PELAJARAN YANG PENTING dari pristiwa revolusi di Tubuh Prana Sakti adalah bahwa PS itu tidak boleh berubah tetapi Harus Berkembang. Bagi yang sudah lupa dengan tulisan saya, saya ingatkan lagi bahwa revolusi pertama adalah dibukanya Cabang Prana Sakdi di berbagai Daerah oleh Guru Besar Bang Asfan secara langsung. Sedang Revolusi yang kedua adalah Ditegaskan oleh Guru Besar Prana Sakti Langsung, bahwa Guru Besar yang sejatinya adalah Al-Quran. Dua revolusi ini direkayasa lamhsumg oleh Guru Besar dengan runungan yang mendalam, serta upaya memohon tuntunan dari Allah Swt dengan cara yang berkali kali. Dua revolusi atau barangkali lebih tepat disebut Revolusi kembar, maka catatan saya yang sangat penting adalah. "Prana Sakti Tak boleh Berubah, Tetapi Harus Berkembang. Dan itu yang harus dilaksanakan oleh para kader PS dengan dua kata kunci, satu pertahankan, dua kembangkan.
Tak dapat dipungkiri dalam tubuh PS ada demikian giat untuk mempertahankan, ada pula yang giat mengembangkan. Senemarmya kedua pihak ini tidak perlu berberda, melainkan harus bersama. Tetapi keterbatasan dan kecenrungan sertya berbagai pristiwa yang dialami menggiring seolah ada yang sangat terikat dengan sikap m,empertahankan, dan ada pula yang lebih memberikan perhatian kepada pengembangan.
Revolusi yang sangat mengejutkan adalah ketika satu langkah penting ditelusuri Guru Besar untuk membuka Cabang Cabang diberbagai Daerah dan bahkan di megara lain. Sudah menjadi rahasia umum bahwa pada angkatan awal PS jurus jurus PS itu sangat berat sekali dan juga berlangsung lama. Dan yang istimewa lagi setelah jurus jurusb jurus awal tuntas diajarkan, maka lamgsung dujicobakan, sehingga anggota baru langsung merasakan keampuhannya. Sementara di daerah hanya peragaan saja sekedar pembuktian. Tradisi Yogyakarta sebagai Pusat PS menghasilkan kesetiaan kepada Guru Besar yang benar benar tahan uji. Ibarat antah dalam beras, memang dikecualikan bagi berbagai kasus kecil. Cerita cwerita ini diwartakan oleh para senior daerah jebolan pusat, denmgan pewartaan yang sistematis.
Buru buru Guru Besar mengatakan bahwa Guru yang sebenarnya adalah al-Quran. Dengan ilmu yang maha luas. Para ulama mengajarkam umtuk tidak berpuas dengan sederet kitab yang sudah dibaca, dan sederet gelar yang sudah raih.Sewbelum dia menguasai ilmu al-Quran. Bagi seorang anggota PS dengan Guru Beaarbya adalah Al-Quran dalam meletakkan di tumpukan bukupun alquran harus terletak di atas. Jangan ada sesuatu di atas kitab al-Quran. Demikian juga tidak boleh ada suatu teori yang dianut bila bertentangan dengan teori dan definisi yang ada dalam al-Quarn. .
Siapapun kita harus selalu berdoa agar dibukakan segala kreativitas dalam kehidupan dengan Al-Quran. Mohon diperingatkan atas segala kealpaan dengan al-Quran. Konon Prof. Dr. Habibie pernah menangis tersdu sedu. Ketika Dia tahu bahwa Dua orang Mahasiswa berbangsa Yahudi telah dua tahun mengalahkan nilai yang dicapainya dalam kuliah di German. Dia neagis tersedu sedu setelah tahu dua orang Yahudi tersebut biasa bangun tiap malam di dua pertiga malam.membersihkan badan lalu membaca al-Quran. Habibie menangis tersedu mengapa Iya selama ini terjauh dari Quran. Sejak itu Habibie mulai membaca Quran dan nilaipun mengungguli nilai Mahasiswa Yahudi yang cerdas itu.
Habibie sendiri yang mengatakan bahwa sesuatu yang sangat saya sesalkan. Yaitu mengapa saya tidak sempat menjadi pakar Al-Quran, katanya swedih. Padahal dia seorang Provesot, Doktor, ahli pesawat terbang. Penemu keretakan pesawat terbang. Pentagon Amerika, dan semua mereka yang bergerak dalam bidan dan industri pesawat terbang harus membayah fee, sebelum ada yang memenyahkan hasil penelitian Habibie. Tetapi dia menangus karena tak sempat menjadi pakar al-Quran.
Seorang anggota PS yang Guru Besarnya adalah Al-Quran, nanti akan mengis seperti Habibie manakala didapati dirinya bukan hanya tidak pakar, tetapi terjauh dari Al-Quran. Marilah ini kita jadikan renungan dan tangisan bersama, jauh sebelum ajal menjellma, seperti apa yang dilakukan oleh Habibie.
Wallohu a'lam bishowab.
bersambung
KUTIPAN PENTING DARI NASKAH INI : Konon Prof. Dr. Habibie pernah menangis tersdu sedu. Ketika Dia tahu bahwa Dua orang Mahasiswa berbangsa Yahudi telah dua tahun mengalahkan nilai yang dicapainya dalam kuliah di German. Dia neagis tersedu sedu setelah tahu dua orang Yahudi tersebut biasa bangun tiap malam di dua pertiga malam.membersihkan badan lalu membaca al-Quran. Habibie menangis tersedu mengapa Iya selama ini terjauh dari Quran
BalasHapus