MENCATAT COVID 19 TRAGEDI DAN HARAPAN SETELAH ITU
Judul Buku : Pandemi Pasti Berlalu. ISBN : 978-623-95386-3-7. Rditor Yuli Nugraheni, Penyelia Udo Z Karzi, 60 Orang Penulis, menghasilkan buku ukuran 14 x 21 Cm setebal 225 halaman dan xii halaman Rom. Ada Sepatah Kata Penerbit dan Catatan dari Editor.
SEMULA TAK sengaja sya melihat ada tawaran dari Pimpinan Pnerbit Labrak Lampung di Facebook untuk menulis Buku berjudul Covid 19 Pasti Berlalu, oleh penerbit diktakan perlu ada penulisan tentang covid 19 yang lebih bisa dipertanggungjawabkan dan memberikan pemcerhan bagi masyarakat yang diombang ambingkan pleh banyak informasi hoax yang memang sengaja diproduk pihak pihak tertentu Semula terkait Covid 19, bahwa kata analisa dunia sangat meyakini bshws silang sengkarut masalah pamdeni ini akan selesai dengan sendirinya bila Pilpres di Amerika selesai, karena controversi covid 19 ini sepertinya sengaja diciptakan untuk kepentingan pemenangan dalam Pilpras Amerika Serikat. Tetapi rupanya Negeri lain yang justeru memanfaatkan kontroversi AS itu di bawa ke wilyah internalnya tentu dengan sedikit perubahan Barangkali itu pulalah sebabnya Tetapi untuk konteks Indonesia ternyata walaupun Pilpres Amerika tuntas, ternyata masih sangat sulit untuk menyatukan informasi. Bagaimana para politisi Amerika pada saat itu berusaha mengambil keuntungan, di sanalah barankali letak kekeliruan kita ketika ada para pihak yang merasa penting untuk ambil keutungan atas kehadiran Covid corona di negeri sendiri. Kita terlambat menyadari semakin banyak pihak yang mendapatkan keuntungan dari kasus covid 19 ini maka berarti dalam waktu bertsamaan ancaman kemusnahan Bangsapun akan semakin nyata.
Saya mencoba ikutan menulia, dan tulisan say saya kaitkan dengan peristiwa yang diabadikan dalam Kitab suci Al-Quran, yaitu bagaimana sebuah Kota modern bernama Irom di kubur bersama penduduknya secara utuh sehingga banyak bagian dari kota itu yang akan menjadi bukti sejarah. Apalagi setelah masyarakat banyak yang melupakan pristiwa tragis itu tahu tahu berdiri lagi perkotaan Modern seperti sebelumnya.dan Kota Modern yang baru itu mereka namai Irom juga. Kota Irom yang pertama bermula dari sebuah gunung batu yang mampu mereka pahat dan menjadi sebuah bangunan besar dalam bentuk sebah perkotaan lalu amblas ke dalam tanah, Kota Irom yang Keduaadalah sebuah komplek perkotaan di bangun di Kota itu bangunan dan rumah rumah bertingkat,tak ada bangunan setinggi iu pada saat itu, lalu perkotaan itu hancur dan amblas ke dalam tanah. Dinformasikan penyebab kedua kota itu hancur adalah akibat kebiasaan mengkorup segala ukuran. Sehingga tak ada lagi kepercayaan kepada sesama di kota itu, masyarakatpun apatis. kotapun hancur berantakan.kembali amlblas, dan akan menjadi objek peneltian, karena memang menyimpan rahasia dan pelajaran berharga.
Proses meratanya pemalsuan ukuran tentu saja melalui proses panjang dan kehadiran kesewenang wenangan, penguasa dunia bisnis yang dibiarkan oleh Penguasa atau Pemerintahan rasmi, sementara ulama dan Ilmuan diam. Ketga kelompok ini bersepakat mengambil keuntungan dari potensi yang ada. Bila ilmuan dan Ulama diam, Penguasa membiarkan lalu pebisnis berbuat seenaknya, lalu fakir miskin merasakan langsung kesengsaraan akibatnya, maka Allah akan menurunkan malapeta senagai pelajaran untuk semua. Allah tak ingin menurunkan musibah, tetapi manusia lah yang melakukan pengrusakan di muka bimi sebagai penyebabnya.
Silakan baca saja buku tipis ini, sengaja tulisannya di setting singkat singkat saja, agar pembaca bisa membacanya sambil lalu, namun demikian setelah saya catatan singkat tentang para penulis, wah .... ternyata banyak penulis yang kenamaan yang sudah saya kenal sejak saya duduk di bangku kuliah, ternyata ada juga bergelar Prof. Doktor, mereka adalah Dosen di berbagai Perguruan Tinggi. Ada sejumlah mereka yang telah mendapatkan Penhargaan resmi karena aktivitas mereka menulis di bidang bidang tertentu. Banyak juga mereka yang penulis buku secara provesional, sesuaidengan mata kuliah yang mereka ampu, Ada juga dintara mereka yang terselip sebagai penulis yang produktif, sudah puluhan buku yang mereka terbitkan. Dan berita gembira tentu nya ternyata dalam penulisan buku ini bila di kelompok kelompokkan sepertinya kelompok seniman yang domnan. Puisi mereka bertebaran, walaupun tulisan mereka singkat, tetapi kita mereka bawa ealam luas ini. Silakan beli bukunya dan baca sendiri.
Salam sehat untuk semua, terutama para penulis, istimewa Editor dan Penyelia. Satu kata yang tak boleh saya lupa ... Terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar