![]() |
Fachruddin FGD |
Tetapi bukan itu yang ingin saya bahas, justeru saya ingin mengungkap demikian sulitnya seorang anggota PS itu akan taubat setelah Iya melakukan penghianatan atau pelanggaran terhadap PS, mungkin itu karena mudahnya Bang Asfan memberikan kepercayaan kepada kita kita ini untuk mengambil tanggungjawab keilmuan, itu di satu pihak, dan mudahnya murid tergiur ingin secepatnya sejajar dengan guru.
Menuntut ilmu PS bagi bagi Bang Asfan selain dilakukan secara bersuah payah, lalu menghilangkan atau membuang kesempatan untuk meraih kenikmatan duniawi demi untuk membela mission yang ingin disampaikan bersama jurus jurus PS itu. Beliau kehilangan peluang, yang mingkin saja sejatinya bisa membuat dia kaya, atau setidaknya dibanding dengan keadaannya yang bisa kita saksikan hingga akhir hidupnya.
Memang beliau mendorong murid muridnya, termasuk kita semua untuk melakukan konfimasi semua jurus yang telah beliau ajarkan, karena dengan konfirmasi itu kita bisa menemukan sesuatu yang luar biasa, tetapi dibalik temuan itu ternyata muncul pula informasi yang lebih menantang. Jurus yang beliau ajarkan, itu adalah informasi, maka tugas kita mengkonfirmasinya. Pada saat kita berhasil mengkonfirmasinya, ternyata kitapun mendapatkan informasi yang baru dan lebih menantang. Itulah ilmu PS yang tak bertepi. Perjalanan kita menuntut ilmu akan merusak semua yang telah kita dapatkan.
Lalu dapatkah kita taubat karena kita keliru langkah .... Akan saya jawab dalam tulisan atau mungkin youtube yang akan saya buatkan di lain waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar