![]() |
Facruddin FGD |
Ketika banyak anggota PS yang dinilai menunjukkan gejala kultus individu kepada Guru Gesar, buru buru Guru Besar mengumumkan dan menyampaikan kepada segenap anggotanya bahwa Guru Besar yang sesungguhnya adalah Al-Quran. Asfanuddin Panjaitan akan mati, bisa digantikan dengan orang lain, tetapi orang lain juga akan matai. Jika guru Besarnya mati maka perkebangan ilmu PS nya akan terhenti. Secara administratif memang saya adalah Guru Besar, nanati setelah saya akan ada Guru Besar Pengganti dan Pelanjut, tetapi pada hakekatnya adalah kami hanya penyampai belaka, dan Guru Besar yang sesungguhnya Adalah Al-Quran. Kalimat ini juga dipertegas oleh Bang Asfan ketika saya masuk PS dalam acara yang secara beruntun dikaitkan dengan Beliau menyampaikan ABCD nya Prana Sakti disaat saat akhir acara itu. Hal tersebut sungguh memebuat saya terperangan.
Ceramah beliau disampaikan selama tiga malam berturut turut, plus malam penutupan merupakan acara yang sangat mengesankan, rata rata mereka yang hadir berjanji dalam hati akan berusaha menjadi pihak penyampai penyebar ilmu ini, namun sepengetahuan saya jani janji dalam hati itu tidak sepenuhnya berhasil. Mereka gagal menjadi semacam Jubir. Hanya saja di era saya ketika saya masuk, saya ingat kami anggota baru ada 33 orang, pada saat itu angkatan 11, ketika semua bergerak maka sepenetahun saya pada beberapa angkatan anggota baru plus minus mencapai angka 200-an.
Ada kebiasaan kami pada saat itu setiap kali buka penerimaan anggota baru pada saat itu rata arata anggota menggilir keluarga, sanak famili bahkan hingga kerabat dengat jauh masuk PS, tetapi secara lambat tetapi pasti. Angka angka itu mengalami grafik menurtun. Sayang selama itu tidak perah diselenggarakan evaluasi secara tuntas, sehingga saya pribadipun mengalami kesulitan untuk memahami kejadian yang sebenarnya.Mengapa kami membawa, isteri, anak, menantu, bahkan orang tua, bahkan mertua, bahkan orang tua kandung. Dan sebagainya.
Jika di Yogyakarta yang sebagian besar anggotanya adalah perantau, mahasiswa yang sedang kuliah di Yogyakarta. Maka Bang Asfan selaku Guru Besar berharap mereka yang masuk Prana Sakti adalah mulai dari keluarga inti hingga meliuas. Kepada keluarga keluara itulah Bang Asfan ingin membangun keluarga keluarga al-Qurani. Pada saat itu nampak sekali Bang Asfan ingin membangun Prana Sakti dari keluarga, suami - isteri, anak anak, bahkan srta ayah ibu. Pada awal saya masuk PS bahkan pada angkatan angkatan berikutnya deiian banyak anggota baru PS yang terdiri dari orang tua yanb bewnar benar tergolong Lansia, seseorang disebut Lansia adalah setelah berusia 60 tahun ke atas.
Usha yang dilaksanakan BangAsfan melalui test Al-Quran dengan membaca Al-Fatihah, al-Ikhlas semestinya oleh Tim Pelatih di daerah dikembangkan dengan materi ujian lainnya, untuk ujian tingkat mungkin bisa dikelompok menjadi tiga kelompok umpama 1,2, dan 3. Kelompok 4,5 dan 6. Lalu 7, 8 dan 9. Sedangkan 10 juga merupakan persiapan menuju tikahan dan seterusnya dan seterusnya. Tentu saja para anggota harus mempersiapkan diri dalam ujian uijian itu, dan para pelatih melakukan bimbingan, bagi para anggota yang akan mengikuti kenaikan jurus memang sudah mempersiapkan diri. Dengan kata lain kita memiliki kurikulum, bahwa PS dalam rangka berguru kepada Al Quran itu memang mempersiapkan diri untuk menjadi generasi Al-Qurani, Selain ada kurikulum, ada pula silabynya.
Menurut dugaan saya pada saat itu bahwa dalam rangka menciptakan Generasi Al-Qurani, sepertyinya Bang Asfan telah melakukan ancang ancang untuk melaksanakan revolusi yang ketiganya, namun nampaknya Allah berkehendak lain, Bang Asfan mulai menghadapi masalah dengan fisiknya. Pada saat beliau terakhir kali datang ke Lampung, beliau mengatakan bahwa akhir akhir ini saya kurang konsentrasi dalam berlatih. Bagi seorang Guru Besar kata beliau seharusnya saya memang tidak boleh mengurangi forsi latihan karena akan berpengaruh kepada keprimaan fisik. kata beliau, di luar dugaan saya ternyata kunjungan itu adalah merupakan kunjungan terakhir beliau untuk Cabang Lampung. Untuk selanjutnya beliau mernunjuk asisten, mewakili beliau.
Wallohu a'lam bishowab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar