Senin, 25 Mei 2020

GUNAKAN KEKUATAN KESAKSIAN UNTUK MENCAPAI ULIL ALBAB

BAGIAN TERAKHIR DARI TIGA TULIUSAN 


" Sesungguhnya pada penciptaan antariksa dan bumi, 
pada pergantian malam dan siang, pada kapal yang 
berlayar di autan membawa muatan yang menguntungkan masyarakat
 dunia, pada air yang diturunkan Allah dari langit, lalu dari air itu disuburka-Nya 
 tanah yang sudah mati gersang, 
lalau Dia mengembangbiakkan segala jenis hewean, 
dan pada perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara 
langit dan bumi, pada semuanya terdapat tanda tanda kekuasaan Tuhan, 
                       bagi orang orang yang menggunakan akalnya."  ( Al-B aqoroh, 164 )

                                   PS HARUS MENCIPTAKAN GENERASI ALQURANI
                         APAPUN DISIPLIN ILMU KITA MAKA BACAAN UTAMA KITA
                                                        ADALAH AL-QURAN 

SEMUA JUGA TAHU, jika Guru Besar Bang Asfan, lalau setelah itu digatikan oleh Namh Zen sebagai pelanjutnya, dan natiunya akan bermunculan ganti berganti karena sebagai manusia, kita sangat dibatasi oleh usia dan faktor kesehatan serta faktor pendukungnya sebagai Guru Besar PS. Dan itu sangat manusiawi, dan tentu saja nantinya itu semua akan diatur oleh organisasi PS berdasarkan kesepakatan kesepakatan bersama dari sejumlah orang, sesuai dengan mekanisme dan dinamika keorganisasian yang dianut oleh PS.  Keduanya tegas menyatakan bahwa Guru Besar yang sebenarnya adalah Al-Quran itu menunjukkan semangat  dan keinginan untuk menjadikan PS sebagai generasi Al-Qurani. Agar PS benar benar mempraktekkan dalam mekanisme keorganisasian metakkan Al-Quran adalah sebagai kitab tertinggi dari semua kitab dan buku manapun. Apapun disiplin Ilmu kita, maka bacaan utama kita adalah al-Quran.

Bila kita seorang ekonom, ahli ekonomi, dan bergerak dalam bidang ekonomi, maka kita harus tahu persis bagaimana Ql-Quran menggariskan tentang eknomi itu, dan sebagai anggota PS maka kita harus mengetahui jutus jurus PS yang mana yang mendukung bisa digunakan terkait masalah  pendalaman disiplin ilmu dan  provesi yang kita dalamio serta mendukung aktivitas kita sehari hari lainnya.. Bila itu belum, maka bergeraklah mulai dari sekarang juga.

Segeralah sujud dan bersimpuh ke hadapan Allah, mintalah agar ditanamkan hati kecintaan kepada Al-Quran,  jangan sedan segan mengevaluasi diri, dan jangan biarkan ada sedikit rasa ketidaksukaan kepada Al-Quran, atau menganggap alquran tidak memiliki kesanggupan memberikan ispirasi dan bahkan tuntunan bagi semua disiplin ilmu yang pada saat ini di dewa dewakan dan menjadi kebanggaan  para ilmuan, dan dikagumi awam. Apabila itu yang terjadi maka seberalah menangis dihadapan Allah, seikhlas ikhlasnya dan berdoalah terus menerus. Apabila masih juga belum tertanam rasa cinta kepada Al-Quran, segeralah kelaurkan sedekah, berikan sedekahmu kepada orang yang membutuhkannya. Carilah orang orang yang kelaparan dan berjuang demi sesuap nasi. Sedekah itu adalah menghutangi Allah. Dan Allah maha cepat dalam membayarhutang.

Cepatlah bergerak sebelum terlambat dan menjadi sesalan seumur hidup. Bila belum lancar membaca Al-Quran, maka berdoalah untuk diberikan kemampuan membaca. Bila bacaan belum baik, mintalah agar kita memiliki kemampuan membaca secara baik dan benar. Biasakanlah membaca Al-Quran itu secara bersuara, suara itu akan menggetarkan hati kita, akan menggetarkan hati jin yang berlalu, jin yang beriman dan baik, senang mendengar bacaan Quran. Masih juga bacaan kita belum baik, tingkatkan ibadah, berdoalah dan bersedekahlah.

Bila alquran belum kita baca secara berlama-lama 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar