ADAKAH VENDEMI 19 ITU, hampir 99% menyepakati "Yes" Tetapi jika ditanyakan apakah ada konspirasi dalam vandemi 19 maka merekapun walaupun sebagian malu malu tetapi hati kecil bilang "Yes" banyak juga manusia biasa bukan ilmuan dan bukan peneliti ikut merasakan meningkatnya pengasilan ekonomi keluarganya lantaran kehadiran virus pandemi 19 ini. mereka itu orang kecil saja, Mereka mereka ini bila dikasih kesempatan merenung secara jernih akan tiba juga pada titik yang mengatakan bahwa konspirasi dalam pandemi 19 ini ada, sengingga wajar saja bila muncul banyak pihak yang mengolok olok bahwa virus corona itu bukan vandemi tetapi plandemi, yaitu memanfaatkan atau mengambil keuntungan secara terencana, dan itulah yang kita maksudkan sebagaio konspirasi. Tetapi justeru pelaku konspirasi adalah pihak yang paling menentangnya dugaan ini.
Adanya konspirasi jahat itu memang sudah menggejala karena dijadikan bahan kampanye dalam Pilpres Ameruika Serikat karena banyak orang kuat penguasa ekonomi dunia yang sangat berkepentingan siapa yang harus jadi Presiden Amertika demi keberlangsungan berkembangnya bisnis merea yang sejatinya memang mendunia. Banyak perusahaan perusahaan mereka yang membuka ribuan cabang diseantero dunia.
DALA MASA PANDEMI 19 oleh kawan kawan saya lebih banyak terseret membicarakannya pandemi 19 ke sisi politik, karena ternyata justeru seolah yang paling berkepentingan sepertinya dunia politik selain ekonomi, dua dunia itu sangat berpotensi akan mendorong terjadi kehancuran, atau kerugian, tetapi hal tersebut memang tidak mudah untuk dipahami, kita seerti mengalami kekurangan literasi, selain memang kebiasaan dan kemampuan membaca lemah dan ini berimbas terhadap kemampuan memproduksi tulisan. Semula kita sangat terlindungi oleh kekuasaan, tetapi justeru belakangan kita semakin menyadari bhwa kekuasaan itu adalah peperangan dan persaingan yang tak kunjung selesai, pada saat itu maka kesejateraan dan kenyamanan masyarakat itu mulai trabaikan, dan ini sangat dirasakan manakala Pilkada, Pemilihan nggota Legislatip dan Pilpres selesai. Mereka akan melanjutkan aktivitas perang perangan lagi.
Sehingga masyarakat semakin merasakan terombang ambing, sementara mereka sebenarnya membutuhkan tameng yang bisa melindungi diri mereka agar bisa berjalan lempeng dan lurus. didan tameng akhir dari itu semua kita akan sangat tergantung kepada keberadaan ulama, dan pihak yang memproduk ulama adalah jelas. Padahal seharusnya masakh pandemi ini sejatinya adalah peluang yang baik untuk memperkenalkan keberadaan Prana Sakti atau aktualisasi dalam pemanfaatan olmu Prana Sakti (PS).
Kelangkaan literasi dalam dunia yang didalami ileh PS ini membuat semua jangankan mereta pihak lain eksternal pasti akan mengalami kesulitan, kita yang ada di lingkup internal saja tidak gampang, jangankan menguasainya, untuk memahaminya saja kita butuh pendampingan yang ketat, karena ternyata ilmu PS hanya bisa dikembangkan dengan kunci yang ketat, yaitu hubungan silaturrahmi antara murid dan guru serta hubungan silaturrahmi anatara senior dan unior. Silakan melakukan riset mandiri secara pribadi bagaimana nasib perkembangan ilmu PS di tangan para senior dan anggota lainnya yang yang tak berupaya atau gagal membina hubungan baik dengan Guru Besar dan juga dengan para seniornya. Berdasarkan pengamatan ringan saya mereka umumnya akan sulit mendapatkan kemulyaan dengan ilmu PS. Itu poin yang harus kita pegang secara kokoh.
Saya ingin memanfaatkan situasi hari ini kita merayakan Idul Adga atau Idul Qurban. Salah satu intisari dalam Idul Qurban ini ini adalah bahwa untuk mengukur apakah seseorang itu telah benar benar mencintai Allah, maka caranya mudah sekali apakah kita telah mencintai manusia, mereka manusia dan kita manusia, mereka diciptakan oleh Allah dan kita juga diciptakan oleh Allah, mereka akan kembali kepada Allah dan kita juga akan kembali kepada Allah. Salah satu media pelatihannya adalah penyembelihan Qurban di hari Raya Adha ini. Sebelihlah hewaqn Qurban dan kita senang manakala orang orang akan gembira dengan penerimaan hewan Qurban itu. Lalau sedalam apakah kegembiraan kita itu, maka sesungguhnya kita memiliki kemampuan untuk mengikurnya.
Berkaca kepada keikhlasan dan kegembiraan kita dalam berkurban atau menyebelih Qurban, maka kita harus bersedia mengukur sebenarnya apah kita memiliki kemampuan membina hubungan baik dengan Guru, apakah kita berhasil membina hubujngan baik dengan para senior kita senior kita, mereka kawan guru, mereka sahabat guru dan seterusnya. Orang lain tidak akan mampu menilainya, tetapi sesungguhnya kita sendiri yang paling mampu mengukurnya secara jujur dan benar. Oleh karena itu maka sejatinya kita pula yang paling tahu bagaimana cara mengobatinya.
Sungguh ini di luar rencana saya dalam menulis, dalam menulis sesungguhnya kita memiliki ancang ancang bagaimana cara menyajikan ending tulisan ini, tetapi setelah saya mengikuti alur pemikiran dalam tulisan ini ternyata saya tak memiliki kemampuan untuk mendekati ending dalam tulisan ini tentu dikarenakan kita menggunakan variabel yang lebih lebar. Tetapi dengan segala keterpaksaan tentu kita harus berusaha keras mendekati ending tulisan ini.
Ketika saya mencoba menulis Pandemi 19 secara politis tidak akan selesai manakala kita gagal menghapus kecurangan yang kita lakukan dengan sengaja atas persetunuan atau pembiaran antara pebisnis, penguasa dan para intelektual (ulama). Bagaimana menyelesaikan pandemi 19 ini dengan versi Prana Sakti haruslah di mulai dari internal atau pribadi dengan cara gerakan dari trik ptibadi dalam keharusan kita membina hubungan baik kita dengan Guru Besar dan Kita dengan para senior kita.
Tentu kehebatan para senior kita yang ternyata bergerak meredup dan akhirnya hilang, walaupun semula menunjukkan keberhasilannya dalam ilmu PS ini, setelah kita amati kegagalan mereka ternyata mereka akan kehilangan makna sebuah ilmu ketika mereka gagal membina hubungan baik dengan Guru Besat dan juga gagal memelihara dan membangun hubungan baik dengan para senior, itulah makna yang dapat kita serap dari pelaksanaan pemotongan hewan qurban di Idul Adha.
Yang akan sampai kepada Allah bukanlah darah dan daging qurban yang kita sembelih, tetapi yang akan sampai kepada Allah adalah manakala kita menyembelih Qurban maka kita ingin menggembirakan hati orang lain terutama fakir dan miskin dan juga orang orang disekitar tempat kita akan gembira manakala orang lain akan merasa gembira. Karena bukti Cinta Kepad Allah yang paling signivikan adalah rasa cinta kepada manusia. Itu adalah start awal kita dalam upaya untuk bisa memanfaatkan jurus jurus PS untuk mengatasi permasalahan terkait vandemi 19.
KESEPAKATAN CURANG BERUJUNG PADA KEHANCURAN BANGSA
PERMAINAN CURANG itu adalah untuk menguntungkan sedikit orang dan sekaligus merugikan banyak orang, dengan kata lain penyebab kemiskinan itu adalah kecurangan, kecurangan itu akan terjadi ketika Penguasa membiarkan kecurangan, lebih bahaya lagi manakala Penguasa tak Berdata dan apatah lagi justeru kerjasama dan pelaku kecurangan. Ketika itu terjadi maka satu satunya harapan hanya tinggal lagi kepada para ilmuan, cerdik Pandai, atau dalam bahasa Agama Islam disebut Ulama. Sudah terlalu banyak bangsa yang hancur karena ketidak berdayaan Penguasa dan Ilmuan / Ulama menghadapi atau mengatasi keinginan para pihak yang menguasai perekonomian di mana mereka hanya mmikirkan keuntungan semata. Nanti kita lihat adanya satu tahap antara Penguasa dan Ilmuan atau Ulama itu mampu mereka adudomba, Malapetakan akan datang dengan sendirinya manakala Penguasa dan Ilmuan atau Ulama itu berhasil diadudomba lalu keduanya tunduk kepada keinginan para Pebisnis untuk mendapatkan keuntungan bagi mereka. Dan Bangsa itu akan hancur manakala justeru telah terjadi Kesepakatan untuk melaksanakan praktek kecurangan. Dan dalam hal ini Al-Quran nampaknya sengaja mengabadikan Kisah Kota Irom sebagai pelajaran bagi kita semua betapa dahsyatnya praktik kecurangan itu.
Contoh praktek kecurangan yang diabadikan dalam Al Quran ketika Penguasa Ekonomi, Penguasa setempat dan para intelektual seolah menyepakati sesuatu, yaitu memanipulasi timbangan, takaran dan ukuran atau semacamnya menjadi sebuah kewajaran atau kelumrahan Sehingga bersepakat untuk tak mempersoalkannya. kesepakatan untuk melakukan kecurangan tentu melalui proses prokontra yang berlangsung secara dialektika hingga pada akhirnya akan muncul kesepakatan kesepakatan dengan cara menyingkirkan mereka yang brtahan atar kebenaran, yang tentu saja setelah terjadinya proses tawar menawar tukar tambah keuntungan sehingga sehingga kesepakatan menjadi Bulat.
Dan biasanya untuk menyingkirkan mereka yang konsisten bertahan pada kebenaran dicarikan upaya untuk mengungkap sisi buruknya yang lain, baik itu memang benar ada atau dicarikan upaya kebehongan karena memang kenyataan bahwa kebohongan yang diucapkan terus menerus lama lama akan dianggap sebagai kebenaran yang bisa dipertanggung jawabkan. Dan unuk itu memang dibutuhkan pihak yang dipersiapkan untuk menyuarakan atau menggaungkan pernyataan itu, dengan rumus bahwa sesatu yang salah skalipun manaka sering di gaungkan maka akan berubah menjadi sebuah kebenaran adanya. Kita meyakini hal tersebut dijadikan alat untuk mereka yang mencurangi timbangan ukuran dan takaran di Kota Irum itu justeru dianggap memiliki kebaikan dan kebenaran yang sangat penting disepakati bersama.
Dikota Irom disepakatinya sebuah kecurangan dan berhasil pula menyingkirkan orang orang yang berusaha mempertahankan kebenaran, Setelah itu terlaksana secara pertahun tahun maka nampaklah akibat dari kecurangan itu adanya kerusakan yang luar biasa, yaitu sulitnya dicari sebuah informasi jujur. Taka ada sesuatu yang tidak digunakan untuk mencari keuntuingan spihak. Hampirt tak ada lagi orang bisa dipercaya, justeru ssuatu yang sejatinya benar diponis bohong oleh masyarakat, kebenaran itu sepakat diputuskan memang sudah tak adalagi/ Setiap seseorang itu harus membayar mahal untuk memperjuangkan kebenaran sebagai kebenaran.
Mereka yang berusaha untuk jujur dan benar semakin tidak mendapatkan tempat, sedang mereka yang jelas jelas kecurangannya, tetapi pandai membuat dalih dan mmang menunjukkan kemampuan mempersilhatkan kesuksesan atas prilaku yang sejatinya tak terpuji justeru dielu elukan sebagai pihak cerdas yang memiliki kemampuan untuk bersama sama mencapai kebahagiaan. Keberhasilan akan lebih dipoujikan tinimbang kebenaran. Dan ketikas mereka benar benar menguasai situasi dan berhasil membungkam pendapat pndapat mereka yang berhasilk merebut kekuasaan maka banyak sekali warga mereka menyingkir jauh. Situasi seperti itu membuat munculnya kemiskinan kemiskinan baru.
Kesulitan untuk mendapatkan kebenaran ternyata paralel dengan sulitnya mencukupi kebutuhan hidup, hidup akan layak dan sebagainya, hanya bisa dicapai dngan berbagai kecurangan, dan kecurangan demi kecurangan yang sepakat dilaksanakan itu juga sebenarnya seseorang memang harus biaya tinggi. Seseorang memang harus membayar dengan harga tinggi kendatipun untuk menuntut haknya. Maka kita sudah bisa membayangkan apa yang terjadi pada masa mendatang ketika ketika mereka harus mengembalikan segala ongkos onhgkos mahal itu bahkan brsama keuntungannta sekaligus.
Ketika simiskin merasa terlalu sulit membeli hak hak yang seharusnya mereka dapatkan, maka pada saat saatitulah musibah satu persatu akan menyantroni kita. Allah tak ingin menjatuhkan malapetaka bagi ummatnya, tetapi justeru ummat manusia itu sendiri yang melaklukan sesuatu, yang mengakbatkan turunhnya malapetaka itu.
ITU PERINTAH DAR ALLAH SWT, lihatlah Kota Irom, lihat dengan pikiran, dengan akal, cipta, rasa dan walaupu hanya sedikit stok karsa. tetapi karsa itu, tetapi dengan melihat atau dalam bahasa lain Iqra, bacalah. Dan salah satu yang harus dilihat itu adalah bagaimana kota Irom. Lihatlah dan bacalah Kota Irom. Karena ada pelajaran yang sangat berharga di sana. Irom adalah Kota Termodern dan belum ada kota se modern itu sebelumya. Berdirinya kota yang supermodern itu berarti ada potensi yang luar biasa yang mereka miliki, tetapi mengapa potensi itu merka hancurkan, sehingga mereka tak lagi memiliki kemampuan mempertahankan kemodernan kota Irom. Dan akan sangat mengecewakan karena potemsi besar yang modern itu hanya ditukar dengan sesuatu yang sangat tak sebanding keuntungannya dan dalam maktu yang bersamaan kerusakan yang diakibatkannya sangatlah luar biasa, merekapun terkubur secara massal bersama kekayaan dari keuntungan yang dia dapatkan.
Perlu disampaikan sebelumnya bahwa Kota Irom itu berdiri dua kali, dan ada kelompok dan angkatan sebagai pelakunya. Kota Irom yang pertama adalah ditandai dengan keberhasilan mereka mendapatkan sebuah Gunung Besar ternyata sebuah Gunung yang terbangun dari sebuah batu besar. Dengan ketinggian ilmu yang mereka kuasai mereka berhasil merubah gunung itu menjadi sebuah Kota selain indah juga sangat nyaman ditempati. Ruangan tertata dengan rapih sehingga menjadi rangkayan rumah gedung besar besar dengan segala kecukupannya.
Pemandangan yang indah bersama tanam tumbuh yang segar, tentu saja aliran air yang cukup tersedia sehingga menhasilkan buah buahan segar yang tentu dengan kelezatan segala citarasanya. Masing masing penduduk di Kota itu tinggal di situ dengan segala kenyamanan Bak disyurga saja layaknya,Tentu saja selayaknya situasi seperti itu harus disyukuri karena dengan rasa syukur kepada Allah karena dengan rasa syukur itu maka Allah akan menambahkan rejeki baginya daru sumber yang tak di sangka sangka dan dalam jumlah yang tak terbayangkan. Karena mereka salah jalan, maka tammatlah mereka secara tertutup debu yang semakin lama semakin tebal sehingga mereka tak mampu mengkibas debu yang semakin kencang menggada tubuh da kediaman mereka, tertutuplah dari pandangan mata, hilanglah Kota Irom yang pertama,
Bisa Beberapa Abad kemudian, di sekitas situ juga berdiri suatu komplek perumahan, kukuh dan berdiri berderet deret tiang pancang yang besar besar, berdirilah bangunan bangunan bertingkat tingkat dan belum ada sebelumnya bangunan setinggi itu. Sayang sekali masyarakat di Kota Irom Jilid dua itu itu juga berakhir teragis. Dikabarkan bahwa di daerah itu selalu terjadi gempa halus. Yang tentu saja sejak semula masyarakat setempat tak akanpernah menganggap sebagai suatu ancaman serius, tetapi manakala itu terjadi di suatu daerah yang menggunakan bangunan bebatuan bersambung tetntu saja usia bangunan itu akan sangat ditentukan oleh gerakan gerakan yang mengakibatkan terjadinya geseran dan kelonggaran ikatan sebagai kekuatan dari sebuah bangunan.
Dalam catatan sejarah terkait Kota Irom ini, ada sesuatu yang tak boleh kita lupakan pada Kota termodern pada saat itu dan belum ada sebelumnya kota se modern itu. Bahwa Kota Irom itu berdiri dengan nama yang sama di tempat yang sama di waktu yang berbeda dan pada komunitas Bangsa yang berbeda, dan satu hal lagi kedua Kta merdn di zamannya itu. Dan kehancurannya diebabkan oleh malapetaka karena disapu badai yang kecil bagi yang pertama dan kareba Gempa Kecil bagi kota yang kedua. Tetapi konon satu bentuk penyebabnya, yaitu mereka memalsukan Timbangan dan tentu saja sama dengan ukuran lainnya, yaitu ukuran dan takaran.
Pada saat itu masyarakat akan sulit untuk menemukan timbanan. takaran dan timbangan yang kes dalam kehidupan sehari hari,sehingga mereka mengalami kris kepercayaan antar sesama. Semula kecurangan itu hanya dilakukan oleh dunia perdngan saja, tetapi lama kelamaan dalam semuaaspek didapatkan kebohpngan luar biasa, tetapi sepertinya semua pihak seolah bisa menerima, selera dan keininan oleh para pebisnis yang cenderung semena mena dalam mencari keuntungan, ternyata seperti dibiarkan dan bahkan didukung oleh Penguasa setempat. Dan terkait itu pula nampaknya para ilmuan dan, pihak ilmuan atau cerdik pndai atau ulama seperti tak hendak atau tak mungkin membuka mulut. Itu semua
Tentu hal ini terjadi secara bertahap dengan segalada melalui proses panjang untuk bisa menunjukan, mensosialisasikan serta upaya memebela kecurangan itu. Mulai dari cara yang tersembunyi dan tak nampak, sampai kepada dilakukannya secara terang terangan. Semua orang tahu mengkorup timbangan, ukuran takaran adalah sebuah kejahatan, Yang paling berkepentingan untuk melakukan pemalsuan timbangan, takaran dan ukuran adalah dunia perdagangan,karena dengan pemalsuan itu para pedagang akan mendapatkan keuntungan yang banyak berlimpah.
Jika seandainya terjadi pemalsuan atau penggelapan atau pengrusakan atau pemalsuan ukuran, timbangan dan atau takaran dan semacamnya maka yang paling terlibat dalam kegiatan ini adalah dunia perdagangan karena yang paling sering terlibat untuk penggunaan timbangan takaran dan ukuran dipastikan adalah dunia perdagangan, Tetapi mengapa di Kota Irom demikian bebasnya para pedagang mengambil keuntungan dengan cara melakukan pemalsuan timbangan ukuran dan takaran dan lain lain, maka dipastikan bahwa dunia perdagangan telah berhasil melibatkan pihak pihak lain dengan berbagai cara dan kesepakatan kesepakatan berbagi keuntungan secara berimbang, Hanya mere yang tahu.
Jangan main main dalam membangun kesepakatan untuk melakukan pemalsuan, pengrusakan, pengurangan timbangan ukuran dan atau semacamnya, karena memalsukan merusak, memanipulasi dan semacamnya sehingga banyak yang tertipu atau bahkan kerusakan berat terutama hal hal yang yang memang menuntut akurasi ukuran.
Tetapi yang jelas adalah pemalsuan atau pengrusakan timbangan, ukuran atau tawaran dan lain sebagainya duipastikan akan merugikan banyak pihak, dan bisa dipastikan mereka yang miskin akan menjadi pihak yang palinh sengsara. Dalam ajaran agama Islam dikatakan bahwa sesungguhnya Allah tidak ingin menurunkan malapetaka menimpa manusia, tetapi prilaku manusia itulah yang sangundang turunnya malapetaka yang menimpa banyak orang, Tepatnya bila pengundang amalapetaka. ada kesepakatan dan berakibat merananya rakyat kecil adalah sebagai pengundang malapetaka.
KETIKA SAYA berketetapan hati ikutan untuk menulis buku tentang Pandemi 9 Pasti Berlalu maka saya langsung ingin menulisnya terkait kota Irom, karena ada persamaan antara pandemi dan Kota Irom di mana keduanya sama sama musibah, Musibah Kota Irom terabadikan di Kitan Suci Al Quran, semenara pandemi Covis 19 merupakan Mussibah NInternasional, bukan hanya Nasional atau regional semata, tetapi International, meliputisegenap bangsa manusia. Lalu saya ingin mengkaitkannya dngan Statemen dari Allah yang harus kita yakini kebenarannya Bahwa Allah tidak akan menurunkan bencana apapun kecuali ada sekelompok manusia yang melakukan sesuatu yang menyebabkan bncana itu menjadi turun menima manusia. Dan ap yang dilakukan oleh manusia itu bukan dlam bentuk tidak mematuhi atau melawan, tetapi justeru perlakuan itu menyebabkan lahirnya rintihan para orang orang miskin, rintihan simiskin itulah yang mengundang turunnya bencana. Dikatakan juga bahwa yang bisa mengurungkan bencana turun adalah bagaimana sikap Orang Orang Kaya setempat, Para Penguasa dan Ilmuan bersama Ulama. Tetapi sebaliknya ketiganya pula yang mampu mendatangkan bencana itu pula. Bencana akan datang manakala orang orang kaya, penguasa dan ilmuan serta ulama tak sudi menyantuni orang orang miskin.
Terkait Kota Irom Al Quran sempat menjadi bahan ejekan dan olok olok selama berabad abad, mereka mengatakan bahwa Cerita tentang Kota Irom dalam Al Quran hanya isapan jempol belaka, tak ernah ada Kota Irom itu berdiri di muka bumi ini,sampai pada suatu saat para Orientalis menangkap sesuatu yang aneh di perut bumi, mereka melalui alat foto dalam tanah akan adanya sekumpulan benda benda artivisialis, yaitu benda benda yang wujud menunjukkan adanya campur tangan manusia, sampai pada suatu saat merekabrsepakat untuk melaksakana penggalian secara arkeologis, mereka tertantang untuk mengjar artefak artefak yang mereka yakini sebagai benda luar biasa, yang di buat oleh manusia luar biasa, dan sesuatu yang luar biasa pula yang menyebabkan artefak itu berada diperut bumi yang sangat dalam.
Sampai diketemukannya sejumlah benda artivisialis itu atas hasil penggalian arkeologis, dari artefak artefak itu diketemukan bukti sahih atas keberadaan Kota Irom yang selama ini dianggap oan jempol belaka. bahan ejekan dan mereka sebutkan sebagai karangan cerita dan hanya sesuatu yang memang tak memiliki bukti. Tentu saja temuan terhadap berbagai macam bentuk artefak, sehingga pengingkaran terhadap keberadaan Kota Iram dihentikan.
Memang apa yang diinformasikan oleh Al Quran adalah sngat singkat sekali seperti yang terdapat salam Surah Al Fajr 6 - 9 itu. seperti dikatakan : (6) Tidakkah engkau (Muhammad) memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap (kaum) ‘Ad? (7). (yaitu) penduduk Iram (ibukota kaum ‘Ad) yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi, (8). yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu di negeri-negeri lain, (9). dan (terhadap) kaum ¤amud yang memotong batu-batu besar di lembah (10).dan (terhadap) Fir‘aun yang mempunyai pasak-pasak (bangunan yang besar.
Memang apa yang diinformasikan oleh Al Quran tentang itu sangatlah singkat, tetapi itu bukan hambatan ummat Islam untuk mengimaniny. Bukankah ketika kita menyusun karya ilmuah ketika kita diberikan judul singkat , ternyata kita memiliki kesempatan untuk bicara lebih luas, bisa menghidupkan imajinasi sehingga informasi informasi singkat itu bisa menjadi premis premis yang sangat mewah untuk mencapai konklusi meyakini keimanan seseorang.
Yang harus kita ambil pelajaran dari hancur dan hilangnya Kota Irom melalui sebuah malapetaka. Allah menurunkan malapetaka karena akibat dan sikap dan prilaku manusia karena serakah dan ingin menambah kekuasaannya. Malapeta itu akan turun manakala ada keepakatan kesepakatan yang akan menyusahkan rakyat kecil dan rakyat miskin yang memang kesehariannya sudh susah dan sengsara. Bila ada kesepakatan yang membuat susah orang miskin, maka turunlah malapetaka. Bardasarkan itu maka tugas kita semua adalah untu menguji apakah telah pernah muncul kesepakatan itu, lalu kesepakatan apadi kelas dunia, sehingga malapetaka yang kita hadapi sekarang adalah persekongkolan kelas dunia itu. Itulah barangkali hubungan antara momentum Kota Irom dengan usaha memahami sulitnya mengusir pandemi 19 ini.
Judul Buku : Pandemi Pasti Berlalu. ISBN : 978-623-95386-3-7. Rditor Yuli Nugraheni, Penyelia Udo Z Karzi, 60 Orang Penulis, menghasilkan buku ukuran 14 x 21 Cm setebal 225 halaman dan xii halaman Rom. Ada Sepatah Kata Penerbit dan Catatan dari Editor.
SEMULA TAK sengaja sya melihat ada tawaran dari Pimpinan Pnerbit Labrak Lampung di Facebook untuk menulis Buku berjudul Covid 19 Pasti Berlalu, oleh penerbit diktakan perlu ada penulisan tentang covid 19 yang lebih bisa dipertanggungjawabkan dan memberikan pemcerhan bagi masyarakat yang diombang ambingkan pleh banyak informasi hoax yang memang sengaja diproduk pihak pihak tertentu Semula terkait Covid 19, bahwa kata analisa dunia sangat meyakini bshws silang sengkarut masalah pamdeni ini akan selesai dengan sendirinya bila Pilpres di Amerika selesai, karena controversi covid 19 ini sepertinya sengaja diciptakan untuk kepentingan pemenangan dalam Pilpras Amerika Serikat. Tetapi rupanya Negeri lain yang justeru memanfaatkan kontroversi AS itu di bawa ke wilyah internalnya tentu dengan sedikit perubahan Barangkali itu pulalah sebabnya Tetapi untuk konteks Indonesia ternyata walaupun Pilpres Amerika tuntas, ternyata masih sangat sulit untuk menyatukan informasi. Bagaimana para politisi Amerika pada saat itu berusaha mengambil keuntungan, di sanalah barankali letak kekeliruan kita ketika ada para pihak yang merasa penting untuk ambil keutungan atas kehadiran Covid corona di negeri sendiri. Kita terlambat menyadari semakin banyak pihak yang mendapatkan keuntungan dari kasus covid 19 ini maka berarti dalam waktu bertsamaan ancaman kemusnahan Bangsapun akan semakin nyata.
Saya mencoba ikutan menulia, dan tulisan say saya kaitkan dengan peristiwa yang diabadikan dalam Kitab suci Al-Quran, yaitu bagaimana sebuah Kota modern bernama Irom di kubur bersama penduduknya secara utuh sehingga banyak bagian dari kota itu yang akan menjadi bukti sejarah. Apalagi setelah masyarakat banyak yang melupakan pristiwa tragis itu tahu tahu berdiri lagi perkotaan Modern seperti sebelumnya.dan Kota Modern yang baru itu mereka namai Irom juga. Kota Irom yang pertama bermula dari sebuah gunung batu yang mampu mereka pahat dan menjadi sebuah bangunan besar dalam bentuk sebah perkotaan lalu amblas ke dalam tanah, Kota Irom yang Keduaadalah sebuah komplek perkotaan di bangun di Kota itu bangunan dan rumah rumah bertingkat,tak ada bangunan setinggi iu pada saat itu, lalu perkotaan itu hancur dan amblas ke dalam tanah. Dinformasikan penyebab kedua kota itu hancur adalah akibat kebiasaan mengkorup segala ukuran. Sehingga tak ada lagi kepercayaan kepada sesama di kota itu, masyarakatpun apatis. kotapun hancur berantakan.kembali amlblas, dan akan menjadi objek peneltian, karena memang menyimpan rahasia dan pelajaran berharga.
Proses meratanya pemalsuan ukuran tentu saja melalui proses panjang dan kehadiran kesewenang wenangan, penguasa dunia bisnis yang dibiarkan oleh Penguasa atau Pemerintahan rasmi, sementara ulama dan Ilmuan diam. Ketga kelompok ini bersepakat mengambil keuntungan dari potensi yang ada. Bila ilmuan dan Ulama diam, Penguasa membiarkan lalu pebisnis berbuat seenaknya, lalu fakir miskin merasakan langsung kesengsaraan akibatnya, maka Allah akan menurunkan malapeta senagai pelajaran untuk semua. Allah tak ingin menurunkan musibah, tetapi manusia lah yang melakukan pengrusakan di muka bimi sebagai penyebabnya.
Silakan baca saja buku tipis ini, sengaja tulisannya di setting singkat singkat saja, agar pembaca bisa membacanya sambil lalu, namun demikian setelah saya catatan singkat tentang para penulis, wah .... ternyata banyak penulis yang kenamaan yang sudah saya kenal sejak saya duduk di bangku kuliah, ternyata ada juga bergelar Prof. Doktor, mereka adalah Dosen di berbagai Perguruan Tinggi. Ada sejumlah mereka yang telah mendapatkan Penhargaan resmi karena aktivitas mereka menulis di bidang bidang tertentu. Banyak juga mereka yang penulis buku secara provesional, sesuaidengan mata kuliah yang mereka ampu, Ada juga dintara mereka yang terselip sebagai penulis yang produktif, sudah puluhan buku yang mereka terbitkan. Dan berita gembira tentu nya ternyata dalam penulisan buku ini bila di kelompok kelompokkan sepertinya kelompok seniman yang domnan. Puisi mereka bertebaran, walaupun tulisan mereka singkat, tetapi kita mereka bawa ealam luas ini. Silakan beli bukunya dan baca sendiri.
Salam sehat untuk semua, terutama para penulis, istimewa Editor dan Penyelia. Satu kata yang tak boleh saya lupa ... Terimakasih.