Selasa, 14 April 2020

ANTARA PIIL PESENGGIRI DENGAN PRANA SAKTI

FACHRUDDIN
INI KENGAN PRIBADI, tetapi ingin rasanya saya menceriterakannya akhirnya diusia saya yang senja ini saya simpulkan untuk benar benar saya ceriterakan kepada siapa saja yang ingin untuk mengetahuinya. Ada beberapa orang di Kantor Kanwil Depdikbud Provinsi Lampung yang mengajak saya masuk ke sebuh Perguruan yang bernama Prana Sakti, selanjutnya di singkat (PS), itu sebuah perkumpulan bela diri tenaga dalam. Tentang itu saya sebenarnya gak suka yang begituan. Tetapi ada seorang yang bernama  Pak EJ. Derajat. Pak EJ.Derajat adalah satu pimpinan saya di Kantor, Dia Pemimpin Proyek, dan saya Staf Proyek. Pada suatu hari saya di ajak masuk PS Tetapi saya menolak debgan berbagai alasan, tetapi semua alasan saya ditolaknya. Akhirnya saya bilang, kebetulan lagi bokek.

Di luar dugaan saya, sebelum saya pulang kantor saya dipanggil dan disuruh untuk menandatangani sejumlah kwetasi penerimaan honorarium dan lain lain untuk termyn kedua, dengan demikian alasan saya masuk PS karena bokek tak bisa lagi dijadikan dalih, karena jumlah uang yang saya terima alhamdulillah lumayan banyaknya. Makalm itu juga saya bergabung dengan perguruan itu sebagai anggota baru. Sayapun berlatih dengan harus mengikuti segala aturan yang ada.

Semula saya mengira bahwa Perguruan Tenaga Dalam yang satu ini mempelajari ilmu kedigdayaan, sebagaimana pada umumnya, certera teman teman yang pernah belajar ilmu kedidayaan dengan berbagai persyaratan dan sumpah setia kepada Sang Guru. Ada diantara mereka yang diajari rahasia untuk kebal terhadap berbagai senjaya yajam, bahkan racun dan api, dengan berbagai mantera yang dengan mudah melumpuhkan orang orang yang dituju.

Saya semgaja menyimak dari kata perta apa saja yang diucapkan oleh Guru Besar dengan segala prasangka buruk. Tetapi setelah sekitar 40 menit beliau berceramah, ternyata beliau memanfaatkan waktunya untuk berbicara tentyang Al-Quran, shlat dan pembicaraan tentang ketauhidan. Tentu saja dengan terselip beberapa gurawan terkeait, saya pahami maksudnya tentu agar tak jenuh. Sejak malam itu juga saya bertekad untuk mengikuti terus ceramah Guru Besar PS ini, dan jika hingga akhir saya merasa cocok dengan konten ceramahnya itu, maka nanti akan saya jadikan konten pembicaraan dan ucapan saya kepada banyak orang  basik PS maupun tidak PS. (bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar