'
RUPANYA DIA TAK TAHU IBUNYA ADALAH ANGGOTA AISYIAH
AGGOTA SENIOR Brin dan Seorang Staf Peneliti Brin yang terlibat komunikasi yang dilatar belakang dengan kejengkelan merela kepada Muhammadiyah yang dianggap kurang patuh kepada Pemeruntah yang telah menatapkan bahwa Hari Raya Idul Idul Fitri jatuh pada Sabtu 22 Aril 2023 tetapi ternyata Muhammadiyah dianggapnya membandel karena melaksanakan Shlat Ied sehari sebelumnya yaitu Jum'at 21 April 2023 yng lalu. Bisa jadi sebagai Peneliti Brin yang sudah melaksanakan banyak penelitian marasa pantas untuk kecewa kepada Muhammadiyah, sehingga mulai menggagas untuk melakukan ancaman kepada Muhammadiyajh dan Muhammadiyajh diancam akan dibunuh satu persatu, dan ancaman serius itu hanya dalam waktu singkat viral dan iondformasi tentang ancaman yang sepertinya tidak main main itu sepertinya adalah serius.
Sejak semula pihak siperencana akan melalukan pembunuhan bertahap itu memang meminta agar pihak yang tak mendukung menyampaikan laporan ke petugas, dan siperencana akan siap mengklarifikasi alasan alasan mengapa pembunuhan secara bertahap kepada Muhammadiyah itu adalah sesuatu yang pantas dilaksanakan. Tetapi sangat konyol bahwa perencana pembunuhan itu ternyata ditegur orang tuanya, dan orang tuanya mengatakan bahwa Beliau adalah seorang Anggota Muhammadiyah, sehinggo orang tuanya mencegah. Tetapi pihak Brin nampaknya cukup sigap karena pihak Brin ternyata sudah melaksanakan sidang kode etik membahasa Rencana Staf Brin yang akan melakukan pembunuhan bertahap kepada Muhammadiah itu.
Selaku Peneliti Utama dan Pwnwliti yang produktif dan memiliki pemahaman tentang situasi alam yang terkait dengan masalah yang dikaji dalam proses penghitungan Hisab hakiki dan Rukyatul hilal semestinya mereka berdua bisa menduduki pean penting yang bisamembantu kelancaran mendapatkan hasil yang maksimal dalam penentuan bilakah saat yang paling tepat dalam menentukan kapan seharusnya tanggal 1 Sawwal dietapkan, Jum'at ataukah Satu. Toh perselisihan itu hanya sekitar dua hingga satu derajat saja. Dengan segala keterbukaan dan kekhawatiran mengalami kesalahan dalam bersikap harus ditanamkan kepada
Gus Bahak selakuIntelektual muda NU mengatakan bahwa kita dikalahkan oleh Panitia Penyambutan Tahun baru, ilustrasi Gus Bahak disampaikan ketika terjadi pelaksanaan Tahun Baru dari Tahun 2000 ke tahun 2001 Panitia yang terdiri dari anak anak muda itu mengkomando hanya dengan hitunga
Beberapa saat sebelumnya panitia menyampaikan Selamat Tanggal Abad ke Dua puluh ... dan Selamat Datang Abbad ke Duauluh Satu .... dan Pada saat masuk ke sepuluh detik terakhir melepas Abbad ke Dua Puluh dan menyambut Abbad Dua Satu Panitia mengkomando hitungan Sepuluh Detik dan pada saat menghitung detik kesepuluh itu anak anak muda itu serentak menjeritkan Selamat Tinggal Abad ke Dua Puluh ... Selamat Datang Abad ke Dua Puluh Satu. "20 menjadi kengan dan 21 menjadi harapan " merekapun bersorak gembira bersama, demikian mudahnya mereka memutuskan kebersamaan yang terjadi tepat pada Pulu 00 itu.
Kata Gus Bahak perselisihan dalam menentukan kapan seharusnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar