Sabtu, 17 Juli 2021

HINDARI KESEPAKATAN UNTUK MAIN CURANG

KESEPAKATAN CURANG BERUJUNG PADA  KEHANCURAN BANGSA

 

PERMAINAN CURANG itu adalah untuk menguntungkan sedikit orang dan sekaligus merugikan banyak orang, dengan kata lain penyebab kemiskinan itu adalah kecurangan, kecurangan itu akan terjadi ketika Penguasa membiarkan kecurangan, lebih bahaya lagi manakala Penguasa tak Berdata dan apatah lagi justeru kerjasama dan pelaku kecurangan. Ketika itu terjadi maka satu satunya harapan hanya tinggal lagi kepada para ilmuan, cerdik Pandai, atau dalam bahasa Agama Islam disebut Ulama. Sudah terlalu banyak bangsa yang hancur karena ketidak berdayaan Penguasa dan Ilmuan / Ulama menghadapi atau mengatasi keinginan para pihak yang menguasai perekonomian di mana mereka hanya mmikirkan keuntungan semata. Nanti kita lihat adanya satu tahap antara Penguasa dan Ilmuan atau Ulama itu mampu mereka adudomba, Malapetakan akan datang dengan sendirinya manakala Penguasa  dan Ilmuan atau Ulama itu berhasil diadudomba lalu keduanya tunduk kepada keinginan para Pebisnis untuk mendapatkan keuntungan bagi mereka. Dan Bangsa itu akan hancur manakala justeru telah terjadi Kesepakatan untuk melaksanakan praktek kecurangan. Dan dalam hal ini Al-Quran nampaknya sengaja mengabadikan Kisah Kota Irom sebagai pelajaran bagi kita semua betapa dahsyatnya praktik kecurangan itu. 

Contoh praktek kecurangan yang diabadikan dalam Al Quran ketika Penguasa Ekonomi, Penguasa setempat dan para intelektual seolah menyepakati sesuatu, yaitu memanipulasi timbangan, takaran dan ukuran atau semacamnya menjadi  sebuah kewajaran atau kelumrahan  Sehingga bersepakat untuk tak mempersoalkannya. kesepakatan untuk melakukan kecurangan tentu melalui proses prokontra yang berlangsung secara dialektika hingga pada akhirnya akan muncul kesepakatan kesepakatan dengan cara menyingkirkan mereka yang brtahan atar kebenaran, yang tentu saja setelah terjadinya proses tawar menawar tukar tambah keuntungan sehingga sehingga kesepakatan menjadi Bulat. 

Dan biasanya untuk menyingkirkan mereka yang konsisten bertahan pada kebenaran dicarikan upaya untuk mengungkap sisi buruknya yang lain, baik itu memang benar ada atau dicarikan upaya kebehongan karena memang kenyataan bahwa kebohongan yang diucapkan terus menerus lama lama akan dianggap sebagai kebenaran yang bisa dipertanggung jawabkan. Dan unuk itu memang dibutuhkan pihak yang  dipersiapkan untuk menyuarakan atau menggaungkan pernyataan itu, dengan rumus bahwa sesatu yang salah skalipun manaka sering di gaungkan maka akan berubah menjadi sebuah kebenaran adanya. Kita meyakini hal tersebut dijadikan alat untuk mereka yang mencurangi timbangan ukuran dan takaran di Kota Irum itu justeru dianggap memiliki kebaikan dan kebenaran yang sangat penting disepakati bersama. 

Dikota Irom disepakatinya sebuah kecurangan dan berhasil pula menyingkirkan orang orang yang berusaha mempertahankan kebenaran,    Setelah itu terlaksana secara pertahun tahun maka nampaklah akibat dari kecurangan itu adanya kerusakan yang luar biasa, yaitu sulitnya dicari sebuah informasi jujur. Taka ada sesuatu yang tidak digunakan untuk mencari keuntuingan spihak. Hampirt tak ada lagi orang bisa dipercaya, justeru ssuatu yang sejatinya benar diponis bohong oleh masyarakat, kebenaran itu sepakat diputuskan memang sudah tak adalagi/ Setiap seseorang itu harus membayar mahal untuk memperjuangkan kebenaran sebagai kebenaran. 

Mereka yang berusaha untuk jujur dan benar semakin tidak mendapatkan tempat, sedang mereka yang jelas jelas kecurangannya, tetapi pandai membuat dalih dan mmang menunjukkan kemampuan mempersilhatkan kesuksesan atas prilaku yang sejatinya tak terpuji  justeru dielu elukan sebagai pihak cerdas yang memiliki kemampuan untuk bersama sama mencapai kebahagiaan. Keberhasilan akan lebih dipoujikan tinimbang kebenaran. Dan ketikas mereka benar benar menguasai situasi dan berhasil membungkam pendapat pndapat  mereka yang berhasilk merebut kekuasaan maka banyak sekali  warga mereka menyingkir jauh. Situasi seperti itu membuat munculnya kemiskinan  kemiskinan baru. 

Kesulitan untuk mendapatkan kebenaran ternyata paralel dengan sulitnya mencukupi kebutuhan hidup, hidup akan layak dan sebagainya,  hanya bisa dicapai dngan  berbagai kecurangan, dan kecurangan demi kecurangan yang sepakat dilaksanakan itu juga sebenarnya seseorang memang harus biaya tinggi. Seseorang memang harus membayar dengan harga tinggi kendatipun untuk menuntut haknya. Maka kita sudah bisa membayangkan apa yang terjadi pada masa mendatang  ketika ketika mereka harus mengembalikan segala ongkos onhgkos mahal itu bahkan brsama keuntungannta sekaligus. 

Ketika simiskin merasa terlalu sulit membeli hak hak yang seharusnya mereka dapatkan, maka pada saat saatitulah musibah satu persatu akan menyantroni kita. Allah tak ingin menjatuhkan malapetaka bagi ummatnya, tetapi justeru ummat manusia itu sendiri yang melaklukan sesuatu, yang mengakbatkan turunhnya malapetaka itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar