DENGAN CINTA KEPADA AL QURAN MAKA DUNIA DAKWAHPUN AKAN TERBANTU.
INI TULISAN KEDUA dari tiga tulisan yang saya rencanakan. Tulisan ini dimaksudkan sebagai upaya untuk mengajak para anggota sekalian untuk lebih menseriusi sebuah pesan yang selalusaja dalam berbagai ksempatan terutama pada saat melantik Anggota baru serta bimbingan ABCD kepada para Anggota Baru. pada saat itulah dikatakan bahwa Guru Besar PS yang sejatinya adalah Al Quran. Asfanudin Panjaitan hanya sebagai penympai saja, walaupum secara Adminstratip dinyatakan sebagai Guru Besar trutama untuk kepentingan admistratip, dalam berbgai hal terkait eksternal maupun unternal keorganisasian. Jadi Al Quran dinyatakan sebagai Guru Besar yang sebenarnya adalah sesuatu yang mutlak bagi masalah keilmuan. Apalagi masalah yang dua yang selalu ditekankan Bang sfan dan Bang Zen yaitu bahwa Puncak Jurus PS adalah Sholat.
Jangan jangan ada juga yang mengira bahwa pernyataan Guru Besar PS yang sebenarnya adalah Al Quran dan Puncak Jurus PS adalah Sholat dikira hanya sebagai pemanis kata, Bang Asfan dan Bang Zen keduanya meyakinikan bahwa itu adalah sesuatu yang sebenarnya. Dan dikatakan bahwa siapa yang cepat memahami tentang status kedua hal tersebut maka Insya Allah Bahwa jurus PS yang diampu masing masing segera akan sempurna.
Tulisan terdahulu kami sengaja menyelipkan bagaimana Habibi Putra Indonesia dikalahkan Prestasi belajarnya di Jerman oleg dua Pemuda Yahudi, Pemuda Yahudi itu sendiri yang mengaku dengan segala kebanggaannya bahwa keberhasilan mereka dalam menuntut ilmu adalaj jasa dari Al Quran sebagai Kitab Suci Penganut Islam, sejak menyentul Al Quran mereka mengaku mendapatkan kumudahan dalam belajar. Tentu orang Yahudi sangat heran mengapa Ummat Islam tidak memanfaatkan Alguran untuk memperudah segala urusan. Orang Yahudi yang paham bahasa Ibrabi itu memiliki berbagai kemudhan dalam membaca Al Quran.
Pada saat Indonesia baru Merdeka sensus menunjukkan bahwa 90% masyarakat kita buta hurup latin, tetapi dalam waktu bersamaan konon 80% masyarakat memiliki kemampuan membaca Al Quran. Kemampuan masyarakat Islam membaca Quran sangat mendukung percepatan kita memberantas buta aksara, nntara lain adlah dengan memfungsikan aksara Jawi atau lebih populer dengan sebutan aksara atau Huruf Pegon. Hurup atau aksara Pegon adalah aksara Arab yang digunakan untuk menuliskan bahasa Indonesia atau Melayu. Uraian ii menggambarkan kebutuhan membaca itu adalah sesuatu yang yang tak dapat dihindari. Uraian ini sekedar menggambarkan bahwa demikian penting seseorang harus membaca. Ukuran mencintai kuran adalah selalu merasa membutuhkan membacanya membacanya.
Dua Pemuda Yahudi itu seolah mengajarkan pentingnya membaca Quran dengan sebuah bukti telak yaitu mengalahkan nilai nilai yang dicapai oleh Habibie, tetapi diluar perhitungan oleh dua Pemuda Yahudi itu bahwa Habibi masih memiliki langkah berikutnya, yaitu Sholkatul Lail, atau sholat malam, sholat malam adalah sesuatu yang berharga untuk mencapai cita cita, atau sekedar mengatasi kesulitan dalam kehidupan sehari hari. Ada kesulitan dalam hidup ini maka sholatul lail obatnya. Hal ini semua sagat sejalan dengan Pesan Bang Asfan dan Bang Zen yaitu membaca Quran dan Sholat. Kalaupun seandainya Mahasiswa Yahudi tadi bisa jadi dia nanti memang akan terhenti di membhacaAl Quran saja.
Sementara Habiebie dengan mudahnya menelikung Pemuda Yahudy tadi karena Habibie memiliki nilai plus yang tak mungkin bisa disamakan atau di dahului Mahasiswa Yahudi tadi karena kelebihan Habibie adalah memiliki kelebihan berupa Shoilat Tengah Malam, yang itu hanya dimiliki oleh Islam sendiri. Habibie unggul karena bukan hanya membaca Al Quran, tetapi Habibi Juga memiliki peluang Shoalat Malam, sehingga Habibie tidak sebatas mengungguli nilai dua Mahasiswa Yahudi itu.
Habibie yang mashur karena menemukan cara untuk mengantisipasi kerusakan Pesawat Terbang karena adanya keretakan bukan saja karena benturan yang nyata, tetapi justeru berbahaya karena sesuatu yang tak nampak dikarenakan ketinggian dan cuaca, Habibie yang Muskim itu dengan suatu keunggulan yang juga mendunia, pada akhirnya juga akan berjasa kepada kita semua yang oleh beliau dikatakan bahwa dunia ilmu itu semakin jelas mengarak kepada kecenderungan untuk segera meniadakan Tuhan dlam berbagai aspek keilmuan.
Habibie mengajarkan kepada kita semua bahwa sesungguhnya Dunia Dakwah pada saatnya memang harus berhadapam demngan kesombomngan manusia karena seolah manusia akan mampu menyelesaikan persoalan yang dihdapinyan Itu nanti setelah manusia mampu menguat berbgai misteri yang telah dihadapinya secara bertahubn tahun tak sudi dikuak oleh manusia, dan pada saat manusia membuka sedikit tabir maka pada saat itulah leangkuhan manusia itu dipamerkan.
Ada nanti kelompok kelompok yang menyatakan diri bertuhan kepada manusia atau mungkin beruhan kepada benda tertentu, bahwa merekja nanti menjadi kelompok yang sangat aktip menyerang dan mengganggu Islam. Ada diantara mereka yang selalu saja berusaha secara tidak tanggung tanggung untuk meniadakan Allah dari kehidupan yang kita aungi bersama. Memang nanti pada saatnya semua manusia atau benda yang mereka Pertuhankan itu justeru akan dipermlukan oleh Allah. Sebagai mana Islam mengatakan Tuhan itu Hanya Allah dan Tak ada duanya, dan Tak Ada yang menyemainya.
Prana Saktiu itu adalah Organisasi Dakwah, demikan kata Bang Asfan selaku Pendiri Prana Saktu dan Guru Besar yang pertama, lalu status sebagai Guru Besar dilanjutkan Bang Zen sebagai Penerus. Memang nampaknya sekalipun PS membuka provesi apapun para anggotanya, tetapi Islam sebagai persyaratan yang mutlak. Dari provesi apapun para anggota maka sebagai pengikat selaku anggota dari PS ini adalah "Ikrar, doa, gerak dan nafas yang inti dari kesemuanya adalah Laailaaha Illallah"
Bagi kita sebagai anggota PS yang pemahaman terhadap ilmu agama terbilang relatif hanya standar, maka kalimat Ikrar Kita Sebagai Anggota PS yang berbunyi Apapun Yang Terjadi Sampai Saya mati Saya Berpegang (Kepada) Laailaha Illallah. harus sering sering diucap dan berdoalah kepada Allah agar kita konsisten terhadap Ikrar ini hingga menghembuskan nafas yang terakhir, Yang dengan demikian maka kita akan mencapai Husnul Khootimah.
Ada seorang kawan yang pernah mendaftar dan mengikuti Pengajian Tasauf dan diikutinya beberapa bulan, mentakan bahwa yang dia dapatkan dari pengajian itu adalah bahwa selagi kita masih diberi bafs untuk hidup maka iblis yang terdiri dari jin dan manusia tak pernah sunyi dari upaya mereka mengganggu dan mengajak menjadi kafir, hati hati katanya karena banyak diantara kita yang mengalami musibah besartergoda oleh iblis justeruhanya di saat saat menjelang ajal, mengehmbuskan nafas terakhir. Itulah sebabnya ka doa " Semoga Husnul Lhotmah itu kita doakan ketika masih hidup terlebih setelah memasuki usia tua.
Tidak dilrarang kita mndalami ilmu pasti alam, dan berarti kita bisa jadi mengalami kelambatan untuk mencapai pemahaman keagmaan dan kita menjadi tidak menjadi ahli atau pakar dalam ilmu keagamaan. Saya ingin katakan maka sesungguhnya Ilmu PS iyu dapat dijadikan perisai bagi kita yang memiliki disiplin ilmu apapun, di mana dikatakan bahwa Guru Busar PS yang sebenarnya adalah Al Quran, dan Puncak dari jurus PS adalah Sholat. Dalam posisi standar BJ Habibie Pernah merasakan etapa dahsyatnya membaca Al Quran bisa mengalahkan prestasi Dua Mahasiswa Yahudi yang mengungguli Habibi dalam prestasinya kuliah, tetapi dalam jangka wakti tidak terlalu lama BJ Habibie bisa membalikkan kenyataan mrngguli keduanya setelah rajin membaca Al Quran plus Sholat. Demikian dahsyatnya Al Quran dan Sholat dalam Islam. Wallohu a'lam bishowab.
Sampai Jumpa di tulisan yang ketiga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar