Senin, 15 Juni 2020

. BERHATI HATI JANGAN TERGELINCIR DI MUSYRIK

FACHRUDDIN, FGD
EVALUASI ULANG KESEHATAN QALBU atau hati kita adalah  suatu keniscayaan, dan kasus qovit-19 sekali lagi ini adalah  peluang kita untuk mengevaluasi diri, apakah kita telah mengambil posisi dengan benar. Sebagai gambaran dari musholla mungil. di mana saya sebagai salah seorang jamahnya, igin membagi pengelompokan sikaf  dengan datangnya wabah virus corona ini. Saya menyadari bahwa saya tak akan sempurna dalam membuat pengelompokan ini, saya pastikan ada yang tak terwakili, ada yang kurang lengkap dalam menguraikan kelompok dimaksyd. 

Ada yang sejak penjelasan tentang corona masih bertentangan antara satu dengan yang lain masih cingkang pukan sulit disimpulkan, yang bersangkutan sudah ambil kesimpulan dan meneksekusi pemikiran subjektifnya, ada yang masih menunggu nunggu ke mana angin deras, bersama sama dengan yang lain, ada juga yang menunjukkan perubahan perubahan, ada juga seperti tak ambil peduli.Seperti baru menganggap kebakaran setelah asap membubung, sebelum ada asap yang membubung dianggapnya belum ada, maka asap kecil dan alus, tak akan dianggapnya sebagai suatu bahasa. Dia ambil pemikiran yang penuh resiko.


Ada beberapa buah hadits yang kiranya perlu kita jadikan bahan pertimbangan :  "Kalau demikian anggapanmu maka akan demikianlah jadinya (Hadits riwayat Ibnu Majjah)", "Barang sispa ridho, maka ridho itu akan menjadi miliknya. Barang siapa mengeluh, maka keluhan itu pula yang akan menjadi milik.(Hadits Riwayat Al Tarmizi)", " Salah satu kebahagiaan seseorang adalah keridhoannya menerima Keputusan Allah (Hadits Riwayat Ahmad)". Belum lagi saya mencari tahu bagaimana betul itu kualitas hadits tersebut di atas, tetapi yang saya tahu hadits hadits ini sangat populer.

Dari buku buku tentang motivasi saya juga menemukan pernyataan bahwa anak anak atau mahasiswa yang rajin belajar dan mencapai prestasi tinggi itu, memang telah pintar sebelumnya. Anda ingin kaya raya .... ? tanya penceramah motivasi. Maka kayakanlah hatimu sebelumnya. Kata si motivator, menjawab pertanyaannya sendiri. Tetapi mungkin kalimat yang paling dahsyat sebagai pemungkas dari sejumlah pertanyaan ini yaitu: Bahwa Allah akan sangat tergantung kepada apa prasangka hambanya, artinya jika kita berprasangka baik, maka Allah akan baik kepadanya.

Oleh karena itu barangkali pada saat terjadi kesimpangsiuran pendapat yang pada garis besarnya memang ada pihak pihak yang sengaja akan membuat masyarakat banyak sedunia ini akan merasa ketakutan dan kehilangan keyakinan akan sesuatu yang bisa dikendalikan. Ini sebuah peperangan, dimana peperangan ituj sejatinya baru akan dimulai manakala ketakuitan dan kekhawatiran ummat sedunia ini telah terbentuk.

Ada pihak pihak tertentu yang mendapatkan keuntungan yang besar dari rasa takut itu,  para produsen akan meraih kuntungan yang sangat mudah dari orang orang yang ketakutan dan kehilangan pegangan, orang orang akan mengeluarkan uangnya secara serentak. Dunia pengobatan sudah berulangkali menciptakan obat yang sejatinya tidak memiliki daya pengobatamn yang istimewa, tetapi manakala obat itu berhasil di promosikan dengan baik, maka akan sangat obat itu terjual.

Dahulu saya saya pernah bersahabat dengan seorang dokter. dr. Omar Hasyem namanya, ruimahnya terletak di jalan Diponegoro Sumurbatu Bandar Lampung, ada ucapannya yang selalu menjadi ingatan saya, pada saat itu saya adalah mahasiswa di sebuah Institu Negeri di Bandar Lampung. Dia mengatakan setelah sebuah obat diproduksi, obat itu tak langsung di jual. Produsen akan melakukan pertanyaan kepada Ibu Ibu karena obat itu diperuntukkan bagi anak anak. 

Bila para ibu ibu yang dijadikan sample dalam penelitian itu lebih banyak cenderung untuk memiliki anak seperti apa, dan memilih sebuah nama dari sekian banyak pilihan nama itu. Dan ketika muncul salah satu nama, yang terbanyak dipilih, maka namsanama itu akan dijadikan bahan promosi tama merasa perlu merubah isi kandungan obat, dan abat itu laris serta diminumkan kepada anak anak sesuai dengan keinginan para ibu ibu. Demian cara produsen memasarkan obat. Kata dr. Omar Hashem, alm.

Dengan demikian akan banyak sekali peluang peluang kecil, yang bisa menghantar seseorang menjadi musyrik, ketika keputusan dan sikapnya tak sepenuhnya berdasarkan atas prasangka baik kepada Allah. Itulah jalan menuju kemusyrikan, yang bisa berkembang manakala kita selalu berusaha memeliharanya dengan mencari pembenaran secara membabi buta.

Wallohu a'lam bishowab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar