjadi hu, yang juga Artinya Allah. Allah itu tak berawal dan tak berakhir, walaupun Ilmu Allah hanya kecil sekali yang diberikan kepada manusia. Tetapi manusia tak akan mampu mengungkapnya. Tetapi dengan Al-Quran manusia akan mendapatkan sesuatu yang seolah tak bertepi. Itu juga akan dialami para anggota PS yang benar benar berguru kepada Al Quran. 

Namun demikian katanya senior tadi akan memberitahukan kepada Guru Besar dan berharap Guru Besar agar ambil tindakan secara tak ragu ragu. Ini merupakan pernyataan yang bukan main main. saya menjadi terkejut dengan ucapan itu, dan lebih terkejut lagi setelah tahu Dia menutup kesempatan untul tabayyun, bahkan ada anggota Grup yang mengatakan itu sudah selesai, dan tak perlu diperpanjang. Maka untuk sementara saya pasif saja, bahkan berhenti menulis. Almahum Datuk Soda mencoba meminta saya untuk tetap menulis tentang PS tetapi saya bilang saya akan menunggu bagaimana sikap Bang Zen selaku Guru Besar. Dalam waktu yang bersamaan Senior PS Palembang yang dimintai menulis sebagai editor sepertinya undur selangkah, bahagaimana mungkin Beliau akan me4ngedit tulisan seseorang yang telah dinilai mel;aklukan kesalahan besar melalui tulisannya. Gagalnya pengeditan tulisan itu nampaknya merupakan pukulan besar Bagi Datok Soda. Berkali kali beliau menghubungi saya, saya katakan belum ada putusan dari Guru Besar, mungkin itu akan disampaikan ketika beliau ke Lampung nanti. Dan saya memang akan istirahan menulis hingga Guru Besar datang ke Lampung.  
                                     Bersambung.
 


Kamis, 10 Desember 2020

KESAKSIAN HABIB RIZIQ SYIHAB ATAS PENERANGAN OLEH KEPOSIAN

 

  

DENGAN MENDENGARKAN  bagaimana kisah upaya pengejaran sejumlah mobil untuk mendekat seperti akan mngancam rombongan Habib Riziq Shihab, Untung ada empat buah mobil yang berisikan sejumlah anak anak muda yang memfungsikan diri sebagai pengawal Habibina Habib Riziq Shihab dengan segala kecintaan mereka, mereka bangga dengan tugas itu, karena Rasulullah SAW  memang pernah menitipkan kepada ummatnya untu melindungi akan keturunan beliau, Sehingga apapun resikonya mereka tak akan mempersoalkan, meninggal sekalipun mereka akan tetap senang dan bahkan bangga, telah dipoercaya untuk melindungi keturunan Rasulullah. Dan mereka semua berharap kelak di akherat akan berjumpa Rasul dengan segala pujian dario beliau. 



BANYAK YANG KUPUJIKAN KEPADA PROF. FAYZI NURDIN.

INNA LILLAHI WAINNA ILAIHI ROOJI'UUN  telah meninggal dunia dunia Prof. Fauzi Nurdin, demikian kiriman di  kanda Shodri Daram di Grup WA alumni PGA.  jika tak salah mereka berdua satu kelas di PGAN 6 tahun Tanjungkarang  atau Prof. Fauzi lebih senio setahun. Sebenarnya saya telah lama berniat berjumpa dengan almarhum, tetapi terhambat karena adanya covid 19 ini. Sedang beliau kurang suka bermain main di Medsos sehingga saya tak memiliki no WA nya, sepertinya beliau memiliki akun facebook, tetapi sepertinya jarang beraktivitas. Saya ingin menyusun sebuah tulisan singkat yang hampir saya pastikan atak akajn banyak manfaatnya bagi orang lain. Tetapi bagi kami berdua atau setidaknya bagi saya sendiri, itu mertupakan sesuatu yang sangat berharga dan tak boleh dilupakan begitu saja.

Sebagai senior saya kami berdua nyaris tak berjarak, 

Minggu, 06 Desember 2020

MENGENAL TIGA VARIABEL ILMU PS.

SEBAGAI LANGKAH PENTING REVOLUSI ALA BANG ZEN. 

SETIDAKNYA ADA TIGA variabel ilmu Prana Sakti (PS) yang harus kita pahami agar ilmu itu bisa berkembang di tangan kita. Ilmu ini akan berkembang manakala ilmu ini kia pegunakan atau kita manfaatkan sesuai dengan kegunaannya, peruntukannya dan kemanfatannya. Menggunakan jurus jurus PS itu sekaligus juga sebagai konfirmasi, karena jurus yang diajarkan adalah sebuah informasi. Manakala jurus itu digunakan maka akan melahirkan informasi baru, dan manakala informasi baru itu  kembali kita gunakan, maka itu merupakan konfirmasi baru lagi dan selanjutnya akan mengundan infirmasi yang baru lagi. Sehingga ilmu PS ini akan berkembang, sesuai dengan apa yang sering diceramahkan oleh Bang Asfan sebagai Guru Besar yang pertama, sekalugus sebagai pendiri Prana Sakti bahwa ilmu Prana sakti bagaikan tak bertepi. Dalam waktu bersamaan Beliau menganjurkan untuk membaca buku Samudera Alfatihan, Ilmu dan jurus Prana Sakti itu bagaikan sebuah samudera yang tak bertepi. Semakin diselami akan semakin dalam, dan semakin diarungi akan semakin luas. Guru Besar Prana Sakti adalah al-Quran. Dan alquran yang luas itu adalah alquran yang terkembang dipermukaan alam. 

Ketiga variabel ilmu PS itu terdiri dari pertama,  Gerak dan juruis Ilmu PS, kedua sistem pernafasan PS, dan yang ketika adalah Aqidah dan kaidah PS yang seluruhnya mengacu kepada kaidah dan aqidah Islamiayah. Maka untuk memahami PS maka harus memahami ketiga variabel tersebut di atas, manakala ada satu saja variabel yang kurang difahaminya maka  gagal lah Ia untu dikatakan memahami PS. Dan tentu saja dikatakan sam dengan kita yang hanya memahami PS itu secara sebagian sebagian. Secara tidak utuh. Dan sebagai suatu Perguruan seyogyanya memang ada uipaya upaya agar para anggotanya bisa memahami itu secara tuntas. 

Saya memiliki pemikiran bahwa setiap seseorang yang belajar ilmu PS harus mempraktekkan apa yang sudah didapatkannya dari PS, dalam bentukl jurus jurus itu dan didalam jurus itu nantinya akan ada gerak, nafas danm lafaz, berisikan doa dan ikrar tentunya. sesuai peruntukan seperti apa yang diajarkan oleh organisasi. Penggunaan atau pemanfatan jurus sesuai dengan peruntukannya itu adalah merupakan konfirmasi sedang jurus yang diajarkan adalah sebagai informasinya. Ketika kita mengkobfirmasi jurusd PS, maka biasanya kita akan mebneruna informasi baru sesuai dengan tingkat kesempurnaan jurus kita, semakin baik jurus kita maka semakin bernilai informasi baru yang bisa kita terima. Demikian sebaliknya, ketika jurus kita itu tidak kita pakai dengan cara yang sempurna maka jangan terlalu berharap untuk mendapatkan informasi baru, 

Revolusi Bang Zen, yaitu pernyataan ikrar PS dengan menggunakan kedua tangan itu membutuhkan seseorang anggota yang sering mengkonfirmasi jurus jurus yang telah diterima sebagai informasi awal. Hanya mereka yang rajin mengkonfirmasi jurus saja yang bisa melakukan revolusi Bang Zen. Kartena kedua tangan seorang anggota PS itu tak akan mampu membuat apa apa tampa adanya informasi baru sebagai akibat dari melakukan konfirmasi jurus itu, informasi baru hanya didapatkan oleh mereka yang mengkonfirmasinya. Mereka yang banyak mendapatkan informasi baru itulah yang memiliki peluang melaksanakan  revolusi versi Bang Zen, sebuah revolusi dikembangkan dengan cipta, rasa dan karsa. 

 Sesuatu yang sudafh terformulasi di otak, harus segera diwujudkan dalam kerja kerja tangan, ituilah sebabnya harus ada jurus julus PS, jurtus PS yang motoriknya dikembangkan oleh tangan atas dukungan kaki, dan itu semua dihidupkan dayanya melalui gerakan kaki dan tangan yang kita lakukan selama ini, manakala di awali dengan konfirmasi jurus maka sesungguhnya dengan konfirmasi itulah terbukakan jalan untuk berkembangnya bergai informasi. 

Wallohui a'lam bishowa. 

ILMU PS ITU PENTING DIKEMBANGKA

 

ILMU PS ITU bagi saya termasuk langka, setidaknya bagi saya yang sejak awal mencoba mnulis tentang Prana Sakti atau PS hingga sekarang masih belum menemukan tulisan tulisan tentang PS sekedar pembanding dan sekaligus modal mengumpulkan gagasan tentang PS. tetapi saya sadar se sadar-sdarnya bahwa pengetahuan saya sangat tidak memiliki arti dibanding keluasan Ilmu PS. Sejatinya sudah sangat banyak ara senior kami di PS itu memiliki pengetahuan yang demikian luas, tetapi sebagian besar diantara mereka sedang memilih diam, sehingga tidak mudah bagi saya untuk mendapatkan pemikiran mereka tentang PS. 

Ketika saya menulis buku tentang PS di zaman Bang Asfan selaku pendiri dan Guru Besar PS, sayua tidak dilarang menulis, walaupun beliau tahu tulisan saya tak memiliki isi apa apa, di zaman Guru Besar pengganti saya tidak menulis buku, tetapi saya di Blog PS Lampung, para senor kita di PS menyesalkan mengapa sya menulis di Blog milik PS Lampung, karena akan mengesankan seolah itu adalah PS yang sebenarnya. Semula saya berani berani menyematkan gambar Logo PS, bahkan gambar Guru Besar PS di tuliusan saya  hanya berhasil mengundang kemarahan para senir yang saya hormati. 

Guru besar PS, Bang Zen, sangat tahu akan keburukan tulisan saya tentang PS, krena keterbatasan pengetahuan yang saya miliki, tetapi beliau tidak tidak melarang, bahkan didepan beberapa orang senir saya, setidaknya di depan Bang Anto, Bang Yusuf, Bang Ishak di Lampung dan didepan Bapak Datuk Soda di Palembang, beliau menyuruh saya menulis tentang PS sebanyak mungkin. Saya sangat menghormati pare senior kita di PS, tetapi saya  ingin tradisi tulis menulis suatu saat akan tumbuh di lingkungan PS, tulisan tentang PS yang sebenarnya, ditulis oleh mereka yang benar benar memahami PS. 

Saya belajar dari penayangan rekjlame, promosi, ada semula promosi berdurasi hingga empat menit, setelah pemirsa memiliki pemahaman  memadaiu, lalu durasi dikurangi menjadi tiga menit, suatu saat menjadi dua menit. bahkan bisa jadi satu menit, suatu saat memang tak lagi membutuhkan  promosi apapun. Saya yakin para senior sangat terganggu, tetapi saya berharap terbukanya pintu maaf, karena pada saatnya nanti mungkin saja tulisan saya tak lagi menampilkan foto Guru Besar dan tak lagi menyebut nyebut nama PS, wakaupun antah kapan akan mencapai itu. Hal ini tak terlepas dari kekurangan saya yang sulit dimaafkan oleh siapapun. Saya berharap pintu maaf itu akan memuliyakan para senir sekalian, karena saya akan berhenti menulis ketika Guru Besar benar benar melarang saya. 

Ketika ada respon dari siappu yang mengusik perasaan saya, maka saya akan mengistirahakan kegiatan tulis menulis tentang PS ini, karena saya tak ingin kehilangan objektivitas dalam menulis tentang PS. Rasulullah melarang hakim memutuskan sesuatu ketika sedang marah, Sahabat Rasul segera menyarungkan pedangnya  dalam sebuah peperangan yang genting, hanya lantaran musuh meludahi Wajah sahabat Rasul itu, Pedang dia sarungkan ketika saedfang marah karena perkara pribadi, sesbuah peperangan yang diwarnai perasaan pribadi tidak akan mendapatkan pahala, bahkan hanya akan menambah dosa yang besar. Saya tidak menulius apapun ketika hati sedang kecewa atau marah, apalagai kepada para senir yang selalu saya hormati. 

Mungkinsaya salah dan terlampau besar merasakan diri, bahwa saya sedang mengupayakan terbentuknya sebuah mata rantai, agar mata rantai Ilmu Prana Sakti itu tak pernah terputus. Sebab manakala rantai itu terputus, maka sekuat apapun mata rantai itu  maka akan sangat terbatas sekali fungsinya,  bila saja saya berhasil membuatkan sebah mata rantai penyambung maka tentu mata rantai yang saya ciptakan ini akan menjadi mata rantai yang lemah, memang mata rantai lemah itu untuk sementara bisa jadi penolong, tetapi dipastikan nantinya akan menjadi masalah bagi  semua mata rantai yang kuat kuiat itu. Dengan kat5a lain apa yang saya lakukan  dan tulisan tulisan yang tebilang buruk itu akan memiliki peran walaupun kecil, tetapi justeru akan menjadi masalah pada saat yang akan datang, maka saya berharap tulisan tulisan dari para senir kan bermunculan. Sehingga matarantai ilmu PS itu akan tetap berkembang dan berkesinambungan. 

Wallohu a'lam bishowab.