Kamis, 24 Januari 2019

DIMENSI AKSIOLOGIS FILSAFAT HIDUP PIIL PESENGGIRI DAN RELEVANSINYA TERHADAP PENGEMBANGAN KEBUDAYAAN DAERAH LAMPUNG

(BAGUAN KE III/ TERAKHIR)

                  Penutup

Berdasarkan uraian di atas maka perlu  penulis menyarankan, terutama bagi para pemimpin atau pemegang kekuasaan dan masyarakat yang ada di daerah Lampung  (Sai Bumi Ruwa Jurai),
bahwa: pertama, filsafat hidup Piil Pesenggiri  sebagai filsafat hidup  masyarakat Lampung hendaknya secara konsekuen dan konsisten dijadikan sebagai dasar, pedoman dan pendorong dalam berbagai kreatifitas dan aktifitas kehidupan masyarakat daerah Lampung,
baik dalam kehidupan individual maupun sosial, bahkan dalamkehidupan berbangsa dan bernegara.

Kedua, filsafat hidup Piil Pesenggiri dengan keempat unsur pendukungnya hendaknya dijadikan sebagai kajian dan digali secara berkesinambungan atau terus-menerus agar nilai-nilai yang terkandung di dalam filsafat hidup tersebut dapat diketahui dan dipahami secara lebih tepat dan mendalam kemudian dapatdijadikan sebagai landasan, arah dan tujuan dari seluruh kebijakanpolitik pembangunan di daerah Lampung

Ketiga, politik pemegang kekuasaan daerah Lampung harusmemiliki keberanian untuk mengubah sistem politik yang liberalis, kapitalis, individualistik, egoistik, koncoistik, etnisistik, karena
sistem politik semacam itu dapat menghancurkan harkat dan
martabat kemanusiaan.
Pemegang kekuasaan harus mendesain kebijakan, baik yang berkaitan dengan ekonomi, lingkungan hidup  dan sistem pendidikan
, yang berbasis nilai-nilai dasar kemanusiaan universal dan menempatkan sistem politik  hanya sebagai pemersatu
umat dan mewujudkan kedamaian dan keharmonisan masyarakat
.
Keempat,  secara faktual nilai-nilai luhur di dalam filsafat
hidup Piil Pesenggiri sebagai filsafat hidup masyarakat Lampung
baru dan masih merupakan jargon semata dan belum
terimplementasi secara menyeluruh dalam kehidupan praktis bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Fakta semacam itu merupakan tanggung jawab para pemimpin dan seluruh masyarakatLampung (Sai Bumi Ruwa Jurai) untuk terus menggali, mengkaji dan mengaktualisasi, mengimplementasi dan menkongkretisasi serta  menjunjung tinggi nilai nilai luhur yang sudah menjadi harapan dan  cita cita serta jati diri masyarakat Lampung tersebut.



Daftar Pustaka

Abdullah, Irwan, 2007, Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan,  Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Asy'arie,1999, Filsafat Islam tentang Kebudayaan, LESPI, Yogyakarta
.
Bakhtiar, Amsal,  2006, Filsafat Ilmu ,Raja Grafindo Persada,Jakarta.

Chaidar, Al, 2000, Lampung Bersimbah Darah,  Madani Press,Jakarta.

Fachruddin dan Suharyadi, 1996,  Falsafat  Piil Pesenggiri Sebagai  Norma Tatakrama Kehidupan Sosial Masyarakat Lampung,  DikBud, Prop. Lampun, Bandarlampung
.
________  1998, Peranan Nilai Nilai Tradisional Daerah Lampung,
 Dik/ Bud, Prop. Lampung, Bandarlampung.

Wahid, Abdurrahman, 2007, Islam Kosmopolitan, Nilai Nilai
Indonesia dan Transformasi Kebudayaan.  The Wahid  Institute, Jakarta.

Hadikusuma, Hilman, 1983 , Piil Pesenggiri Pandangan Budaya
Orang Lampung, dalam Masyarakat dan Adat, Budaya Lampung,
Mandar Maju, Bandung.

Irham, Aqil, 1997, Filsafat, Piil Pesenggiri  dan Kebudayaan Keagamaan Masyarakat Etnis  Lampung Pepadun dalam Menghadapi Transformasi Budaya  Global,  IAIN Raden Intan, Bandar Lampung.

Jalaluddin dan Abdullah, 2007, Fisafat Pendidikan Islam,
Manusia, Filsafat dan Pendidikan,   Ar- Ruzz Media, Yogyakarta. Kaelan

---------2002,  Filsafat Pancasila Pandangan Hidup Bangsa, Indonesia,  Paradigma, Yogyakarta.

Kattsoff,  Louis, 1992, Pengantar Filsafat, terj. Soejono Soemargono (Judul Asli: Elements of Philosophy), Tiara Wacana, Yogyakarta.

Keraf, Sonny A, 2002, Etika Lingkungan, Buku Kompas, Jakarta.

Kodhi, S.A. dan Soejadi, R., 1994,  Filsafat, Idiologi, dan
Wawasan Bangsa Indonesia,Univ. Atmajaya,Yogyakarta.


Kuhn, Thomas, 2002,  Peran Paradigma dalam Revolusi Sains,
terj. Tjun Surjaman, (Judul asli: The Structure f Scientific
Revolutions), Remaja Rosdakarya, Bandung.

Kitab Kuno, 1988, Kuntara Radjaniti, terj. Hilman Hadikusuma, Naskah tidak diterbitkan.
.
Maria, Julia, 1993, Kebudayaan Orang Menggala, UI Press,Jakarta.

Mastal, Zubaidi,1995, Fungsí Keluarga bagi Masyarakat Lampung dalam Meningkatkan Sumber DayaManusia, DikBud. Prop.Lampung.


Nasution, Harun, 1995, Islam Rasional, Mizan, Bandung.

Ratnawati, Ed., 1992, Pengkajian Nilai Nilai Luhur Budaya Spiritual Bangsa Daerah Lampung, Dik-Bud. Prop. Lampung, Bandarlampung.

Rizani, Puspawidjaja, 2006, Piil Pesenggiri
Sebagai Tata Moral  Masyarakat Lampung, dalam  Hukum Adat dan
Tebaran Pemikiran,  UNILA, Bandarlampung.


Shihab,  Quraish. M., 1996, Wawasan Al -Qur’an, Mizan, Bandung.


Skolimowski, Henryk,2004. Filsafat Lingkungan, Merancang
Taktik Baru untuk Menjalani Kehidupan,terj. Saut Pasaribu, (Judul Asli: Eco,Philosophy: Designing NewTactics for Living), Bentang Budaza, Yogyakarta.


Soejadi, R., 1999, Pancasila Sebagai Sumber Tertib Hukum
Indonesia,  Lukman Offset,Yogyakarta.

Syaukani,  Gaffar, Afan, Rasyid, Ryaas, 2002 , Otonomi Daerah
dalam Negara Kesatuan,  Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Tjokrowinoto, Moeljarto,2001 , Pembangunan Dilema dan Tantangan,  Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Zarkasi, Ahmad,2006, Konsep Piil  Pesenggiri  dalam Perspektif
Pengembangan Masyarakat Islam, Pascasarjana IAIN
Raden Intan, Lampung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar