NAMANYA SELAMET maaf nama Baptisnya yidak saya cantumkan, saya anggap dia Sebagao Guru Besar saya, boleh To menganggap seseorang sebagai Profesor saya bila Dia telah mengajarkan sesuatu yang yang sangat berhrga kepada saya toh Dia tidak meminta dan tidak menuntut imbalan apapun. Tinggi kami seimbang, tetapi berat timbangan bisa jadi saya lebih berat karena saya lebih gemuk, ijinkn saya menyuebut Pak Prof sebagai penghormatan kepada teman senior yang sudah malang melintang sesuai umurnya. Dia tinggal di Jakarta, kami berdua sama sama menjadi pekerja di sebuah Perusahaan Konslultan, dan jam terbang beliau jelas lebih tinggi dan jauh dibanding jam terbang saya yang baru belajar dari dahan ke dahan rendh saja.
Ini foto yang saya pasang adalah Foto yang saya ambil ketika kami bersama sama mengikuti pelatihan sebagai konsultan pendidikan yang diselenggarakanb di Bogor, selain kami berdua, ada dua orang lagi yang ditugaskan di Satu Daerah yang sama, Mereka adfalah Ibu Rajianti dan Ibu Susi, Jadi ada kami berempat ditugaskan dalam satu Tim tetapi berl;ainan Kabupaten saya, masing masing dua Kabupaten. Saya di Kabupaten Banyuasin dan Ogan Komering Ulu Timur, Pak Selamet Kanupaten Empat Lawang dan Musi Rawas, Ibu Yanti di Ogan Komering Ulu dan Ogan Komering Ulu Timur, sedsang Ibu Susi ditugaskan di Kota Palembang dan Kabupaten
Masing masing kami diberikan kesempatan berkeliling di seluruh Kabupaten yang ikut menyelenggarakan program ini, lalu dilaporkan kepada Pihak Perusahaan, selanjutnya Perusahaan membagi kami wilayah dan kami konsentrasi di Kabbupaten masing masing dua Kabuparen. Tetapi saya tidak inginmeceriterakan tentyang masing masing tugas kami, tetapi saya ingin berceritera tentang sahabat satu Tim saya yaitu Bapak Selamet.
Memang sepengetahuan saya ada suatu program dari seperti Katolik dan Krisaten untuyk sebisa mungklin memiliki hubungan asmara dengan sahabat yang beragama Islam dan sebisa mungkin bisa menjalin cinta bersama pemuda pemudi Islam. Barangkali itu yang dilakukan sebagai Penganut Katholik. Dan Ia berhasil mempersunting seorang Gadis Muslim. sepertinya mereka hidup bahagia sampai melahirkan beberapa putra putri yang bahagia di tengah keluarga itu.
Sampailah pada suatu saat ketika rejeki dati Tuhan mengalir cukup deras dan keluarga bahagia ini memnginginkan membel;i rumah sendiri. dan keluarga ini bersepakat untuk membeli rumah jadi dan bisa bergaulk dengan masyarakat kebanyakan. Akhirnya setelah berupaya bertanya sana sini serta berusaha mengejar inforkasi dari media, akhirnya didapatkan berita bahwa ada sebuah di rumh yang cukup besar dengan tanah yang ideal. Terletak pada areal yang sangat mudah mencapai arus transportasi, mudah keluar dan juga mudah untuk pulang.
Ternyata merela tyidak salah piliuh lokasi, sejumlah tetangga disekitar rumah tempat tinggal mereka sangat bersahabat, mereka bertegur sama sangat hormatnya. Walaupun ada juga yang sedikit terperanjat, ketika Si Ibu rumah Tangga, menjelaskan bahwa Suaminya adalah Penganut Katholik yang baik. Dan memiliki rasa toleransi yang tinggi, semua anak anak saya tak ada yang diBaptis ... Kata si Nyonya, tetapi anak anak sangat mencintai ayahnya, kata Ibu bangga. Para tetangga mengangguk angguk tampa komentar kata. Sungguih mereka merasa tak salah pilij lokasi rumah di Cipete Jakarta itu.
Tiba pada suatu hari Ibu Ibu penduduk perumahan itu setelah mengetahui Si Ibu Selamet adalah seorang Muslimah, maka diacara Peringatan Hari Besdar Islam, beliau diundng, Dan dengan senang hati Ibu Selamet hadir diacara itu dengan segala rasa suka. beliau hadiri seperti Ibu Ibu Muslim lainnya, menutuip kepala. Sepanjang disampaikannya ceramah oleh Ustadz nampak Ibu Selamet nampak terdiam, kita tak tahu mengapa ketika hadiri bersama tertawa karena adanya kalimat Ustads yang lucu, tetapi justeru Ibu Selamat seperti terdiam dan membisu.
Selang beberapa hari kemudian Ibu Selamat bertanya kepada sahabat barunya, di hari apa lagi Masjid kita menyelenggarakan kembali, apakah ada pengajian rutin, apakah ada pembelajaran mengaji dan banyak lagi pertanyaan pertanyaan yang dia ajuka kepada sahabatnya itu. Akhirnya Ibu Selamet memilih beberapa acara yang biasa diselenggarakan oleh ta'mir. Lambat laun pemahaman Ibu Selamat kepada Islam semakin banyak. Tetapi sejalan dengan itu Pak Semaet merasakan demiukian dahsyat perubahan dari Sang Isterinya.
Suatu kali Pak Selamet seperti akan curhat kepada saya, walau[pun dia raguy ragu karena saya sulit diajak bicara serius katanya, tetapi kali ini dia bilang ' Ini Seris Dia tanya pada saya, "Apa hukumnya Mengucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru, untuk menjaga perasaan, saya jawab dengan putar putar dan saya persilakan kepadanya untuk menyimpilkannya. Dia bilang saya sudah menduga bakal dapat jawaban seperti ini, Tetapiu Natal tahun kemaren Fachruddin tidak menyalami saya. Maka jawabannya sayapun tidak terlalu berharap.
Saya cuma ingin ngasih tahu bahwa Isteri saya semenjak kami tinggal di Cipete, selain sudah tidur di lain kamar Dia juga tidak mengucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru, Isteri saya melakukan perubahan drastis. Tetapi saya masih sangat terhibur dengan sikap anak anak saya, Walaupun sikap mereka seperti bervariasi. Namun semakin lama semakin kabur sekap mereka, tetapi Anak perempuan saya sangat memahami saya Sangat memperhatikan kesehatan saya dan banyak lagi, setidaknya kata Pak Selamet perhatian itu lebih ditampakkan, walaupun pada saat Hari Natal dan Tahun Baru tak seorangpun diantara mereka yang masih melakukannya.
Tetapi saya sangat terkejut sekali pada suatu kesempatan untuk pulang liburan ke Lampung saya Pamit kepada Pak Selamet, dan saya bilang memang tidak menyebutkan mau libur Tahun Baruan., pada saat itu saya nerharap beliau akan mengerti bahwa sebagai Ummat Islam saya tidak wajib mengucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru, kecuali bila sebagai Pejabat dan atau Pimpinan lainnya yang sekaligus bisa membawahi mereka yang Natalan dan yang tidak natalan. MUI mempersilakan kepada mereka untuk Mengucapkan itu Kepada bawahannya.
Saya terkejut sekali ternyata Pak Selamat tidak pulang ke Jakarta, dan saya baru sadar itu maksud Pertanyaan Apa hukumnya Ummat Islam Mengucapkan Selamat Hari Natal kepada Penganut Agama Islam dan Katholik. Suatu hari dengan wajah yang sedih beliau mengatakan semula Hanya isterinya yangt tidak mengucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru kepadanya setelah bergabung dengan Grup Pengajian Ibu Ibu di Cipete. Belakanganpun ternyata anak anaknya juga tak m,engucapkan itu, walaupun mereka mengistimewakan Hari Natal melalui Makana yang mereka siapkan dan Pakaian yang mereka pakai tetap seperti layaknya orang berada di hari yang diyakan.
Pak Selamet Udah Umroh .... ? Saya agak terkejut dengan ungkapan Pak Selamet pada suatu hari, Sebenarnya saya ini sudah melakukan Ibadah Haji atau setidaknya Umroh versi Kristen ataupun Katholik, yaitu mengunjungi Yerusalem. Setidaknya setahun sekali kami lakukan, tetapi saya mungkin ingin untruk kedua kalinya karena saya ingin bersama keluarga. Kunjungan ke Yerusalem ini bagi Penganut Kristen SAtau Katholik adalah sebagai ibadah, tetapi acara ini juga terbuka bagi Ummat Islam atau Penganut agama laen.
Jika sekarang memang belum, tetapi berdasarkan perkiraan nantinya Perjalanan ke Yerusalem ini akan sangat diminati oleh ummat Islam, walaupun bagi mereka adalah hanya pesiar saja. Itu tidak maslahag mereka setidaknya selain melihat langsung Yerusalem, tetapi seyogyanya akan tahu bagaimana kisah sejarah Kota bersejarah itu. Dan suatu saat Pak Selamet merasa Yakin acara menunjungi Yerusalem ini akan lebih didominan oleh Ummat Islam sebagaimana mereka berusaha keras menunjungi Makkah dan Madinah. Tetapi juga Islam berhak mengunjungi Yerussalem. Kata Pak Selamet dengan rasa bangga.
Bagaimana kabar Pak Selamet, saya tidak tahu, dahulu tempo tempo kami berdua saling kanegn dan merasa perlu menanyakan kondisi masing masing. Tetapi sudah setahun ini saya tak lagi berhubungan hatta hanya via tekepon atau WA. Saya doakan agar Istri dan Pak Selamat yang memang sejak semula memilih agama Islam, semakin khusyuk ibadahnya. Dan semakin dalam serta luas pemahamannya tentang Agama Islam. Semoga mereka mampu mencapai derjat takwa, dan meninggal dalam konsi Husnul Khotimah. Aamniin.
Smg hidayah tetap selalu membintangi nya, Aamiin ya rabb
BalasHapus