PDIP adalah gabungan dari Partai Kristen, Partaiu Katolik, Murba, dan IPKI. Yang eksistensinya harus dijaga dan dipelihara, kita berharap agar Partai yang bersejarah ini tumbuh semakin dewasa dan semakin, besar dan semakin mampu menyerap aspirasi pendukungnya.
Partai ini sekarang sedang menghadapi masalah besar sebagai resiko dari salah satu perjuangan PDIP yang termaktub di dalam AD ART dan mewarnai perjuangan PDIP yaitu akan mengupayakan Pemerasan Pancasila yang terdiori lima sila itu untuk menjadi tri sila dan nanti berjung kepada ekasila,yang kontennya adalah Gotongroroyong. Sebenarnya terlepas dari pihak lain setuju atau tidak maka Megawati Sukarnoputri yang merupakan putri mendiang Presiden Soekarno dengan segala kecintaanya kepada Orang tua berusaha memperjuangkan ide gagasan Sukarno yang terangkum dalam Pidati Presiden pada 1 Juni 1945.
Ketika menetapkan bahwa 1 Juni merupakan hari kelahiran Pancasila seperti berjalan mulus tampa pembahasan, Presiden lancar menetapkan sebuah keputusan yang kontroversi karena materi pidato Sokarno pada 1 Juni penuh kontroversi karena gambaran Pancasila yang beliau pidatokan itu tidak seperti apa yang diutuskan oleh BPU PKI yang terdiri dari lima sila, tidak sepertri Tri Sila yang dipidatokan apalagi menjadi Eka Sila, Unsur Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila itu adalah kunci dukungan ummat Islam. Itulah sebabnya maka Konsep RUU HIP yang diusung PDIP serasa seperti membuka luka lama.
Tidak mengapa kita mengacu kepada pemikiran opemikiran Soekarno senagai Presiden yang poertama dan sangat kita banggakan. Banyak pemikirannya yang mencengangkan, mungkin ada beberapa diantaranya yang bisa kita acu untuk mengembangkan wawasan. Tetapi kecintaan dan keyakinan Megawaty akan kebenaran Soekarno jangan hendaknya dipaksakan menjadi keyakunan dan kekaguman dari seluruh komponen bangsa yang sangat besar dan luas ini.
Boleh saja kita mengacu kepada pemikiran Sokerno, tetapi langkah kita dirasakan olah umum sebagai gerak maju, bukan gerak mundur dan apatah lagi jika hanya sebatas nostalgia dan kangenan. Boleh banggakan pemikiran Soekarno tetapi ramulah sebagai poemikiran yang maju. Pemikiran Soekarno dan Orde Lama, Pemikiran Soeharto dan Orde baru, nampaknya itu bisa jadi kebanggaan kita, tetapi sesungguhnya itu adalah masa lalu. Dan kita jangan memaksakan serentak kepada semua untuk berjalan mundur. Agama mengajarkan "Ajarilah anak anakmu sesuai dengan masa mereka" Maju terus PDIP, PDIP adalah kekayaan bersama bagi Bangsa Kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar