Dia tanya tntang PS dengan cara yang menurut saya kurang sopan, tetrapi saya persilakan juga melihat tulisan, saya baik di Blog maupun Youtube. Lalu beliau menjawab tidak perlu, saya sudah paham kata beliau, saya sejak usia 18 Tahun sudah belajar olahraga pernafasan dan tenaga dalam, katanya, sekedar menunjukkan kepakarannya.
Saya bilang kalau begitu ijinkan saya membaca Blog anda atau memutar Youtube anda, tolong beritahu saja Chanelnya. Atau buka buku yang Sudah Saudara tulis Apa judsul Bukunya, dan dijual ditoko buku mana nantisaya cari. Jawabannya lumaian sepertinya beliau merasa terhina sekali, dia balas dengan meremehkan tulisan dan youtub saya. Dia balik bertanya, emangnya ilmu itu harus ditulis. Jika melihat gayanya, pendidikan beliau Minimal S3. Tapi sayang dia tak bersedia menujukkan ke mana saya bisa membaca bukunya atau tulisannya. Dan jangan jangan saya tak dibolehkan membacanya dalam media apapun, kecuali pertanyaan pertanyaan singkat yang ditulisnya di ruang koemntar. Tetapi itui semua tidak menjadi masalah bagi saya.
Yang paling membuat saya tuidak nyaman adalah upayanya membenturkan saya dengan Agama Hindu atau Budha atau ada mungkin agama lain kata Prana, Dia mengkaitkan kata Prana dengan salah satu agama. Tetyapi dalam saling tukar komentar saya meminta, coba jelaskan arti Pranasa menuruit yang dia pahami. menurut agama yang dimakud pengertiannya apa. Di luar masalah agama Prana ,meimiliki banytak arti, belum lagi dia menjawab, saya sudah memutuskan untuk menghentikan saling komunikasi kami berdua.
Dia tidak paham tentang ajaran ajaran itu, dan saya juga tidak memiliki wawasan tentang agama yang dimaksud. Jika kami yang memiliki pemahan terbatas, maka itu jelas akan mengecewakan para penganut agama yang dimaksud. Saya tidak mampu bebbayangkan betapa kecewa penganut agama, menyaksikan dua orang awam memperdebatkan ajaran agama lain. Betapa minusnya info yang dibahas. Dan dipastikan akan menyakitkan. Oleh karenanya adalah cara yang paling baik adalah mencegah itu semua.
Dalam kesempatan ini walaupun diskusi belum lagi kami laksanakan, saya secara pribadi selaku penanggungj awab dan pemilik chanel youtube itu mengucapkan maaf yang sedalam dalamnya, serta menyampaikan penghargaan yang setinggi tingginya, Hampir saja ada dua orang awam mendiskusikan yang dianut orang lain.Kalau itu sempat terjadi betapa bodohnya dua orang itu.
Jika Saudara Mildra Fauzi membutuhkan skor, maka saya nyatakan diskusi ini dengan skor 10 : 0. Dia menang telak. Itu adalah merupan sesuatu yang paling menguntungkan semua pihak semua, yaitu tetap terp[eliharanya toleransi. antar ummat beraga.
Kalau saja dahulu Bang Asfan, Kiyai Ali Maksum, Ar. Fachruddin, dan Buya Hamka menmukan keterangan bahwa Kata kata Prana itu meruopakan kata kata yang harus dibaca dalam ibadah mereka, atau merupakan kata kunci sistem theologi mereka, apalagi kata lain dari Tuhan yang mereka sembah. Tentu saja ketiga Ulama ini telah mencegah pencantuman nama kata Prana dalam menentukan nama Perguruan.
Yang mereka ketemukan bahwa kata Prana dibunakan oleh banyak orang baik agama maupun luar agama dalam menjelaskan dan menafsirkan bagaimana alam ini terbentuk dengan terdiri banyak unsur, dimana ada unsur sinar yuang menjadi nafas kehidupan alam yang sangat berguna bagi manusia dlam kelanjutan hidupnya sehari hari. Apalagi kata Prana yang memang kekayaan bagi Bangsa dan dunia itu merupakan hadiah dan kenang kenangan garu Bang Asfan selaku pendiri Prana Sakti. Bang Asfan ingin membuat Prana Sakti sebagai salah satu unsur kekayaan budaya Bangsa Indonesia. Bang Asfan ingin menunjukkan bahwa Prana Sakti nantinya memiliki kemampuyan memberikan andil dalam mempertahan keutuhan dan kekayaan Indonesia.
Sementara segala penjelasan dan tekad yang akan dilakukan Asfanuddin Panjaitan untuyk berkiprah bagi Bangsa dan bahkan Negara serta kemajuan budaya yang tak terhingga ini, tidak didapatkan benturannya dengan akidah keagamaan. Karena aqidah keagamaan Islam adalah sesuatu yang mutlak dan tak dapat diganggu gugat. Maka ketiga ulama tersebut mempersilakan Asfanuddin menggunakan kata kata Prana itu.
Wallo a'lam bishowa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar