Senin, 19 Oktober 2020

TENAGA DALAM ISLAM ITU TERSEDIA MEWAH DI DALAM DOA

 SANGAT TERGANTUNG SIAPA YANG BERDOA. 

Setengah berteriak seorang teman yang juga anggota PS, dia mengatakan bahwa dalam Islam tak tenaga dalam, beberapa emak emak jengkel mendengarnya, mereka jengkel karena sahabat tadi sepertinya asal ngomong, giliran saya akn menyampaikan kultum seorang emak membisikkan kepada saya , tolong bungkam mulut orang tasi. biarkan kultum dilaksanakan dengan kuliah terserah antum, kata ibu tadi berharap, saya jawan .... Gak, si Emak sepertinya kecewa. Maka muncuil  ceramah saya dengan judul di atas, sekedar menambah pengetahun saja bahwa tenaga dalam dalam Islam  itu ada, dan bahkan mewah, banyhak sekali. Karena terdapat dalam doa, dan siapapun anggota PS boleh berdoa. 

Ini terjadi pada  nasa Khalifah Abu Bakar, ra. di mana muncul kaum yang mulai menunjukkan pembangkangan terhadap Khalifah pasca Wafatnya Rasulullah SAW.. Karena jumlah mereka semakin lama semakin besar, maka disepakati untuk segera diatasi. Ditunjuklah Ala’ bin Hadhrami ra,beliau adalah sahabat Rasulullah SAW. Pasukan disiapkan untuk menuju  wilayah Hijr- Bahrain sebagai Pusat pergholakan itu. Menyaksikan tim utusan Khalifah yang demikian gagah dan perkasa, mereka melarikan diri. Yang tampak demikian gagah dan berani. Merekapun melarikan diri dengan menggunakan kapal yang memang telah disiapkan sebelumnya.

 


Langkah  pasukan Khalifah pada saat itu mendadak terhenti, lautan air yang luas, menghambat mereka. tetapi sebenarnya tidaklah berlalu lama, sebagai tentara yang sudah blasa terlatih mendampingi Rasul yang memang berulangkali harus terjun ikut berperang. Rasulullah Muhammad  SAW  adalah  salah satu Rasul yang kenyang dipoerangi oleh pihak yang menentangnya. Rasul menunjukkan bagaimana etika berperang menurut Islam, Dan tercatat beberapa kali melakukan sesuatu yang menakjubkan ketika memenangi peperang dengan pasukan yang lebih besar. 

Ketahuilah dalam suatu peperangan selain para tentara harus memiliki fisik yang sehat dan prima, mereka juga harus memiliki keterampilan menggunakan yang biasa digunakan dalam berperang pada saat itu, seperti tombak, panag, pedang, gada dan lain sebagainya. Ada dua jurus kunci yang diperintahkan Rasul untuk dilatihkan secara baik, yaitu  memanah dan menunggang kuda. Dan satu hal yang sangat luar biasa perhatian para pemikir Islam, yaitu air. 

Untuk dua jurus andalan itu, yaitu memanah dan menunggang kuda, maka ada suatu hal yang harus dimiliki secara prima, yaitu kekuatan nafas, kemampuan mengatur nafas sedemikian rupa, yang benar benar harus terlatih, tak akan ada seorang pemanah jitu dan mampu menelusuri jalur renang yang tentu saja menuh lika liku juga membutuhkan pernafasan yang baik. Tentu terkait dengan sistem pernafasan yang baik pula. Itulah ajaran Islam. 

Dalam satu peperangan memang dsibutuhkan senjata, tetapi bagi ummat Islam perang itu tak terlepas dari ibadah, gerakan yang paling utama itu adalah dakwah. Itulah sebabnya maka dikatakan bahwa diantara peralatan perang itu, maka alat perang yang paling canggih di dalam Islam itu sesungguhnya adalah doa, tetapi doa bisa digunakan sebagai senjata adalah dengan keimanan penuh kepada Allah,  memiliki kepasrahan total kepada Allah, serta kesucian hati, tak memiliki rasa sombong hatta sebesar biji sawi sekalipun. Merekalah yang yang memiliki peluang untuk diijabah doanya. 

Puncak dari segala doa adalah sholat. Dalam Islam selain sholat wajib, ada sholan sunnat rawatib, saholat sunnat yang mengiringi sholat wajib, ada ada qobliyah (sebelum) ada ba'diyah (sesudah). tetapi selain itu ada sholat sunnat yang dimaksudkan untuk memaksimalkan usaha dan pengampunan. Usaha untuk mencapai sesuatu, Dan usaha untuk menhindari sesuatui. Ini yang dilakukan para tentara Muslim ketika ditinggal lari oleh tentara yang juga tiodak kalah terlatihnya dengan tentara Muslim yang sedang kita ceriterakan ini. 

8000 Tentara Muslim berbaris dipermukaan air mengejar tentara musuh yang kabur dengan menggunakan menggunakan kapal laut, tetapi mereka sangat terkejit ketika para tentara Muslim dengan berjalan kaki diatas air, dengan bermodalkan dzikir, doa dan sholat.  Itulah Tenaga dalam Islam. 

Wallohu a'lam bishowab.   

1 komentar:

  1. asbenarnya tulisan ini juga ditujukan untuk menjawab sindran dari Saudara amildra Fauzi, tetpi belum lagi tulisan ini selesai beliau mengatakan bahwa beliau tidak membutuhkan tulisan panjang panjang karena beliau sendiri sudah mendalami prihal tenaga dalam Islam, dan beliau berkesimpulan bahwa tak ada tenaga dalam Islam yang bangun dengan cara memperkuat sistem pernasan. Jadi kecil kemungkinan tulisan ini akan dibaca oleh beliau. Tetap tak mengapa barangkali saja masih ada pihak pihak yang berkenan membacanya atau membutuhkan informasi tentanbg inio.

    BalasHapus