FOTO BERSAMA DATUK SODA
Bagian Terakhir dari Dua Tulilisan
![]() |
Fachruddin |
LUAR BIASA Seorang Datuk Soda mengajak untuk mengumpulkan tulisan temtang PS, yang ditulis oleh para anggota PS. tetapi beliau mengaku gagal untuk mengidentifikasi para penulis dari PS, atau seorang penulis yang secara kebetulan anggota PS, tetapi tidak atau belum menjadi penulis tentang PS. Saya juga terkejut mendengar ketidak berhasiulan beliau mengidentivikasi para penulis tentang PS atau anggota PS yang penulis. Saya memiliki keyakinan jumlah mereka itu banyak, tetapi mengapa seorang Datuk Soda lalu gagal mendapatkannya, karena sepengetahuan saya beliaulah orangnya yang paling banyak mengenal para senior PS se Indonesia, karena beliau paling rajin dan tak segan segan menghubungi para senior PS se Indonesia ini. Beliau pernah menyebut nama sejumlah anggota senior PS yang tersebar diberbagai Kota. di Indonesia, tetang gaya bicaranya, tentang masalah di PS yang diminatinya, dan juga dengan beberapa priupnsip pemikirannya tentang PS dan lain sebagainya. Kalaupun orang seperti beliau saja tak menemukan, maka apalagi orang orang seperti kita kita ini.
Tak menghabiskan hitungan jari tangan untuk menghitunh anggota PS yang mengatakan tulisanku tentang PS itu bagus, salah seorang diantaranya adalah seorang Datuk Soda, resdpon dan perwajahan yang sangat menyenangkan hati beliau meminta kepada saya untuk sering sering menuolis tentang PS. Saya suka sekali bila anda berkesempatan mengutip kata kata Guru Besar., katanya. Pak tulisannya selalu saya baca, kata seorang senior, setengah berbisik. Ada lagi seorang senior PS di Lampung mengatakan setelah saya bandiung bandingkan cara anda menulis tentang PS itu berbeda denganb cara cara para senior menulis tentang PS. Ada beberapa senior yang menyatakan sering membaca tulisan saya tentang PS. Dan hanya segelintir orang memberukan kode like untuk tulisan saya yang saya posting di medsos. Di Facebook kita bisa hitung berapa orang yang terjangkau, lalu berapa orang yang sempat melihat, berapa yang suka, dan berapa yang komen. dan kita juga tahu berapa yang membaca, karena disitu tercamtum berapa kali ditonton. Dari urut urutan itu tergambar seperti anak tangga yang menurun.
Datuk Soda mengusulkan mengumpulkan tulisan tulisabn anggota PS dari Palembang dan Lampung, beliau siap untuk mencetak dan menerbitkannya beliau melihat adanya potensi yang baik di Palembang, sayapun sebenarnya .melihat adanya potensi bisa terselenggaranya penulisan tentang PS oleh beberapa penulis, sehingga para penulis itu bisa saling mengisi. Tetapi upaya untuk mengumpulkan tulisan itu seperti sesuatu yang harus ditunda, Ketika ada senior yangsangat dihormati oleh kawan kawan, setidaknya di Grup WA yang saya ikuti memberikan kritik dengan logika berbeda secara diametral.
Saya sempat menulis buku pada masa Bang Asfan, sebelumnya tulisan itu saya ketik rapih dan naskah ketik itu saya serahkan kepada Bang Asfan selaku Guru Besar. Pada saat itu jurus yang saya ampu masih Halusan, setelah naskah dibaca secara acak lalu beliau ambil kesimpulan silakan dicetak, dalam pertemuan berikutnya beliau meminta hasil cetakan itu untuk dibagikan kepada beberapa anggota di masing masing Cabang.
Pada suatu saat setelah Bang Zen Resmi menggantikan Guru Besar, beliau cerita bahwa ada anggota PS yang mengatakan bahwa dia mengelola sebuah rubrik di di Radio Swasta, ternyata Rubrik ada lumaian banyak peminatnya. Konten rubrik itu kata beliau banyak mengacu kepada ilmu ilmu yang didapatkannya dari PS, tetapi akhir kahir ini si Penelola mulai keteter karena tak banyak naskah naskah yang membantu untuk membicarakan konten itu. Di depan Bang Anto, Bang Usup dan Bang Ishak serta beberapa orang lainnya, Bang Zen meminta kepada saya untuk kembali menulis tentang PS atau menuliskan berbagai pengalaman setelah mendapat Ilmu di PS, itu merupakan dakwah kata Bang Zen. singkat. Lalu Ishak sebagai Pengurus membuatkan sebuah Blog PS Lampung dan meminta saya menjadi salah satu penulis di Blog itu, dan saya mendapatkan ling untuk menulis langsung tampa melalui persetujuan Pengurus. Selkain saya Pengurus berharap agar Bang Anto dan Bang Usup juga berpartisipasi untuk menulis di Blog PS Lampung sehingga ada tiga orang penulis yang diberikan kebebasan untuk menulis di Blog. Tetapi sayang kesibukan sehari hari Bang Anto dan Bang Usup tidak memungkinkan keduanya akan banyak berpartisipasi.
Bang Anto sendiri walaupun tidak menulis, tetapi beliau berjanji akan mengawal Blog tersebut, sehingga menjadi Blog yang terawat dalam artian akan mendapatkan kiruiman tulisan secara kontinyu, sehingga mereka yang membutuhkan informasi dan pemikiran anggota PS tentang ilmu PS yang didapatnya di beraktivitas di PS bisa rutin mengalir. Di luar dugaan ternyata kehadiran Blog tersebut dikoreksi oleh para senior PS, dalam pembicaraan dengan kawan kawan Pengurus PS di Lampung, semula akan mempersilakan bagi para senior untuk menulis di Blog. Pada saat itu Pengurus PS Lampung berniat menjadikan Blog PS Lampung sebagai Blog yang lebih terbuka, dan tidak menggambarkan sebagai sikap resmi PS Lampung.
Kepada para senir sebenarnya telah diumumkan bahwa Blog PS Lampung menerima kiriman tulisan dari Para senior dan tulkisan yang diterima tidak otomatis menggambarkan pendapat yang sama dengan redaksi yang ditunjuk. Tetapi tulisanb itu tak kunjung masuk. Mungkin karena sempat berselisih antara Pengurus PS Lampung dengan para senior PS maka komunikasi memang menjadi lebih berjarak. Memang ada didapatkan tulisan tulisan para senior, tetapi tulisan tulisan itu hanya dituliskan di Grup Facebook PS Lampung. Akhirnya Pengurus PS Lampung menyetujui tulisan tuklisan yang diposting di FB itu dipoindah ke Blog PS Lampung. Tetapi apa pboleh buat justeru hal tersebut mendapatkan protes keras dari para senior, bahkan redaksi Blog PS Lampung dianggapo menyiarkan karya plagiat, walaupun nama penulis selalu kami tampilkan di tulisan itu. Dan penulisan di Blog PS Lampung akhirnya terhenti karena situasi.
Dalam posisi yang di mata para senior tulisan dari PS Lampung adalah merupakan tulisan tulisan yang terkoreksi, maka tentu saja tidak mudah untuk melibatkan tulisan tulisan saya dalam melaksanakan keinginan almahhum Datuk Soda Palembang untuk menerbitkan sebuah tulisan tentang PS, mungkin faktor Fachruddin akan menjadi hambatan untuk kelancaran penulisan dan penerbitan itu, karena terlalu banyak senior yang tidak menyukai konten dan gaya tulisan saya ketika menulis tentang PS. Tetapi saya berharap rencana dan semangat Almarhuim Datuk Soda tetap diteruskan hingga terkajsana, secara pribadi saya mendukung, terlepas dari masalah tulisan saya yang tidak mendapat tempat di Buku yang akan diterbitkan itu. Bagi saya yang penting niat itu bisa kesampaian.
Wallohi a'lam bishowab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar