SETIDAKNYA ini untuk kedua kalinya saya menulis tentang terjadinya Penghianatan ditubuh Prana Sakti, tetapi kasus ini mungkin hanya kasuistik, karena saya tidak tahu bagaimana ini terjadi di daeraj lain selain Lampung, terserah saja bila tulisan saya ini tidak bisa digeneralisir, itu tak menjadi soal bagi saya, tetapi setidaknya saya masih menilai ada nilai educative nya dari tulisan. Kita bisa ambil sedikit pelajaran. Memang dibanding Palembang, Medan dan Makasar maka Cabang Lampung ada pada posisi papan tengah saja, bahkan mingkin sekarang ada gejala gerak menurun.
Terlepas dari itu semua, maka ingin saya sampaikan bahwa ada rupa rupa dari Anggota PS Lampung mulai dari yang mencoba hijrah ambil pengalaman di Perguruan lain dengan harapan pada suatu saat bisa menguasai Perguruan itu karena dia merasa telah memiliki berbagai kelebihan dari PS dan ada pula yang memang langsung membuat Perguruan sendiri, walaupun yang diajarkan melalui Perguruannya adalah jurus jurus PS juga. Namun ada yang superkonyol mengajarkan jurus jurus PS kepada muridnya dengan terang terangan mengatakan jurus yang diajarkannya adalah jurus PS lengkap ABCD.
Menariknya kisah ini adalag bahwa diantara mereka itu ada juga yang ingin kembali ke PS, entah apa motifnya, mungkin dia ingin naik jurus di PS sehingga naik pula keterampilannya, atau memang betul betul minta diterima untuk kembali/ Di sini mereka akan teruji. Kepada mereka yang kembali datang ke arena latihan di PS setelah di laporkan kepada Bang Zen akan kesalahannya, Bang Zen hanya memberikan perunjuk yang ringan sekali. seperti sedang tak ada masalah.
Kata Bang Zen, jika Dia ingin latihan kembali bersama kita, berikanlah jurus mulai dari kuda kuda, sbelumnya perkenalkan apa itu PS dan ketarangan seperlunya. setelah kuda kuda, lalu diberikan jurus satu, bila jurusnya sudah benar naik ke jurus dua dengan pengarahan singkat terlebih dahulu.
Bagi kita itu hanya lucu lucuan saja, apa lagi yang bersangkutan itu memang sudah sering dipercaya untuk melatih memberikan jurus baru dan memberikan pengarahan kepada anggota baru. Tetapi ternyata itu merupakan cobaan yang luar biasa. Bermacam macam respon yang bersangkutan. Ada mereka yang semula tersenyum ketawa geli, tetapi akhirnya menangis menggerung.
Tetapi ada juga diantara mereka itu yang sejak awal sudah nampak mendidih amarahnya, baru saja mendapatkan jurus yang ketiga amarahnya sudah tak tertahankan lagi, dia marah dan menantang duel. Dia pulang dengan mengambil pakaiannya, dia memakai pakaian kembali tetapi sama sekali tidak rapih. Pulang langkah amarah, yang kewntara sekali bahwa prilaku tidak menggambarkan pribadinya sehari hari seperti yang kami kenal selama ini. Orang tersebut seperti kesurupan layaknya.
Saya teringat ketika saya disuruh Bang Asfan almarhum menasehati seseorang yang melakukan penghgianatan, kepadanya, tetapi di jawab hanya dengan tertawa terkekeh kekeh, dihadapan saya. Kata Bang Asfan, nasehati dia agar mengurungkan niatnya dan kembali lah kepada PS. Tetapi jika Dia tak menerima, sudah, jangan diperpanjang, itu urusan Dia sama Abang. Di hadapan saya orang itu hanya tercengan dan terkekeh ringan lalu diam. Belakangan baru ada kawan membertahukan saya, bahwa saya di maki maki, " Emang Fachruddin itu siapa ... ?. Dia fikir dia siapa ?" Untung saya berfikir bahwa saya tak lebih hanya seorang Fachruddin, itu saja tentang saya.
Belakangan saya baru berfikir dan faham, betapa besarnya kasih sayang bang Asfan keda muridnya. Tetyapi dilain pihak, betapa pedih hatinya dihianati murid sendiri. Jelas perasaannya jauh lebih pedih ketimbang kawan yang sakit hatinya ketika dia disurih kuda kuda oleh seorang anggota baru dan mendapat pengarahan dari seorang anggota baru yang benar benar masih bau kencur itu. Mereka sempat bertengkar tentang jurus, ketika jurusnya disalahkan oleh si angghota yang masih bau kencur itu. Pean saya jangan khianati perguruan kita ini, akan panjang urusannya, belum tentu tuntas hingga ajal tiba. Wallohu a'lam bishowab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar