Rabu, 26 Agustus 2020

TANGIS HABIBI DI NEGERI SKULER GERMAN


DIPASTIKAN INI KOMENTAR YANG KESEKIAN KALINYA, tak terhitung, tentang Habibie yang menangis menyesali diri atas keteledorannya selama ini, padahal Habibie yang orang tuanya meninggal disaat sedang mengimami sebuah sholat berjama'ah di Kampungnya. Habibie yang dilahirkan dan dibesarkan di lingkungan keluarga yang taat beragama. Beliau menangis karena telah melakukan keslahan besar, dan akibat kesalahan itu adalah sangat fatal, di mana selalma dua tahun berturut turut nailinya dikalahkan oleh dua orang mahasiswa beragama Yahudi satu laki laki dan satu perempuan. Serasa bagai disambar petir ketika Habibi mendengar langsung dari dua orang mahasiswa yang selama dua tahun iitu mempecundanginya. Memaksa Habibi puas di rangking ketiga. Petor itu terasa selain memekakkan juga sangat menyakitkan oleh Habibie, karena kedua mahasiswa itu memperaktekkan, bangun di sepertiga terakhir malam, membersihkan badan dan membaca Al-Quran,


Habibie tahu dengan apa yang harus dia perbuat. Habibie yang memang dibesarkan di tengah keluarga yang beriman dan melaksanakan ajaran agama, serta mendidik secara maksimal anak anaknya, Habibiepun tahu Iya tahu bagaimana psikologi belajar, bagaimana sosiologi belajar, begitu pula dengan segala pola serta strategi belajar lainnya.Artinya kita berharap untuk mendapatkan barokah degan secepatnya menyadari segala kekeliruan. kita dan memberikan petunjuk serta kekuatan untuk kita melakukan sesuatu, karena kitapun tiodak akan mampu melakukan sesuatu  itu tampa kekuatan dari Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar