Senin, 27 April 2020

MENGENAL DUA REVOLUSI BESAR DI PS ( 1 )

BAGIAN PERTAMA DARI DUA TULISAN 


Fachruddin FGD
YA ... SETIDAKNYA ADA DUA REVOLUSI BESAR DI LAKUKAN DI PS. dua revolusi itu adalah expansi  PS ke daerah bahkan ke Negara Tetangga, yang kedua adalag revolusi Al-Quranisasi di lingkungan PS. Revolusi yuang pertama nyaris sewmpurna, sahabat sahabat Guru Besar yang berhasil menyelesaikan Study nya masing masing di Yogyakarta sebagian besar pulang ke daerah masing masing, sebagian mereka memiliki jabatan yang pantas dohormati mereka memiliki sejumlah stap, sahabat, kenalan dan lain lainnya yang telah saling mengenal, saling menghormati dan saling menyaangi, sering jumpa di Masjid dan Musholla Kantor, serta pertemuan pertemuan lainnya yang sering mempertemukan mereka. Para anggpota PS ini yang menjadi duta duta PS, akhirnya mereka berhasiol mendatangkan Guru Besa untuk berceramah. Tidak jarang mereka yang datang dan hadir dalam Ceramah Guru Besar adalah pejabat setempat, yang demikian dihormati dan disegani oleh para hadirin lainnya.

Ada dua posisi kunci pada saat itu yang berperan besar dan memiliki arti dan peran besar terselenggaranya pertemuan dan kehadiran Guru Bear PS, lalu dibukalah Cabang Prana Sakti di Derah tersebut.  Kunci pertama kemampuan para anggota PS yang sebelumya mereka aktif di PS Yogyakarta, yang kedua adalah sejumlah pejabat yang berhasil diajak. Untuk itu dimainkanlah dua mata uang coin yang harus memiliki makna dan peran yang sama. Di daeah dengan segala suasana yang jelas berbeda dengan Yogyakarta. Yoguakarta tak mungkin di Daerahkan, dan Daerah yang tak mungkin bisa di Yogyakartakan, karena keduanya memang berbeda latar belakang psikologisnya.

Tidak jarang ada kawan kawan di Yogyakarta yang umumny anak muda tersebut merasa cemburu, karena Guru Besar seolah lebih memperhatikan orang orang daerah.di Banding mereka yang ada Yogyakarta yang telah mendampingi Guru Bear dengan segala suka dan duka. Apalagi berdasarkan selentingan selentingan orang orang daerah lebih di dengar ucapannya, lebih dimaklumi keterbatasannya dan lebih  mudah mengalami kenaikan jurus. Sementara mereka di Yogyakarta, untuk mendapatkan kesempatan naik saja dirasakan sangat sulit sekali. Belumlagi jurus yang harus diperagakan tidak boleh mengalami kesalahan sedikitpun. Banyak mereka yang dari Yogya yang justeru mengalami trauma. Utamanya anak anak bengkel, yaitu mereka yang mengabdi Bengkel Prana Sakti. Peluang berleha dengan Guru Besar semakin langka

Kemanjaan orang daerah sangat nampak sekali diberikan oleh Bang Asfan langsung kepada anggota anggota daerah. Mereka diterima dengan segala suka cita, Guru Besar selalu memberikan yang terbaik kepada anggota daerah. Dan memang saya ada diantara orang orang daerah itu. Sehingga mungkin ada emosional subjektif pada saya dalam bercerita, tetapi sejak dahulu saya selalu berusaha objektif, sebisa saya.. Tidak sedikit diantara orang orang daerah itu yang selain memang datang setalah dalam usia yang sudah lebih tua, mereka juga banyak yang pejabat. Pernah ada seorang pejabat yang meninggalkan acara rapat koordinasi ditinggal kannya karena akan menjemput Abang di Bandara.  Mereka meninggalkan tugas agak berapa hari, mereka tak naik pesawat tetapi dengan semangat kebersamaan mereka bersama naik bus. Demi kebersamaan. Untuk jumpa Guru Bear yang akan selalau berada di Yogyakarta selama Romadhon.

Tidak terlalu banyak target mereka, mereka ingin berjumpa dan bersalaman dengan Guru Besar. Dan Guru Besarpun tahu itu, maka pagi pagi Guru Besar memerintahkan untuk memberikan pelayanan sebaik baiknya. Mungkin tidak banyak yang tahu, sepulang dari Yogyakarta banyak diantara mereka yang membutuhka istirahat dan iji kerja. Walaupiun perjalanan itu sangat menyenangkan, tetapi sepulang mereka kerumah maka akan terasa perjalanan jauh itu sangat amat melelahkan,

Sulit Bang Asfan menyimpan perasaan senang, gembira dan bahagianya. Melihat orang orang  tua jauh melebihi  usia Bang Asfan sendiri, mereka adalah orang orang yang dihormati di kantornya, sangat dihormati di tengah keluarga besarnya, dihormati di jama'ah masjidnya. Merteka duduk bersila berbaris baris duduk di atas rumput basah di tengah malam, yang kadang kali disapu hujan rintik rintik. Kini mereka itu berombongan dengan memakai sejumlah kendaraan Bus. Di situ Guru Besar jatuh cinta pada mereka.

Saya teringat Bagaimana Rasulullah SAW menangis tak tertahankan, ketika belia  menceriterakan bahwa nanti akan Saudara Saudaraku, para sahabat bertanya bukankah kami adalah Saudaramu Ya Rasul .... ?  Bukan kata Rasul kalian adalah sahabatku. Yang dimaksud dengan Saudarku yaitu mereka yang belum pernah berjumpa denganku, tetapi mereka sangat mencintai aku ... kata Rasul. Rasul tak kuasa menahan tangiusnya. Rasul sangat merindukan kedatangan dan pertemuan dengan mereka di Syurga nanti. Rasanya pertemuan seperti itulah yang sangat menggembirakan Bang Asfan ketikas melihat anggota anggota Baru PS yang berusia tua. Saya menangkap getaran itu, karena saya ada ditengah pertemuan itu. Orang orang daerah itu adalah Saudara Asfanuddin Panjaitan seperti halnya yang dirasakan Rasul. Walaupu8n Bang Asfan jumpa dalam waktu yang sama.

Secara kualitas bisa jadi bahwa kami jauh di bawah  mereka yang memang aktif di Yogyakarta terlebih sering bertugas di Bengkel PS dan bahkan mungkin Masjid PS di Samas. Mungkin sudah suratan kita tidak sama persis dibedakan oleh beberapa faktor kronologis dan hystoris. Tetapi sajak dahulu jauh sbelum Bang Asfan meninggalkan kita saya dalam hati berharap agar para senior Yogya tak terlalu kecewa dan luka dengan perbedaan itu. Saya berharap mereka secepatnya muveon.

Itu sebuah kekayaan, oleh karenanya jangan hendaknya perbedaan kronologis hystoris ini dijadikan dasar pijak dalam untuk berbeda dalam bersikap. Bang Asafan tidak salah, karena seorang Asfanuddin memiliki cara untuk mepertemukannya. Tetapi itu juga sangat tergantung kepada kedua belah pihak untuk berupaya menghapus segala jarak dan perbedaan. Jadikanlah perbedaan itu senagai alat untuk bermesraan.

Andaikata siapapun dia, angkatan Yogya kah dia, atau Ps Daerahkah mereka, nanti mereka akan menyatu dalam satu posisi, yaiu ketika melaqksanakankonfirmasi akan jurus jurus yang diampu masing masing. Dengan cara menggunakan atau memanfaatkan jurus itu sesui dengan kegunaan. Manakala itu dilakukan dengan baik itu namanya mengkonfirmasi jurus. Jurus yang kita terima dari Guru Besar atau pelatih atau senior disebut informasi, dan penggunaan jurus itu konfirmasinya, di situ saja perbedaan Yogyakarta dan daerah tak lagi relevan, karena sangat individualistis, tetapi kita berada pada posisi yang sama. Bang asfan menhapus segala perbedaan Yogya  dan Daerah  dengan sebuah refolusi yang bernama konfirmasi.  

Wallohua'lam bishowab. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar