Rabu, 31 Mei 2023

SEBENARNYA YANG MEMULAI POLITIK IDENTITAS ITU ADALAH AHOK

BANYAK  TOKOH YANG BEREBUT MELU[AKAN KESALAHAN AHOK

TIDAK KURANG Seorang Jokowi yang Presiden fan bertekad untuk cawe cawe ikjut berpoliti ebagaimana layaknya seorang Warhanegara yang Merdeka tetapi sangat kita sesalkan mengaka Beliau Seolah berusaha menjadi Komandan  untuk membenci Politik Identitas dan yang dimaksud drngan politik Identitas itu adalah Agama Islam, bukan Identitas Lainnya seperti Kpmunis. Nasionalis, Agama Selai Islam, Oligarki dan lain lain. Hal ini semakin aneh ketika Istlah  Oilitik Identitas sekain mengerucut sebagai Islam da lebih Khusus lagi Maksudnya Anies. 

Sebagai seserag yng beragama Islam maka sangat layak bila kita semua sudah selayaknya mersa keberatan dengan sikap sikap yang sangat tak adil itu berusha dipasarkan dengan maksud menghacurkan Islam dan lebih khusus lagi untuk kehancuran Anis didunia politik nasiuonal Indonesia. 

Hingga saat ini segala sesuatunya masih menjadi samar samar, dn memang kesamar samaran itulah kesempatan para pihak bisa bebas menilai sesuatu itu dimasukkan dlam kategori Politik identitas apa tidak seperti halnya yang ditempuh oleh Seorang Penguasa Sukseb Etnis Keturunan Chona, dan Sekaligus Pimpinan  Partai yang terus berkembang, beliau mengatakan Bahwa Dia dan Partai asuhannya dalam Pemilu Nanti sesuai dengan Arahan Presiden Jokowi akan memilih Ganjar Pranowi. 

Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam Pemilu nanti Presiden tidak akan kehiolangan haknya dn sebaliknya justeru kan memanfaatkan Hak beliau untuk Cawe Cawe yang nampaknya yang dimaksud dengan Cawe Cawe adalah akan merekomendarikan Calon yang boleh dipilih dan sekuat mungkin juga akan berusaha untuk tidak muncuil Calon Calon yang tidak beliau dukung atau tidak diinginkan oleh beliau muncul sebgai calon. 

Dengan pemikiran yang sederhana kita bisa memahami jika keinginan Presiden untuk ikut Cawe Cawe adalah wajar belaka, karena Pemilu yang memilih Prsiden itu merupakan perhelatan paling besr, semua rakyat akan menggunakan haknya masing masing untuk memilih orang orang yang diinginkannya, sebagai seorang Presiden tentunya beliau harus memiliki hak yang bukan hanya sekedar itu tetapi memiliki hak hak yang lebih dari itu. Dan bisa jadi pemikiran sederhana itu juga yang diikuti oleh Hary Tanu



Tidak ada komentar:

Posting Komentar