Rabu, 05 Agustus 2020

GURU BESAR PS YANG SEJATI ADALAH AL-QURAN

SEMULA SAYA MENARGETKAN 75 Youtube 500 naskah tulis tentang Prana Sakti (PS) pada saat ini ada tiga ratusan  naskah tulis dan 31 buah youtube, saya terhenti melanjutkan tulisan karena dua hal. (1) pertama ada yang menyatakan bahwa tulisan saya bertentangan dengan apa yang diajarkan oleh organisasi, dan saya akan dilaporkan kepada Guru Besar dengan rekomendasi Guru Besar jangan ragu menindak saya, (2) yang kedua ada yang mempersalahkan saya menampilkan lambang organisasi dalam tulisan, menampilkan gambar  Guru Besar, itu dianggapnya sebagai pelanggaran kaidah berorganisasi. Bagi saya untuk menjawab itu semua adalah perkara yang terlampau mudah. Tetapi saya tidak ingin terjadi perselisihan, sehingga saya berusaha menghormati pendapat mereka, yang adalah yunior mereka, tak elok berberda pendapat dengan yunior. Apa yang saya tulis dan apa yang saya lakukan memiliki alasan yang kuat, dan memang latar belakang saya membuat tulisan adalah demi kemajuan Organisasi PS, yang  di mata saya adalah sebagai organisasi dakwah.




Yang dipersoalkan terkait tulisan saya ini adalah kata kata bahwa Setelah Kita menyatakan bahwa Guru Besar PS yang sejatinya adalah Al-Qurab maka ilmu PS itu seolah tak bertepi. Ketka saya menulis kata seolah maka yang ada dalam pikiran saya, kita tak akan mampu menemukan mana tepinya. Tulisan saya juga seblumnya secara berulangkali saya katakan bahwa: Jurus jurus PS itu adalah informasi, maka ketika jurus itu kita manfaatkan sesui dengan peruntukannya itu nasmanya konfirmasi, setelah kita mengkonfirmasi secara sempurna, maka kita justeru kan mendapatkan informasi baru tentang jurus PS itu. Informasi tentang kegunaan jurus.

Keberatan seorang Senior/ sesepuh PS bernama Maman KH bahwa pertnyataan saya itu  selain bertentangan dengan ajaran Guru Besar, katanya akan mendorong para senior di Yogyakarta untuk menciptakan jurus baru. Atas tulisan saya itu saya dianggap melauklan kesalahan besar. Dan beliau merekomendasikan agar Guru Besar IBang Zen)  haruys tegas tampa ragu ragu, bersikap atas tulisan saya ini.

Sudah hitungan bulan ketiga menjelang empat, kepuituisan Guru Besar belum juga disampaikan kepada saya. Saya mulai meragukan apakah seseorang  yang bernama Maman KH itu memang sertius atau dia hanya bicara saja dan tak berniat menyelesaikan masalah ini. Padahal untuk menghargainya saya  mengehn tikan komitmen saya untuk menulis tentang PS. Saya menargetkan minimal 75 Youtube dan melengkapi tyulisan saya hingga mencapai 500 tulisan.

Manakala Bang Maman tidak menyelesaikan dan menuntaskan rekpomendasinya kepada Guru Besar maka targert saya itu akan terancam kegagalan untuk mencapai 75  Youtube dan 500 buah naskah tertulis.  Ada perbedaan kami yang sangat luar biasa adalah beliau mengira bahwa saya akan menciptakan jurus jurus baru. Padahal sama sekali tidak saya ingin mengatakan bahea yang nanti akan berkembang itu adalah peruntukannya.

Dalam banyak kesempatan dan ini telah disampaikan berulang ulang, bahwa pada suatu saat nanti kita akan menolong seseorang  tetapi kita tidak tahu jurus mana yang bisa digunakan, maka lupakan saja jurusnya, yang paling pentiung  Bismillah jangan lupa ..., ABCD ... jangan lupa. karena sesungguhnya  kegunaan jurus PS itu tak bertepi. Dalam  banyak kesempatan yang lain. Bang Asfan sebagai Guru Besar terlalu sering mengatakan bahwa untuk memahami Jurus Jurus PS itu Bacalah Buku Samudera Al Fatihah, sebagai PS pemula, dan selanjutnya jangan lupa membaca Kitab yang berjudul "Ihya Ulumuddin"  Dengan kitab ini para anggota PS akan mengetahui betapa Ilmu PS seakan tak bertepi.

Bang Maman yang katanya akan melaporkan say kepada Guru Besar dengan senang hati saya menunggu hasiulnya, Jika saya dilarang menulis dan membuaty Youtube, akan segera saya hentikan tampa perlu saya membela diri. Demikian juga bila saya diberhentikan dari keanggotaan sayapun dengan ikhlas undur diri. Tetapi apalabila saya masih diperbolehkan untuik menulis, maka saya akan tetap menulis sesui dengan keterbatasan kemampuan saya, keterbatasan kesehatan saya, dan ketrerbatasan usi saya, yang sudah tidak muda lagi ini.

Saya merasa kecewa kenapa Admin tidak membantu menyampaikan  madsalah ini ke Guru Besar, padahal ini terjadi di sebuah Grup WA yang saya diundang menjadi anggota. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar