ITU PERINTAH DAR ALLAH SWT, lihatlah Kota Irom, lihat dengan pikiran, dengan akal, cipta, rasa dan walaupu hanya sedikit stok karsa. tetapi karsa itu, tetapi dengan melihat atau dalam bahasa lain Iqra, bacalah. Dan salah satu yang harus dilihat itu adalah bagaimana kota Irom. Lihatlah dan bacalah Kota Irom. Karena ada pelajaran yang sangat berharga di sana. Irom adalah Kota Termodern dan belum ada kota se modern itu sebelumya. Berdirinya kota yang supermodern itu berarti ada potensi yang luar biasa yang mereka miliki, tetapi mengapa potensi itu merka hancurkan, sehingga mereka tak lagi memiliki kemampuan mempertahankan kemodernan kota Irom. Dan akan sangat mengecewakan karena potemsi besar yang modern itu hanya ditukar dengan sesuatu yang sangat tak sebanding keuntungannya dan dalam maktu yang bersamaan kerusakan yang diakibatkannya sangatlah luar biasa, merekapun terkubur secara massal bersama kekayaan dari keuntungan yang dia dapatkan.
Perlu disampaikan sebelumnya bahwa Kota Irom itu berdiri dua kali, dan ada kelompok dan angkatan sebagai pelakunya. Kota Irom yang pertama adalah ditandai dengan keberhasilan mereka mendapatkan sebuah Gunung Besar ternyata sebuah Gunung yang terbangun dari sebuah batu besar. Dengan ketinggian ilmu yang mereka kuasai mereka berhasil merubah gunung itu menjadi sebuah Kota selain indah juga sangat nyaman ditempati. Ruangan tertata dengan rapih sehingga menjadi rangkayan rumah gedung besar besar dengan segala kecukupannya.
Pemandangan yang indah bersama tanam tumbuh yang segar, tentu saja aliran air yang cukup tersedia sehingga menhasilkan buah buahan segar yang tentu dengan kelezatan segala citarasanya. Masing masing penduduk di Kota itu tinggal di situ dengan segala kenyamanan Bak disyurga saja layaknya, Tentu saja selayaknya situasi seperti itu harus disyukuri karena dengan rasa syukur kepada Allah karena dengan rasa syukur itu maka Allah akan menambahkan rejeki baginya daru sumber yang tak di sangka sangka dan dalam jumlah yang tak terbayangkan. Karena mereka salah jalan, maka tammatlah mereka secara tertutup debu yang semakin lama semakin tebal sehingga mereka tak mampu mengkibas debu yang semakin kencang menggada tubuh da kediaman mereka, tertutuplah dari pandangan mata, hilanglah Kota Irom yang pertama,
Bisa Beberapa Abad kemudian, di sekitas situ juga berdiri suatu komplek perumahan, kukuh dan berdiri berderet deret tiang pancang yang besar besar, berdirilah bangunan bangunan bertingkat tingkat dan belum ada sebelumnya bangunan setinggi itu. Sayang sekali masyarakat di Kota Irom Jilid dua itu itu juga berakhir teragis. Dikabarkan bahwa di daerah itu selalu terjadi gempa halus. Yang tentu saja sejak semula masyarakat setempat tak akanpernah menganggap sebagai suatu ancaman serius, tetapi manakala itu terjadi di suatu daerah yang menggunakan bangunan bebatuan bersambung tetntu saja usia bangunan itu akan sangat ditentukan oleh gerakan gerakan yang mengakibatkan terjadinya geseran dan kelonggaran ikatan sebagai kekuatan dari sebuah bangunan.
Dalam catatan sejarah terkait Kota Irom ini, ada sesuatu yang tak boleh kita lupakan pada Kota termodern pada saat itu dan belum ada sebelumnya kota se modern itu. Bahwa Kota Irom itu berdiri dengan nama yang sama di tempat yang sama di waktu yang berbeda dan pada komunitas Bangsa yang berbeda, dan satu hal lagi kedua Kta merdn di zamannya itu. Dan kehancurannya diebabkan oleh malapetaka karena disapu badai yang kecil bagi yang pertama dan kareba Gempa Kecil bagi kota yang kedua. Tetapi konon satu bentuk penyebabnya, yaitu mereka memalsukan Timbangan dan tentu saja sama dengan ukuran lainnya, yaitu ukuran dan takaran.
Pada saat itu masyarakat akan sulit untuk menemukan timbanan. takaran dan timbangan yang kes dalam kehidupan sehari hari,sehingga mereka mengalami kris kepercayaan antar sesama. Semula kecurangan itu hanya dilakukan oleh dunia perdngan saja, tetapi lama kelamaan dalam semuaaspek didapatkan kebohpngan luar biasa, tetapi sepertinya semua pihak seolah bisa menerima, selera dan keininan oleh para pebisnis yang cenderung semena mena dalam mencari keuntungan, ternyata seperti dibiarkan dan bahkan didukung oleh Penguasa setempat. Dan terkait itu pula nampaknya para ilmuan dan, pihak ilmuan atau cerdik pndai atau ulama seperti tak hendak atau tak mungkin membuka mulut. Itu semua
Tentu hal ini terjadi secara bertahap dengan segalada melalui proses panjang untuk bisa menunjukan, mensosialisasikan serta upaya memebela kecurangan itu. Mulai dari cara yang tersembunyi dan tak nampak, sampai kepada dilakukannya secara terang terangan. Semua orang tahu mengkorup timbangan, ukuran takaran adalah sebuah kejahatan, Yang paling berkepentingan untuk melakukan pemalsuan timbangan, takaran dan ukuran adalah dunia perdagangan,karena dengan pemalsuan itu para pedagang akan mendapatkan keuntungan yang banyak berlimpah.
Jika seandainya terjadi pemalsuan atau penggelapan atau pengrusakan atau pemalsuan ukuran, timbangan dan atau takaran dan semacamnya maka yang paling terlibat dalam kegiatan ini adalah dunia perdagangan karena yang paling sering terlibat untuk penggunaan timbangan takaran dan ukuran dipastikan adalah dunia perdagangan, Tetapi mengapa di Kota Irom demikian bebasnya para pedagang mengambil keuntungan dengan cara melakukan pemalsuan timbangan ukuran dan takaran dan lain lain, maka dipastikan bahwa dunia perdagangan telah berhasil melibatkan pihak pihak lain dengan berbagai cara dan kesepakatan kesepakatan berbagi keuntungan secara berimbang, Hanya mere yang tahu.
Jangan main main dalam membangun kesepakatan untuk melakukan pemalsuan, pengrusakan, pengurangan timbangan ukuran dan atau semacamnya, karena memalsukan merusak, memanipulasi dan semacamnya sehingga banyak yang tertipu atau bahkan kerusakan berat terutama hal hal yang yang memang menuntut akurasi ukuran.
Tetapi yang jelas adalah pemalsuan atau pengrusakan timbangan, ukuran atau tawaran dan lain sebagainya duipastikan akan merugikan banyak pihak, dan bisa dipastikan mereka yang miskin akan menjadi pihak yang palinh sengsara. Dalam ajaran agama Islam dikatakan bahwa sesungguhnya Allah tidak ingin menurunkan malapetaka menimpa manusia, tetapi prilaku manusia itulah yang sangundang turunnya malapetaka yang menimpa banyak orang, Tepatnya bila pengundang amalapetaka. ada kesepakatan dan berakibat merananya rakyat kecil adalah sebagai pengundang malapetaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar