DUNIA PENDIDIKAN LEBIH HIDUP dalam merespon Falsafah Piil Pesenggiri, sementara dunia seni seperti terjadi keengganan untuk melebur ke dalam dunia Piil Pesenggiri. Dulu pernah muncul tulisan Siswa SMA, sekarang tak terbilang Skripsi Mahasiswa Konten Piil Pesenggiri. Sudah banyak Thesis Mahasiswa dengan Konten Falsafah Piil Pesenggiri. Dan secara mengagumkan muncul Disertasi juga dengan Konten Falsafah Piil Pesenggiri. Sulit bagi saya darimana awal mulanya tulisan tulisan tentang Piil Pesenggiri itu bermunculan, dan saya ingin memastikan bahwa pastiunya berawal mula dari apa yang diucapkan oleh Bapak/ Ibu Guru dan Bapak/ Ibu Dosen. Dengan posisi yang satu ini merupakan sesuatu yang sangat strategis untuk mendorong siswa dan mahasiswa menulis tentang Piil Pesenggiri, walaupun dengan resika akan membantu mahasiswa atau siswanya menemukan bahan bacaan. Dipastikan bahwa itu merupakan sesuatu yang tak sanggup dilakukan dari posisi kami, dan saya pada saat masih aktif bekerja di suatu lembaga pemangku kepentingan pada saat itu, apatah lagi setelah pensiun sekarang ini. Suatu perubahan yang benar adalah bermula dari kelompok intelektual.
Jika dalam dunia pendidikan maka resikonya adalah, lulus dan tidak lulus. Maka dalam dunia seni juga ada persoalannya, yaitu laku apa tidak laku. Produk seni itu harus mempertimbangkan laku atau tidak lakunya di masyarakat. Apalagi berdasarkan sejarah yang semua orang mengetahui bahwa pernah terjadi kesalahpahaman kuomunitas Lampung terkait dengan pem,bicaraan masalah Piil Pesenggiri. Sehingga termasuik Kanwil Depdikbud Provinsdi Lampungh yang dibebani pembinaan Kebudayaan, dan tentang Falsafah Piil Pesenggiri ini posisinya menjadi binaan dari Bidang Musjarah Kala termasuk di dalamnya Inventarisaj dan Pembinaan Nilaio Nilai Budaya Daerah Lampung.
Tetapi Alhamdulillah, berbagaipihak mendukung kita melakukan penggaliuan dan perndalaman Falasafah Piil Pesenggiri pure pendekatan filoisofis. Dan itu dilakukan dengan segala kelemahan dan kekurangannya. Dan akhirnya Piil Pesenggiri berhasil diselamatkan menjadi peninggalan budayatakbenda, dan secara resmi tercantum dalam dalam Buku 2. Ada 20 lebih Peninggalam Budayatakbenda Provinsi Lampung dan salah satunya adalah Falsafah Piil Pesenggiri, bahkan falsafah Piil Pesebnggiri telah menunjuk seorang Maestro., yang masih bisa dihubungi secara langsung menggunakan media yang lazim, karena yang bersangkutan hingga sekarang masih menulis tentang Piil Pesenggiri dan juga telah mengapload sejumlah Youtube dengan konten Falsafah Piil Pesenggiri.
PRITIWA 27 JULI adalah prstiwa kelabu bagi PDI karena pada saat itu pecah terjadi perebutan Sekreariat PDI antara Kbu Megawati, Suryadi unggul konon Pemerintah tidak netral. Sebagai pembeljaran bagi para kader PDI dan juga bagi Bangsa. Tetapi peringatan tersebut menjadi pertanyaan besar mengap peringatan ditandai dengan pembakaran gambar baleho Habib Riziq Syihab.Walaupun di sayangkan acara pembakaran baleho Cucu Rasulullah Muhammad SAW itu, kurang sempurna api gagal melahap, setelah dicoba berulangkali, memang nampak ada penyiraman bensin, tetapi mngkin terlampau sedikit sehingga tak cukup membantu untuk mempertahankan prose pembkaran itu. Sepertinya keal dngan prilaku api yang tak mau berlaku sesuai dengan harpn pembakar. Gambar proses pembakaran yang gagal ini lalu viral.
Tebakan sementara kita bisa menduga bahwa ini merupakan balasan dari pembakaran Bnedera PDIP, disela sela pembakaran itu, dfikatakan bahwa pemilik wajah dari Baliho yang dibakar itu adalah sampah. Sampah adalah sesuatu yang selain tyak berguna, maka kehadirannya akan mengotori. Lingkungan, dan ujungnya akan mendatangkan penyakit. Tetapi nanti kita yakin pihak Keamanan akan menangani ini secara adil. Benarkan mereka benar benar merupakan Kader PDIP, atau mereka hanya Pengikut Komunmis PKI yang menyusup. Harus kita tunggu dahulu.
Tiodak ada alasan bagi mereka untuk lariu dari tanggung jawab, toh foto dan videnya jelas, ucapannya jelas, dan pasal pelanggarannya juga jelas. Kita yakin penegah huku, lama lama juga malu untuk melibatkan diri kepada kecurangan dibalik kekuasaan
Semoga hari ini akan lebih baik dari kemarin, dan besok akan lebih baik dari hari ini. Mari kita berikan dukungan kepada Pemerintah untuyk berbuat adil. Selain itu kita muliakan pimpinan agama, yaitu para ulama, ulama yang tidak berpolitik, ulama yang konsekuen dan tetap istiqomah sesuai demham aturan yang ada dalam al-Quran dan hadist. Bukan Ulama yang mencari makan dan fasilitas dari Penguasa.
BANGSA PENJAJAH ITU SANGAT membutuhkan agar Bangsa ini tetap bodoh agar bisa dijajah. Dan ketika zaman penjajahan banyak orang yang berebut kerja bagi penjajah, lalu bagi negasra yang baru lepas dari Bangsa penjajah, lalu penguasanya seperti meniru cara penjajah dalam mengelolan Negara, dengan caranya memusuhi rakyatnya sendiri. Untuk itu agar rakyatnya tidak pintar maka tidak ada cara lain yang paling ampuh adalah dengan cara mengadu domba agar rakyat bertarung antar sesama, manakala itu terjadi, maka dijamin rakyat akan tetap bodoh dan miskin. Rakyat yang bodoh dan miskin itu adalah sasaran empun untuk tetap dijajah. di Negeri yang kayaraya ini mereka merasa mudah mencari makan, bila rakyatnya bodoh. . Negara yang baru berkembang, sering rakyatnya di anggap musuh, sedang negara maju menganggap rakyatnya adalah sebagai pemberi mandat bagi Penguasa (Pemerintah).
Kapan Pemerintah berhemti menjajah Rakyatnya, nanti kalau rakyatnya sudah pintar, kapan pintar, nanti jika tak lagi mau diadu domba. Baru baru ini ada upaya mengadu domba rakyat yaitu dengan cara mengeluarkan meme tentang Kelepon tidak Islami, seolah ada pemikiran klepon itu tidak Islami, dan dianjurkan makan kurma. Untuk diketahui bahwa menurut Islam Halal atau tidak halal suatu makanan ada aturan yang sangat jelas. Untuk itu nanti ada para uilama yang bicara. Ummat Islaam memang harus merapat ke ulama, sering sering menghadiri pengajian di masjid masjid. Dan jangan sekali kali mendengarkan propokasi buzer. Buzedr adalah sekelompok orang yang dibayar untuk menyebarkan kabar bohong dan fitnah lainnya. Datanglah ke Masjid, di masjid ada ulama. Tentang sesuatu terkait agama, tanyakan kepada ulama.
Para buzer yang bekerja untuk mereka yang membenci Islam, membuat meme seolah mengkampanyekan untukj meninggalkan kelpon dan ganti memakan kurma, tyetapi dari nada bicaranya memang Dia tak suka Islam, hanya dalam hitungan detik kita tahu bahwa dia sedang menebar fitnah bagi Islam. Lalu Dia memaki maki sipembuat fitnah, dan berusaha membuktikan bahwa fitnahnya palsu. Dalam waktu singkat, itu viral.
Orang orang ointar malas membahas cara seperti itu, karena lagika yang dipake sangat dungu, sekali lagi maka bagi sipemitnah, ketahuilah bahwa bagi ummat Islam halal dan haram itu akan dijelaskan ulama, dan ulama akan membedahnya berdasarkan hukum dan aturan yang belaku, sesuatu itu dinyatakan haram sangat jelas dan sangat gampang dipahami. Nampak sekali bahwa para buzer itu senakin hari semakin dungu. Itu kata Rocky. Dak perlu dibahas jika tak ingin ketularan dungu.
BAPAK MUHAMMAD MBRU, adalah Kakanwil yang berikutnya ketika Kami dari Bidang Kebudayaan seang berusaha keras untuk mensosialisaikan Falsafah Piil Pesenggiri, walaupun mulanya hanya sebatas memberikan motivasi Kepada Penilik Kebudayaan agar tetap merasa sebagai Bagian yang tidak terpisahkan dari Komunitas Pendukung Budaya Lampung. Jika Kakanwil sebelumnya terkesan datar saja ketika membicarakan masalah Kebudayaan derah Lampung, Maka Kakanwil Bapak Muh. Mbru terkesan bersemangat dan meletup letup. Untuk kegiatan tambahan seperti sosialisasi serta pembinaan bagi para anggota Korpri umpamanya, maka tonjolkanlah kekayaan Budaya Lampung, kata beliau bersemangat, dan ini juga merupakan peluang dan penyemangat bagi saya yang terlanjur dipercaya merumuskan pendekatan Falsafah Piil Pesenggiri sehingga memungkinkan bisa diterima oleh semua pihak.
Sayapun menjadi semakin leluasa untuk bisa meperkenalkan apa itu Falsafah Piil Pesenggiri dengan menggunakan pemikiran falsafah daerah dengan dukungan sosiologis, dan psikologis. Dengan Rumusan Sukses dan Harga diri yang berisikan : (1) produktip, (2). kompetitip, (3) koperatip dan (4) inopatip. Sebagai makna serta operasional dari Piil Pesenggiri, Nemui Nyimah, Nengah Nyappur, Sakai sambaian dan Juluk Adek.
Pak Mbru yang saya kenal, orangnya bersemangat, jujur dan sederhana. Pada suatu Waktu seusai satu acara Diselenggarakan oleh Museum Lampung, beliau dimintai menyampaikan sambutan dalam acara yang diselenggarakan oelh Museum Lampung, Tiba tiba audien ada yang menanyakan sesuatu kepada beliau. Seusai acara itu beliau memanggiul saya, katanya, "Coba datangi kantor Bapak yang bertanya Tadi Jelaskan semua oleh kamu apa yang kamu tahu, Nanti laporkan kepada saya apa hasilnya. Beliau mengatakan tidak tepat waktunya un tuk menjawab pertanyaan itu langsung, karena tiudak sejalan dengan acara yang diselenggarakan.
Saya tidak datanh ke kantornya, tetapi saya mendapatkan kesempatan untuk mewakili sebagai utusaan dalam acara yang diselenggarakan oleh Universitas Lampung, dalam kesempatan itu saya menjelaskan secara lebih gamblang, selain acara itu dihadiri oleh para pejabat dan juga budayawan. Saya sampaikan latar belakang mengapa Kanwil Depdikbud pada saat itu mengambil jalan pintas, yaitu menggunakan pendekatan filosofis, dengan dukungan sosilogis serta psikologis, menghindari Adat Istiadat serta pendekatan antropologis, kecuali dalam ukuran terbatas.
Ketika itu, para pimpinan sudah banyak berubah berganti personil. Yang saya ingat Rektornya baru, dan saya baru pertama kali jumpa, tetapi sambutannya sangat mengesankan karena kata beliau, pertemuan kita kali ini adalah panggungnya Orang Pringsewu. Beliau memperkenalkan diri dan dikatakan sebagai Putra Kelahirad Daerah Pringsewu, Dan nanti akan ada pembicara lain yaitu Farida Ariani juga dari Pringsewu, dan ada Pembicara yaitu Bapak Fachruddin, beliau juga kelahiran Pringsewu, tepatnya Pagelaran. Saya terhenya, karena ternyata kami pembicara telah dicatat identitasnya. Hehe cumah kenangan aja koq.
LORONG PANJANG PIIL PESENGGIRI DIGELAR OLEH ROSIHAN ANWAL
INI BENAR BENAR DI LUAR perhitungan saya, perhitungan anda dan perhitungan kita semua. Siapa nyana seorang Rosihan Anwar yang terlahir di Desa Kubang Nan Duo, Sirukam, Kabupaten Solok, Sumatera Barat pada 10 Maret 1922, Hanya dengan beberapa patah kata, telah menhipnotis saya untuk konsekwen menulis tentang Falsafah Piil Pesenggiri, sejak tah 1988 hingga sekarang 2020 terlebih dengan kedatangan 4 (empat) orang Mahasiswa mewakili Grupnya sebanyak 7 (tujuh) orang mahasiswa lainnya, dari Jawa Timur. Yoguakarta, dan diantaranya ada Mahasiswa UIN Rd. Intan Lampung yang Kampuisnya tak jauh dari rumah kediaman saya. Pertemuan mereka sebagai Peserta Kemah Budaya Pemuda 2020, secara kebetulan mereka itu adalah Telah berteman sejak masa SLTP di Kotabumi, Kedatangan mereka ke rumah kediaman saya Tak terlepas dari sepengal Kalimat Yang diucapkan oleh Datuk Rosihan Anwar.
Perbedaan Usia saya yang dilahirkan tahun 1954, selisih 32 tahun, tentu tak sopan saya memanggil ayah, sejatinya harus panggil Datuk. Datuk Rosihan Anwar. Kalau Kamu Paham Falsafah Piil Pesenggiri, Jangan cumah bicara Tetapi Tulis Banyak banyak, kirim ke saya satu dan Kirim Ke Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Satu. Lalu apakah Bapak menulis tentang Piil Pesenggiri tanya mahasiswa peserta Kemah Budaya itu?, Iya jawab saya saya segera menulis, Apakah sudah dikirim tulisan itu ?. Tidak ... ! Jawab saya. Para Mahasiwapun berteriak kecewa. Sejatinya para Mahasiswa itu ingin melihat tulisan saya yang mereks anggap bersejarah itu, ternyata tak terjadi.
BACA NASKAHNYA DI FACHRUDDIN FGD BLOG
Tulisan tulisan saya yang ada bukan hasil pemikiran yang langsung terformulasi secara utuh, selain membuthkan waktu, juga nampaknya membutuhkan sejumlah pengalaman dan pemgetahuan, pengalaman dan pengetahuan itu ternyata juga seiring berbagai pristiwa. Namun saya tidak menyesali saya tak mengirim satu huruppun kepada Datuk Rosihan Anwar, tetapi berbagai pengalaman itu sebagian sudah saya tuliskan di Blog saya, saya sampaikan di berbagai seminar dan diskusi.
Saya bergembira tulisan saya ditangkap sejumlah dosen dan tenaga pengajar lainnya, saya bergembira sekarang banyak mahasiswa yang menyelesaikan studynya dengan mengambil konten Piil Pesenggiri debagai koneten, skripsi, Tidak kurang dari seorang Prof. Damroh Khoir sebagai penguji Thesis saya di S2 tempo hari menyesalkan, mengapa anda tidak menulis tetng Piil Pesenggiri katanya, tulisan kamu beberapa kali muncul di media massa, jika kamu tuliskan sebagai Konten Thesis kamu maka kamu memiliki tulisan yang utuh tentang Piil Pesenggiri, katanya bernada kecewa.
BISA JADI MEREKA KECEWA. atau setidaknya merasa terkejut, setelah mereka berusaha mencari sdaya dan mereka ketemukan saya hanyalah seorang pensiunan PNS ASN biasa, saya bukan seorang akademisi yang memiliki sebaris gelar gelar akademis, yang tidak mudah diraih oleh orang biasa. Nama Bapak kami temukan dalam Buku Katalog Peninggalam Buadaya Tak Benda. Salah satu benda itui yang terdapat Lampung itu, hanya ada satu Maestronya, yaitu Fachruddin yang beralamat di Perum. Korpri Blok A1. No. 6 kata mereka, Iya ... itu nama dan alamat saya, tetapi saya tak tahu jika saya ditunjuk sebagai Maestro temtamh salah satu peninggalam budayatakbenda yang bernama Piil Pesenggiri itu. Bahkan jika saya boleh memilih, maka saya akan mengusulkan nama Anshori Djausal, karena kepada beliau saya banyak mengambil pengetahuan tentang Piil Pesenggiri.
Buku Katalog ini diterbitkan tahun 2018 Pak kata mereka, mungkin Bapak bisa mengingat ingat di mana Bapak pernah tampil di farum umum. Tetapi jika kami mencari di gogel, memang nama Bapak yang akan mudah dicari, karena tulisan Bapak dan bahkan Youtube dan acun pribadi Bapak yang memuat konten Piil Pesenggiri kami temukan atas petunjuk google, kata mereka.
Ya sudahlah ...., jika memang kalian berniat ingin riset dan menulis serta membuat youtube tentang Piil Pesenggiri, saya bisa bantu seberapa butuh, sebatas apa yang mampu saya informasika. Demikian kesepakatan saya kepada sebanyak 7 (tujuh) orang yang tergabumng dalam Peserta Kemah Buadaya Pemuda 2020 Lampung. Yang dielenggarakan oleh Kemendikbud. Ketujuh orang Mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas terakhir mereka di Kampus masing masing ini, ada yang kuliah di Daerah Jatim, Yogyakarta daln Lampung, dan ada tiga orang diantaranya justeru kuliah di UIN Lampung yang kampusnya tak jauh dari tempat saya tinggal.
Walaupun saya tercatat beberapa tahun sebagai Dosen di Fakultas Ushuluddin UIN Lampung, tetapi hanya Disen Luar Biasa saja, itu bermula karena ada sejumlah Dosen yang melanjutkan Studi di tanah Jawa, jadi saya di mina memebri kuliah. Bapak M. Ghozi Bandri memberikan peluang kepada saya, bahkan mendorong dorong agar mempersiapkan diri sebagai akademisi, dan saya diminta memebrikan mata kuliah karena mata kuliah yang ynag dosennya sedang menyelesaikan kuliyah. Dan itu merupakan pengalaman baru bagi saya. Ketika Pak Ghozie Badri mendapatkan Kepercayaan puncak, saya memberanikan diri masuik ke ruang kerja beliau, dan menyarankan agar mempermudah Dosen Dosen melanjutkan study ke S2, dan S3.
Tetapi yang agak unik ketika saya dimunta oleh Bpk. Burhanudin untuk selang seling membantu beliau menyajikan mata kulah, setelah memberikan penjelasan secukupnya saya diminta masuk ke kelas, konon kata mereka ysempat melihat, ada sekitar sepulunh menitan Beliau berdiri di balik pintu, sesudah itu beliau perghi, ketika saya selesai memberikan kuliah, beliau bicara seterusnya Fachruddin saja yang menyajikan mata kuliah ini. Ya memang sejak menit awal selain memperkenalkan nama, saya menjelaskan maksud dan tujuan mata kuliah serta pembagian tugas kami berdua dengan Dosen Pengampu, yaitu Bpk. Burhanuddin. Barangkali itu test. lalalu saya dianggap serius. Homornya pada saat itu lumaian besar, macamnya honor saya itu ditambah oleh beliau. Karena jumlahnya melebih yang saya tandatangani. Alhamdulillah.
Ketika Pak Ghozie tidak lagi menjabat sebagai Rektor, beliau mendapat tugas sebagai sebagai Dosen mata kuliah Filsafat Kebudayaan, bagi mahasiswa terbilasng semester awal, jelas saja beliau tidak konsentrasi full. Beliau mungkin ingin sedikit dapat menggunakan waktu luang, yang selama ini selalu saja disibukkan oleh tugas tuigas administratif dan menerima tamu serta berbagai rapat. Saya kembali ditugaskan untuk membantu beliau. Honorarium terbilang menggembirakan. Mungkin karena mantan Rektor pastinya tak menggubris uang receh. Hehe.
Tetapi diantara mereka itu maka Pak Mahmud orang yang lumaian banyak saya sadap ilmunya, cukupo sedikit pertanyaan pancingan, Pak Mahmud bisa bicara banyak, melebihi yang saya butuhkan, Walaupun saya juga akadang agak repot karena beliau sering bertanya sudah baca buku ini apa belum?, demi gengsi saya bilang saja sudah sedikit, lalu beliau bicara, tetapi sayang kurang paham, sadar bahwa dari wajah saya, saya tak paham, maka Pak Mukmud bilang teruskan membacanya, nanti kami paham.
Saya merasa dekat dengan Pak Mahmud ketiuka kami mandi bersama sama disebuah Pangkalan Mandi, ketika kami minap di Kediaman Pak Burhan di Kalianda, ketika beliau akan melangsungkan pernikahan.
Paling berkesan bagi saya ketikan Pak Mahmud Menyajikan Mata Kuliah Filsafat Modern, dalam Program S1. Mereka benar benar Guru Saya. di Program Strata Satu. dulu. Begiutu juga Dosen yang lain. Ketika saya Mengikuti Program S2, di lain Jurusan, Saya ambil Ilmu Tarbiyah Jurusan Kurikulum. saya baru sadar bahwa ternyata Disiplin Ilmu saya di S1 sangatlah membekas dan Mewarnai Pikiran saya . Mungkiun senadainya saya masiuk S3, maka Ilmu S1 saya itu pasti hadir mewarnai pikiran saya. Yakin saya. Bapak Bapak : M. Ghozie Badrie, Burhanuddin, dan Mahmud Yusuf mewakili semua dosen saya di S1 dahuku. Untuk sementara saya adalah satu satunya Maestro sebuah peninggalan Budayatakbenda Falsafah Piil Pesenggiri. Dao saya tak putus, untuk para guruku semua. semoga menjadi barokah dari Allah yang selalu melimpah. Aamiin.
MEMANG SEMULA SEBAGAI GEREJA yamg pada saat itu dijual dan dibeli dengan uang pribadi, lalu diserahkan kepada ummat untuk diwakafkan dan dijadikan rumah ibadah Islam Masjid yang idah, dan karena bangunan itu bangunan monumental, lalu tak banyak mengalami perubahan, bahkan konon banyak ornamen kristiadi yang dipertahankan, hanya ditutup tirai pada saat dilaksanakan sholat, sesudah itu konon dibuka kembalui dan bangunan itu terbuka untuyk umum. Dan pada saat Penguasa Skulair menguasai Trkey, pengelolaan Gedung itu diambiul alih Pemerintah dan sepenuhnya dijadikan Museum. Selama 80 tahunan ummat Muslim diolarang menyelenggarakan Ibadah di Masjid itu. Namun Usaha ummat tak pernah pupus, Dengan berbagai upaya hukum serta berbagai bukti dan saksi yang kuat, akhirnya Pewngadilan setempat menyatakan adalah kekeliruan besar telah mengambil alih Masjid Ummat Islam yang dibeli dengan uang pribadi lalu diwakafkan untuk Masjid Masjid, pengadilan memutuskan agar dikembalikan sebagai Masjid.
Adfa pimpinan Negara, dan banyak pimpinan Agama meminta agar Erdogan tidak buru buru memfungsikan kembali Masjid yang sempat ditutup secara paksa itu dikembalikan lagi fungsinya menjadi masjid, walaupun Pengadilan setempat telah memutuskan, Tetapi Erdogan menolak, karena hal tersebut terbilang menjadi masalah internal Turkey. Dan kalaupun gedung itu monumental dan menjadi sejarah peradaban dunia. Erdogan berkilah bahwa Ummat Islam Turkey tidak merusak dan merubah bangunan itu dari bentuk aslinya, dan bahkan keindahan ornamen Kristiyani di gedung itu dapat dinikmati oleh siapapun, termasuk Ummat Kristiani Dunia, karena Gedung itu hanya ditutup pada saat dilaksanakan aktivitas pribadatan, sesudah itu kembali dibuka untuk umum.
Jm'at 24 Juli 2020 , Masjid itu kembali menyelenggarakan Sholat Jumat, disambut dengan segala sukacita, oleh ummat Islam setempat dan bahkan dunia. Ummat Kristiadipun mengharap harap cemas. Kita doakan saja agar masjid yang semua dibangun sebagai Gereja sempat mengalami pindah tangan pada internal Kristiani, akhirnya terjadi transaksi jual beli, dibayar dengan uang pribadi, seorang Muslim. Dijadikan Masjid, namun bangunan tidak dirubah, lalu diambil paksa oleh Penguasa Turkey dan dijadikan Museum, lalu pengadilan mengembalikan gedung bersejarah ini kepada ummat Islam Turkey.
Etrdugan dengan segala kearifannya berniat mempertahankan gedung ini bisa dinikmati oleh masyarakat dunia sebagai peninggalan dan bukti sejarah peradaban dunia. Semoga masyarakt dunia bisa saling membantu untuk mendukung ummat Islam turke yang tetap membuika masjid ini tetap terbuka untuk umum. Kecuali pada saat diselenggarakan Ibadah Agama Islam.
DAHULU UPACARA DAUR HIDUP menjadi andalan lembaga adat untuk mengaktualisasikan piil pesenggiri, utamanya bagi mereka yang diupacarai, para penglaku upacara, mereka yang menghadiri upacara, serta mereka yang terlibat atau diperlukan, atau diperbolehkan hadir dalam upacara itu. Tetapi seiring perjalanan waktu selain terjadi perubahan dan semakin upacara daur hidupitu jarang dilaksanakan seperti dahulu lagi, karena pelaksaanaanya cenderung praktis kemat, sehingga tak mungkin lagi dijadikan andalam sebagai media pendidikan dan untuk aktualisasi Falsafah Piil Pesenggiri.
Dengan semakin pudarnya kemampuan peran Lembaga Adat mempublikasikan dengan mengaktualisasi nilai nilai Piil Pesenggiri maka sesungguhnya peran Pemerimntah Daerah sangat dibutuhkan agar bisa memfasilitasinya. Sebenarnya sudah lama Pemerintah Pusat memfasilitasi ini semua melalui Proyek Inventarisasi Nilai Nilai Budaya Daerah , dengan cara penelusuiran melalui pendekatan Antropologis.
Sebenarnya hasil hasil Proyek Inventarisasi itu diharapkan bisa ditindaklanjuti terutama di sekolah sekolah di bawah bimbingan para guru terkait, disejalankan dengan sylabus dan kurikulum yang berlaku. dan juga masih diberikan kesempatan dengan cara membentuk atau melaksanakan Kurikulum Lokal, sepanjang sejalan dengan tujuan Pendidikan Nasional. Selain itu Pemda juga dapat melakukan pemanfaatan potensi masyarakat, ulamanya budayawan, seniman,
Kita memberikan penghargaan dan apresisasi setinggi tingginya kepada Pemerintash Daerah Provinsi, Kabupaten, Kota yang dahulu pernah menyiapkan sejumlah dana sekedar stimulus bagi mereka yang berkenan menciptakan lagu daerah, selain itu membantu upaya agar lagu tersebut bisa masuk ke dapur rekaman, baik dinyanyikan sendiri oleh pengarangnya, ataupun menggunakan suara penyanyi lain yang bisa atau lebih cocok dan lebih berpeluang untuk menciptakan lagu yang lebih merdu. Dan sejumnlah ahlipun dilibatkan untuk proses seleksi. Seyogyanya peran seperti itu juga bisa diperankan oleh Pemda untuk aktualisasi Piil Pesenggiri.
Sebagai Gambaran awal yang menyeluiruh kita bisa menghimpun sejumlah Variabe; sebagai kekayaan Piil Pesenggiri, mari kita telusuri mulai dari judulnya. Judul atau merk falasafaj ini adalah Piil Pesenggiri : Fariabel terdiri dari : 1. Piil. 2. Pesenggiri, 3.Nemui, 4 Nyimah, 5. Nengah, 6. Nyappur, 7. Sakai, 8. Sambaian, 10. Juluk, 11. Adek. Kita lihat bahwa mulai dari judul sampi dengan unsurnya disusukn berpasangan. Mari kita terjemahkan. Piil Artinya harga diri, pesenggiri artinya saling menghidupkan.
Lanjut | Nemui artinya pertemeuan, Nyimah artinya Santun. Nengah artinya bersaing, nyappur artinya toleran. Sakai artinya siap menerima, sambai artinya Memberi. Juluk artinya, nama baru atau prestyasi baru. Adek artiunya paripurna.
Mari kita lihat Operasionalnya. Nemui Nyimah operasionalnya Produktif. Nengah nyappur operasional Kompetitip. Sakai sambaian Operasonalnya Kooperatip dan Juluik adek operasionalnya
Inovatif.. Jadi Piil Pesenggiri itu terdiri dari (1) Produktif, (2) kompetitip, (3) Koperatif dan (4) inovatip. Dari unsur yang keempat Inovatip, itu akan nampak bahwa kehidupan itu akan berputar terus tampa henti sampai tidak lagi memiliki kemampuan untuk melaksanakan unsur Piil Pesenggiri. Setelah inovatip artinya akan muncul keharusan, untuk produksi, kompetisi, koperasi dan seterusnya.
Kalau adik adik dari peserta Kemah Budaya Pemuda utusan Lampung ingin berpartisipasi menyusun semacam buku pintar sebagai tuntunan bagi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar hingga kelas XI dan XII Sekolah Lanjutan atas sederajat, maka melalui pintu sebenarnya sangat terbuka dan dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan banyak pilihan, dan santa besar kemungkinan juga akan menemukan fariabel penghubung dari fariabel fariabel yang ada dalam fariabel Piil Pesenggiri.
SEPERTI YANG BANYAK DILAKUKAN oleh Gubernur dan Bupati atau Walikota yang berusaha keras menggantikan putra atau putrinya ketika periode Kepemimpinannya telah selesai sementara Iya masoih menginginkan jabatan itu, sehingga Iya berusha keras agar jabatan itu jatuh ke tangan anaknya. Dan itu di maki maki oprang karena dianggapo sebagai tindak nevotisme, dan beruisaha membangun kekuasaan milik keluarganya. Maka seharusnya adalah publik minta maaf kepada Para Gubernur atau Bupati/ Walikota menjadi anaknya sebagai penggantinya. mereka telah dicibir emiliki semnat dinasti. Tetapi sekarang ternyata hal tersebut justeru dilakukan oleh seorang Jokowi sebagai tokoh pujaan ummat. yang appun yang dilakukannya selain benar adanya, juga merupakan unsur yang harus dipujakan.
Memang mereka mereka yang mengambil posisi sebagai pengamat, pakar Ketatanegaraan pada saat ini mencibir apa yang dilakukan oleh Presiden Jokowi, tetapi tetap dipujikan oleh para pakar yang telah bergabung kepada Rezim Penguasa ini Demikian santernya kritik bahkan cibiran, tetapi akan lebih lagi pujaan, terhadap tokoh yang beberapa waktu yang lalu, sering meneriakkan Saya Indonesia, Saya Pancasila. Menjadi sebagai ukuran kebenaran.
SETIDAKNYA Rocky Gerung berharap Putra Laki laki Presiden Jokowi yang sukses menelikung Calon Walikota Solo yang selama bertahun tahun digadang oleh PDIP untuyk maju sebagai Calon Walikota yang dilaksanakan Pilkadanya tidak lama lagi ini. Kader PDIP yang pekerja gigih itu berhasil ditelikung seorang anak muda yang minus pengalaman dalam bidang apapun, tetapi Ia adalah Putra seorang Presiden yang sedang berkuasa. Lalu hinakan Presiden Jokowi ... ?. Tidak tih itu sudah lumrah dilakukan oleh banyak Penguasa tingkat Gubernur dan Bupati/ Walikota, dan mereka banyak berhasil. IUtu artinya sikap itu diterima oleh masyarakat. Dan tidak kurang dari seorang Jokowi sebagai Presiden Pujaan bersama tah juga melakukannya. Itu tu artinya baik.
Kita berharapo Presiden Jokowi harus bisa bekerja All Out, Agar putranya berhasil, sebagai pelajaran bagi mereka yang sering nyinyir. Tak suka melihat orang senang. Jadi harus dilakukan cara cara seperti yang lazim dilakukan oleh para pihak yang bersaing dalam Pilkada, dan juga Pilpres. Untuk itu kita meragukan kemampuan Preiden .
Bagi kita semua ini akan menjadi tontonan yang menarik, sebagai hiburan gratis bagi kita semua, walaupun akan berarti dibayar mahal oleh kita semua manakala Pilkada itu di menangkan oleh mereka yang berpraktek culas. Biarkan Rocky Gerung bicara selagi ada penyegaran di dalam gagasanmnya.
Begitu.
Tetapi sebagai orang yang berman kiranya perlu kita merenungkan kisah ini. Ada seorang yang kayaraya, menjadi sedih teramat sangat setelah Rasululklah mengatakan bahwa mereka yang kaya raya, dan apalagi mengemban jabatan yang dipercayakan rakyat tentunya, akan termasuk orang terakhir masuk syurga. Ada seorang kayaraya yang sangat terpukul atas keterangan itu. Otaknya diputar habis untuk mencari cara bagaimana agar Ia jatuh miskin.
Tiba tiba banyak sekali buah kurma masyarakat uyang mengalami kerusakan hingga jadi tak layak dimakan, jangankan membeli, diberipun masyarakat tak suka, karena kurma kurma rusak itu menjijikkan. Tiba tiba siorang kayaraya ini, memborong semua semua kurma yang rusak itu dengan harga normal. Pemilik kurma berbahagia, kurma busuk itu berpindah tangan. Ekonomipun stabil. Uang orang kaya itu bertukar denganb buah kurma rusak yang benar benar menggunung. Si oranmg kaya tadi merasa bahagia, tak lama lagi Ia akan jatuh miskin, dan Ia terhindar masuk syurga di rombongan yang terakhir.
Tiba tiba daerah itu dilanda wabah penyakit yang sangat mengerikan. Celaka dua belas tak tahunya tak ada obat lain untuk menyembuhkan mereka yang terkena wabah harus diobati dengan kurma rusak dan busuk yang sudah tersimpan agak lama. Dan berdasarkan hasil survey penguasa, bahwa ternyata haya ada satu orang menyimpan kurma rusak. yang sudah berubah menjadi obat itu. Pemerintah menetapkan harga kurma rusak itu berlipat dari harga normal.
Si penimbun kurma rusak itu kembali menjadi orang yang terkaya di kota itu, siorang ini menangis tersedu sedu memohon ampun kepada Allah. Iya meminta kepada Allah untuk dimiskinkan kembali. Marilah kisah ini kita jadikan pelajaran agar tak usah ambisi memaksakan diri mendorong akan kita menjadi kaya raya. apalagi menjadi pejabat publik, apalagi dengan cara yang tak sesuai dengan aturan yang berlaku. Karena akan membuat anak kita menjadi orang yang terlhir diperbolehkan masuk ke Syurga lantaran harus mempertanggujngjawabkan kekayaannya.
SUDAH LAMA ADA PIHAK YANG MENGUSULKAN agar Madrasah dan Pesantren itu dihapus asaja karena tak membuat murid ,adi cerdas, lihat Singapura hasil pendidikan maju karena tampa kehadiran Madrasah dan Pesantren. Demikian bumyi beriuta yang beredar. Tiba tiba sekarang muncul berita bahwa Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab akan dihapus dari Madrasah di segala level. Belakangan muncul klaricikasi bahwa bukan dihapus tetapi akan dirtubah. Namopaknya sudah terjadi Kompromi antara Partai Pengusul dan dengan Pemerintah.
Bisa jadi ini hasil maksimal yang terjadi antara Pemerintah dengan Partai Pengurul RUU HIP yang ada kemungkinan ditolak itu. Partai yang berwacana menutup Madrasah dan Pesantren dengan Partai Penggagas RUU HIP adalah partai yang sama. Tetapi kita harus bersadar dahulu karena belum ada kejelasan, Kalaupun Pemerintah Mengganti RUU HIP, apa bunyi gantiannya kita belum tahu, dan kalaupun akan ada Perubahan Kurikulum PAI dan Bahasa Arab itu bagaimana bunyi penggantiannya. Tetaoi inti dari pemikiran yang berkembang bahwa mereka yang tak suka dengan Politik Islam itu tak suka agama Islam itu berbau Kadrun. Kadrun adalah istilah yang dahulu digunakan PKI dalam upaya memperburuk citra Islam. Kayaknya bakal muncul babak baru keributan politik di Indonesia.
Sangat beralasan jika masyarakat mengira telah terjadi kompromi antara Rezim Penguasa dengan Partai yang melontarkan wacana penghapusan Madrasah dan Pesantren, apalagi juga ternyata dalam AD ART Partai bersangkutan telah menggariskan merubah Pancasaila menjadi Trisila dan akhirnya akan dirubah lagi menjadi Ekasila Keciul kemungkinan terjadi perubahan Pancasila menjadi Trisila dan Ekasila pada era Rezim Penguasa sekarang, karena derasnya protes masyarakat. Maka nampaknya masih bisa diupayakan kompromi merubah mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arab. Jadi perubahan itu adalah upaya untuk mencari win win soution, dari upaya menggoalan RUU HIP.
Nampaknya mau tidak mau gesekan panas tak urung terjadi, pihak yang tak menyukai politik Islam juga masih memiliki langkah langkah alternatif, jika gagal yang satu akan dimajukan alternatif lainnya. Dan ini bakal merugikan kita Bangsa Indinesia secara keseluruhan. Karena kita tak henti bertengkar masalah ini, dan sepanjang perjalanan mengelola kekuasaan di Indonesia sepertinya tidak memiliki kesempatan untuk manata langkah langkah berkeadilan yang dilakukan Penguasa kepada rakyat yang sedang dipimpinnya itu. Dan jadilah kita sebagai Bangsa yang tertinggal dibanding sejumlah Negara yang Baru Merdeka belakangan dari Bangsa Indonesia.
Tercatat Bangsa Penjajah telah berulangkali merubah pelajaran PAI dan Bahasa Arab disesuikan dengan selera Bangsa Penjajah, ini termaktub dalam sejumlah Stutblad. yang maksudnya tak lain dan tak bhuikan hanyalah untuk membelenggu ummat Islam yang selalu terbilang kritis bagi Pemerintah penjajah. Lalu bagaimana yang sekarang, sepertginya tak jauh berbeda. Ummat Islam jangan kritis ... itu saja.
Hagia Sophia atau Aya Sofya (dari bahasa Yunani: Ἁγία Σοφία Bizantium Yunani [aˈʝia soˈfia]; bahasa Latin: Sancta Sophia atau Sancta Sapientia; bahasa Arab: آيا صوفيا; "Kebijaksanaan Suci") adalah sebuah tempat ibadah di Istanbul, Republik Turki. Dari masa pembangunannya pada tahun 537 M sampai 1453 M, bangunan ini merupakan katedral Ortodoks dan tempat kedudukan Patriark Ekumenis Konstantinopel,
kecuali pada tahun 1204 sampai 1261, ketika tempat ini diubah oleh
Pasukan Salib Keempat menjadi Katedral Katolik Roma di bawah kekuasaan Kekaisaran Latin Konstantinopel. Bangunan ini menjadi masjid mulai 29 Mei 1453 sampai 1931 pada masa kekuasaan Kesultanan Utsmani. Kemudian bangunan ini disekulerkan dan dibuka sebagai museum pada 1 Februari 1935 oleh Republik Turki.
Namun menjadi masjid kembali pada Jumat, 10 Juli 2020 setelah pengadilan Turki
memutuskan bahwa konversi Hagia Sophia pada tahun 1934 menjadi museum
adalah ilegal. Keputusan ini membuka jalan untuk kembali mengubah
monumen tersebut menjadi masjid.
Terkenal akan kubah besarnya, Hagia Sophia dipandang sebagai lambang arsitektur Bizantium dan dikatakan "telah mengubah sejarah arsitektur." Bangunan ini tetap menjadi katedral terbesar di dunia selama hampir seribu tahun sampai Katedral Sevilla diselesaikan pada tahun 1520.(Wikipedia aindonesia)
Presiden Erdogan Memutuskan Tanggal 24 Juli
2020 akan diselenggarakan Sholat Jum'at
Setelah Pengadilan Memutuskan Bahwa
Merubah Masjid Aya Sofia menjadi Museum
Adalah illega.
Erdogan mengembalikan fungsi Gedung bersejarah dan tercatat sebagai situs peninggalan purbakala ini yang sebelumnya adalah tercatat sebagai Rumah Ibadah di Turkey. lalu oleh Pemerintah Skulair di Turkey merubag Aya Sofia dari Masjid menjadi Museum, dan dan menghapus Sistem Kekhalifahan (1935). dan kini Pada Tahun 2020 Erdogan diuntungkan oleh Keputusan Hakim, yang menyatakan perubahan dari Masjid menjadi menjadi Museum adalah melalui proses yang ilegal. Maka Erdogan yang kini sedang berkuasa di Turkey akan mengembalikannya senagai Masid.
Sejumlah pihak protes, tetapi Erdogan berdalih hal itu adalah masalah internal Turkey. Apalagi Erdogan tidak berniat menghapus gedung ini sebagai Museum, Fungsi Masjid hanya berlaku pada saat waktu Sholat saja, seusai Sholat kembali akan berfungsi sebagai Museum. Jika pada saat sholat maka sejumlah ornamen yang bersifat Nasrani akan tertutup tirai, dan sebagian lagi akan tertutup oleh sinar laser sehingga tak tampak, itu semua akan segera nampak kembali seusai shoat. Dan gedung ini kembali bergungsi sebagai Museum seperti sediakala.
Kasus ini menjadi sangat menarik karena terkait dengan sejarah peradaban manusia. Di mana Bangsa Arab yang dahulu menjadi Bangsa yang paling terbelakang, tiba tiba menjkadi Bangsa maju di bawah kekuasaan Nabi Muhammad SAW, selain Islam menguasai kemajuan ilmu di dunia, Arab berhasil menguasai dua Bangsa Raksasa Superpower dunia, yaitu Yunani dan Persia. selain dunia ilmu Islam menguasai sebagain daerah dunia, terutama daerah pasaran yang maju. Islam mengusai banyak pelabuhan dan menguasai perekonomian dunia. Nabi Muhammad melaksanakannya dengan bermodalkan kejujura.
Tetapi selang beberapa abad kemudian, kekuasaan Islam mulai surut, yang diawali kesukaan pemimpin Islam pada saat ityu untuk hidup mewah, Di Andalusia Islam diusir dan dipaksa menjadi kafir. atau dibunuh. Di Tuyrkey dipaksa melaksanakan paham skulair. Lambat laun Islam berusaha bangkit, di Turkey Islam mendapatkan kemenangan di mahlamah pengadilan. Gedung bersejarah kembali dikuasai dan mengembalikan fungsinya sebagai Masjid, tetapi ornamen ornamen lama dan fungsinya sebagai museum yang menggambarkan ketinggian pradaban lama tetap dipertahankan. Mari kita tunggu apakah konsep ordogan untuk menggambarkan kehidupan yang damai dan beradab ini bisa terwujud. Memang membutuhkan waktu yang lama, dan kemungkinan besar banyak diantara kita yang tak memiliki peluang untuk mnyaksikannya, oleh karenanya marilah kita berdoa saja,
SAYA DIBEKALI OLEH M. GHOZIE BADRIE DALAM MENULIS SESUATU YANG PELIK.
KALAU SAJA EMIL TAK BERTANYA, dia mahasiswi UIN peserta Kemah Budaya dari Kelompok Lampung yang direbut oleh Grup Lampung Utara itu, maka mungkin tidaklah saya sesemangat ini mengungkap bagaimana Bapak Rosihan Anwar yang sangat saya hormati itu berperan besar mendorong saya untuk menulis tentang Piil Pesenggiri. Beliau bilang kepada saya Jangan cuma Ngomong, tulis tentang Piil Pesenggiri kirim ke saya Satu dan Kirim kepada Menteri satu, maksudnya Mendikbud (Kemendikbud). Lalu memang saya menulis, anggap saja yulisan itu akan saya kirim ke beliau dan tembusan ke Menteri. Tulisan saya tentang Falsafah Piil Pesenggiri mungkin sudah berbilang, tapi satupun tak ada saya kirim ke beliau, dan sayapun tak tahu siapa yang membacanya.
Maka sesungguhnya sejatinya saya menulis Piil Pesenggiri utamanya adalah ditujukan kepada orang lain luar Lampung, yang tak paham sejarah Lampung, budaya Lampung, semisal Rosihan Anwar. Untuyk mengenal Lampung maka slah satu jalur yang sangat penting adalah mengenali falsafahnya.,
Dalam hal ini saya mengikuti apa saran dari seorang Dosen saya yang bernama M. Ghozie Badrie, dia bilang bahwa Prof. Rasyidi itu jika kehilangan jejak tentang sesuatu umpama latar belakang sejarahnya, maka yang dibahas itu adalah dasar katanya. etimilogis, tetapi sejarah. periodeisasi memang akan memudahkan orang memahami pesan yang akan disampaikan. Sambil mengawasi beberapa orang yang sedang mengkopi motiof motif Seorang senior saya yang bernama Anshori Djausal cerita bahwa Iya dikejutkan ketika mendapat kiriman gambar motif kain tapis dari Amerika, maka beliau sedang berusaha mengkopy matif kain tapis sesuai dengan ukuran aslinya. Tiga orang mahasiuswa yang membantu beliau memindahkan kopy motif tapis. Pembicaraan meluas, bahwa peninggalam Sejarah, Budaya dan Kesenian Lampung, itu menyimpan misteri, maka kita kita harus bersedia menterjemahkan itu semua, karena untuk memahaminya membutuhkan waktu dan proses, Obrolan di Museum Lampung ini meluas ke mana mana, tentang kebudayaan Lampung.
Saya selalu teringat dengan ucapan Bapak Haryadi, saya sempat berpasangan dalam menulis Piil Pesenggiri, beliau mengatakan kita harus memahami filsafat, bagi mahasiswa Fakultas Hukum tidak akan faham hukum sebelum lulus mata kuliah Filsafat Hukum, kata sahabatku yang bergelar Sarjana Hukum (SH) ini. Nama nama tersebut di atas mendorong, mengilhami saya dalam menulis tentang Piil Pesenggiri. Tetapi dantara nya maka yang banyak bicara panjang lebar tentang Piil Pesenggiri kepada saya adalah Kanda Ansori Djausal Tapi Kanda Uansori Djausal seperti kehilangan keliuncahan, ketika bicara Piil Pesenggiri sekaliugus Adat Istiadat Lampung.
Ansori Djausal seperti lebih bicara kedalam, sementara saya dalam menulis tentang Piil Pesenggiri, selalu disemangati seolah saya tentang Piil Pesenggiri ditujukan kepada Rosihan Anwar, Saya bicara tentang Piil Pesenggiri kepada orang orang yang saya anggap harus memahami Falsafah Piil Pesenggiri tetapi saya tidak memiliki kemampuan memperkenalkan Adat dan Kebudayaan Lampung secara bersamaan dengan memperkenalkan Falsafah Piil Pesenggiri. Tak akan banyak artinya saya tampa bantuan pihak lain. Itu yang pernah saya sampaikan kepada Ansori Djausal, yang pada saat itu beliau tersenyum,
PERTANYAAN DARI RAYMON DAN KAWAN KAWAN sebagai peserta Kemah Budaya di Lampung sebagai kegiatan Dirjen Kebudayaan, siapa pencetrus Piil menjadi Piil Pesenggiri, dan atas pengaruh Filsafat apa.Ya ... memang menjadi pertanyaan besar karena yang semula hanya Piil Saja lalu menjadi Piil Pesenggiri adalah merupakan hasil revolusi besar. Mari kita bandingkan, dahulu Piil itu isinya; Piil untuk laki laki adalah perempuan, yang artinya isteri ataui ada sebutan lainnya. Seorang laki laki piilnya terletak pada perempuan. yang mendampoinginya. Perempuan Piilnya terletak pada pakaian dan perhiasannya, serta uabng dan makanan yang bisa dibuat. Piil anak anak laki tergantung pada ucapannya, yang mampu dia buktikan. Sedang anak perempuan piilnya terletak pada keluakuan, ucapan dan tindak tanduknya.
Laliu menjadi Piil yang artiunya harga diri dan Pesenggiri yang berasal dari kata Pesengger artinya mampu berpacu dengan lancar. Dengan unsur unsur yang terdiri dari Nemui Nyimah yang operasionalnya produktif. Kedua Nengah Nyappur yang operasionalnya koimpetitif, ketiga Ketiga Sakai sambaian yang operasionalnya Koperatif dan Keempat Juluk Adek yang operasionalnya inovatip.
Lalu dari mana istilah istilah itu bermunculan, dan demikiasn jomplangnya antara Piil dengan Piil Pesenggiri, sedangkan belum ada kitab yang masuk kecuali Al-Quran. Naskah tulis yang ada semisal Cepalo dan Keterem masih belum sebanding Piil Pesenggiri, Nemui dan Nyimah, Nengah dan Nyappur, lalu Juluk dan Adek. Msasing masing membawa dua variabel, yang berbeda walaupoun bertautan, jadi ada enav variabel plus nanti akan muncul setidaknya masing masing pasangan ada variabel penghubung, dan sejalan dengan perjalanan waktu jumlah variabel penghubung itu akan bertambah.Penambahan dan pengembangan itu dipastikan melalui cara pengoperasionalannya.
Diantara kitab yang masuk di Lampung, maka yang sudah dipastikan adalah Al-Quran. Dipastikan setiap ada penganut Muslim dan apakagi melaksanakan dakwah, maka dipastikan Al-Quran dan Haddits pegangannya dan setiap komunitas Islam maka yang selalu diselenggarakan adalah pertama ibadah kedua dakwah dan pendidikan.Untuk itu maka selalu ada ditunjuk atau diangkat sebagai imam dalam sholat dan dai atau ustadz sebagai pengajar. Dan merupakan tradisi dalam Islam maka mereka yang dipercaya dan ditunjuk sebagai imam selalu akan menambahkan hapalan, dan memberbaiki bacaan dari hapalan hapalan yang ada.
Memang apa yang bisa kita ketemukan dalam Kitab Kuncaraniti seperti apa banyak dikutip dalam penyelenggaraan adat istiadat. Tetapi semenjak diberlakukannya UU Pemerintah Desa, maka secara lambat laun tetapi pasti terjadinya perubahan atau penambahan dan pengurangan pelaksanaan Upacara Tradisional Daur hidup yang semula menjadi media untuk menyampaikan garuis garius dari Falsafah Piil Pesenggiri, mulai dari kelahiran, masa kanak kanak, masa remaja, masa pemuda, masa dewasa, perkawinan, kehamilan, kelahiran, Upacara Kematian yaitu penguburan atau permakaman dan segala sesuatunya.
Dengan ditetapkannya UU Sistem Pemerintahan Desa, yang semula pimpinan adat memiliki peran yang signifikan di desa desa di mana terdapat komunitas pendukung adat, sontak tergeser. Pimpinan Desa doiangkat berdasarkan Pemilihan langsung. Selain lambat laun Upacara Adat semkin jarang diselenggarakan, maka Falsafah Piil Pesenggiri otomatis kehilangan media untuk pembelajaran. Seiring berjalan waktu pemahaman tentang Piil Pesenggiri terancam terjadi pendangkalan. Tetapi yang paling menghawatirkan pendukung Piil Pesenggiri membatasi keterkaitannya dengan dengan latar belakang adat yang mereka pahami.
Adat istiadat Lampung itu setidaknya terbagi dua, ada adat Lampung Pesisir, ada Adat Lampung Saibatin, beserta sub subnya. Selain memiliki perbedaan lokasi, juga memiliki perbedaan perjalanan sejarah yang mereka alami, dan juga memiliki Kitab adat "Kuntara Rajaniti" yang mereka pegang. Yah ... perbedaan itu alami, tentu saja sesuatu yang memang hartus kita terima, jangan disesalkan dan apalagi dipersalahkan. Karena keragaman itu adalah kekayaan yang tak ternilai harganya. Karena justeru dari perbedaan perbedaan itu Falsafah Piil Pesenggiri dilahirkan. Sebuah Falsafah yang berpotensi diterima oleh semua pihak bahkan berpotensi menyatukan.
Memang kita sulit bagaimana mungkin pilihan diksi dari Falsafah Piiol Pesenggiri itu demikian mewakili masing masing kelompok, masing masing berpasangan, dua kata, dua variabel, sehingga terdapat Sepuluh Variabel, plus 5 (lima) variabel penghubung. Yang setiap saat bisa berkembang, dan sangat tergantung kepada tokoh tokoh intelektual dari masing masing kelompok dan komunitas yang ada. Terbukti. Falsafah Piil Pesenggiri sekarang memunculkan minat mahasiswa memilihnya sebagai jodil dan konten Skripsi, Thesis dan Disertasi mahasiswa dari Fakultas dan Jurusan Filsafat, Jurusan bahasa, jurusan tenologi p[endidikan, dan berpeluang juga Jurusan atau Fakultas Psikologi dan tentu saja akan lebih menyebar lagi.
FRANSIKUS RAYMOD dan kawan kawan datang ke rumah saya di Perumahan Korpri Blok A1.No. 8 Sukarame Bandar Lamung. Kami tidak salah kata rombongan yang berhasil terpilih sebagai peserta Kemah Budaya yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan untuk tahun 2020 ini. Grup yang memenangkan atau terpilih oleh Kemendikbud ini adalah terdiri dari mereka yang dahulu memiliki masa kecil di Kotabumi Lampung Utara, mereka membuat Grup dan mengajukan Proposal kepada Panitia untuk diterima sebagai Peserta Kemah Budaya Pemuda. Mereka adalah Raymon, Zikri, Yosgi, Emil, Pasha, Santi dan Nico.
Fransiskus Raymond adalah Pimpinan mereka yang terdiri dari tujuh orang itu, empat orang diantaranya datang kerumah dan menyatakan bahwa mereka tidak salah alamat, yaitu tempat kediaman Maestro Piil Pesenggiri, seperti yang ditunjuk oleh Kemendikbud Pegangan mereka adalah Katalog Warissan Budaya Takbenda Inonesia Tahun 2018 Buku 2.
Sebenarnya Saya merasa kurang pas bila Hanya saya seorang tercantum sebagai Maestro Untuk Piil Pesenggiri, sedangkan Guru tempat saya belajar tentang Piil Pesenggiri masih ada, Yaitu Ansori Djausal, beliau adalah Guru Saya Guru saya yang lainnya telah tiada, mereka adalah Prof. Hilman Hadikusuma, dan Rizani Puspawijaya. Banyak lagi yang lainnya Merupakan tugas dari para budayawan Lampung untuk memikirkan dan atau mempersiapkan diri untuk menjadi Maestro bagi mereka yang usianya lebih muda dari Bapak Anshori Djausal dan saya. untuk bisa membimbing anak anak muda semisal Fransiskus Raimon dan kawan kawan ini nantinya. Apa yang akan dilakukan kelompok anak muda ini, ikuti saja tulisan berikut ini.
(LIHAT Katalog Warisan Budayatakbenda Indonesia 2018 Buku 2 )
Ini adalah kutipan kutipan Sambutan Dirjen Kebudayaan : Warisan Budaya Takbenda Indonesia yang telah diakui UNESCO sejauh ini ada 9 (sembilan) yaitu Pertunjukan Wayang (the wayang puppet theatre); Keris Indonesia (Indonesian Kris); Batik Indonesia (Indonesian Batik); Pendidikan dan pelatihan batik Indonesia sebagai warisan budaya takbenda untuk pelajar SD, SMP, SMA; Angklung Indonesia (Indonesian Angklung); Tari Saman (Saman Dance); Tas Noken (Noken multifunction knotted or woven bag handcraft of the people of Papua); Tiga Genre Tari Tradisional di Bali ( Three Genres of Traditional Dance in Bali); Pinisi, Seni Pembuatan Kapal di Sulawesi Selatan (Pinisi, art of boatbuilding in South Sulawesi) .Sudah 8 .065 karya budaya yang tercatat sebagai Warisan Budaya Takbenda, dan 819 diantaranya ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia dengan Sertifikat Penetapan yang ditandatangani oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia . Semua itu dapat dilihat dalam Website Warisan Budaya Takbenda (WBTb) https://warisanbudaya .kemdikbud .go .id yang juga sekaligus digunakan sebagai sarana penyimpanan, monitoring, dan sistem kendali pada proses pengajuan Warisan Budaya Takbenda Indonesia dan hal-hal yang terkait dengannya . Tujuan akhir dari setiap pengajuan Warisan Budaya Takbenda Indonesia adalah tercatat sebagai Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO .
Ada baiknya masyarakat dan semua pihak yang berkepentingan ikut membantu upaya pengajuan atas warisan budaya takbenda yang ada di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan cara mengunjungi website termaksud di atas dan mengisi formulir yang tersedia dengan informasi yang terkini . Langkah selanjutnya adalah mengembalikannya kepada Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, agar dapat dilakukan proses perbaikan dan pembaruan informasinya . Tentu penting bagi kita semua untuk bekerja bersama mengembangkan nilai-nilai luhur budaya bangsa dan melestarikan warisan budaya bangsa guna memperteguh jati diri bangsa dan meningkatkan citra bangsa di mata dunia . Hal mana sesuai dengan UU No 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan . Akhir kata saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu proses pencatatan dan pengajuan atas Warisan Budaya Takbenda
Kutipan Kata Pendahuluan : Katalog Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2018 adalah katalog mengenai karya budaya bangsa yang sudah tercatat hingga tahun 2018 oleh Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia . Pencatatan dimulai sejak tahun 2013, telah tercatat sebanyak 8 .065 karya budaya dan menetapkan 819 sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia, dengan rincian 77 karya budaya ditetapkan di tahun 2013; 96 karya budaya pada tahun 2014; 121 karya budaya di tahun 2015; 150 karya budaya tahun 2016; 150 karya budaya lagi di tahun 2017 serta 225 karya budaya di tahun 2018
Warisan budaya adalah keseluruhan peninggalan kebudayaan yang memiliki nilai penting sejarah, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan/atau seni . Warisan budaya dimiliki bersama oleh suatu komunitas atau masyarakat dan mengalami perkembangan dari generasi ke generasi, dalam alur suatu tradisi . Warisan Budaya Takbenda atau Intangible Cultural Heritagebersifat tak dapat dipegang (intangible/ abstrak), seperti konsep dan teknologi . Sifatnya dapat berlalu dan hilang dalam waktu seiring perkembangan zaman seperti misalnya bahasa, musik, tari, upacara, serta berbagai perilaku terstruktur lain. (Edi Sedyawati: dalam pengantar Seminar Warisan Budaya Takbenda, 2002) .Mengapa pencatatan dan penetapan karya budaya itu penting? Karena karya budaya atau Warisan Budaya Takbenda memberikan kontribusi untuk kohesi sosial, mendorong rasa identitas dan tanggung jawab yang membantu individu untuk merasa menjadi bagian dari satu atau lebih komunitas yang berbeda dan merasa menjadi bagian dari masyarakat luas
Warisan Budaya Takbenda tidak hanya dihargai sebagai barang budaya, secara komparatif, untuk eksklusivitas atau nilai yang luar biasa . Warisan Budaya Takbenda berkembang pada masyarakat dan tergantung pada orang-orang yang memiliki pengetahuan tradisi, keterampilan dan kebiasaan yang diteruskan ke seluruh masyarakat, dari generasi ke generasi, atau komunitas lain .Warisan Budaya Takbenda adalah tradisional, kontemporer dan hidup pada saat yang sama: Warisan Budaya Takbenda tidak hanya mewakili tradisi warisan masa lalu, tetapi juga praktik kebudayaan kontemporer di mana kelompok budaya yang beragam ambil bagian .
Sedangkan Warisan Budaya Takbenda berdasarkan Konvensi 2003 UNESCO: adalah berbagai praktik, representasi, ekspresi, pengetahuan, keterampilan - serta instrumen, obyek, artefak dan ruang-ruang budaya terkait dengannya bahwa masyarakat, kelompok dan, dalam beberapa kasus, perorangan merupakan bagian dari warisan budaya tersebut .
Warisan Budaya Takbenda ini diwariskan dari generasi ke generasi, yang secara terus menerus diciptakan kembali oleh masyarakat dan kelompok dalam menanggapi lingkungan sekitarnya, interaksi mereka dengan alam dan sejarah mereka, dan memberikan rasa identitas yang berkelanjutan, untuk menghargai perbedaan budaya dan kreativitas manusia .Warisan Budaya Takbenda hanya dapat diwariskan bila diakui oleh masyarakat, kelompok atau individu yang menciptakan, memelihara dan mentransmisikannya . Tanpa pengakuan mereka, tidak ada orang lain dapat memutuskan bagi mereka bahwa ekspresi atau praktek tertentu adalah warisan milik mereka .
Di dalam Katalog Warisan Budayatakbenda buku 2 ini terdiri dari sejumlah Provionsi. Dan salah satu Provinsi adalah Provinsi Lampung.dengan peninggalan buadaya tak benda yang terdiri dari : 1. Tapis (hal 58), 2.Gamol Pekhing (58), 3. Lamban Pesagi (59), 4. Muwayak (60), 5. Siger Pengutten (60), 6. Tari Melinting (60), Cakak Pepadun (61), 8. Gulai Taboh (62), Sakura Cakak Buah (62), 10. Seruit (63). 11. Sulam Usus (64). 12. Kekiceran (64). 13. Maduaro (65). 14. Tenun Ikad Inuh (66). 15. Tuping (66) 16. Warahan Lampung (67) 17. Bediom (68). 18. Nyambai (69). 19. Tari Bedayou Tulangbawang (70). 20. Badik Lampung (71). 21. Cangget Agung Lampung (72). 22. Dadi (73). 23. Ketaro Adat Lampung (74). 24. KIAS (75). 25. Mekhatin (76). 26. Nyubuk Majew (77) 27. Nyuncun Pahakh (78). 28. Piil Pesenggiri (79). 29. Sebambangan (80). 30. Siger Lampung (81). 31. Tari Bedana Lampung (82). 32. Tari Kiamat (83).
Panitia juga menemukan person yang ditetapkan sebagai Maestronya. ada yang satu orang, ada yang lebih dari sat, tetapi ada juga yang tidak ditemukan Maestronya. Tentu saja tercatatnya nama Maestro akan memudahkan pencarian orang atau pihak yang dibutuhkandalam penelitian ataupun pembelajaran.
Fransiskus Raymond dan kawan kawan memiulih Piil Pesenggiri untuki mengidentivikasi dan memberikan analisa Bagaimana Piil Pesenggiri ini di masa lalu, di masa sekarang, dan di masa yang akan datang. Diharapkan Piil Pesenggiri mampu memberikan pencerhan bagi Generasi yang akan datang, untuk itu maka tugas mereka selaku pesertra Kemah budaya untuk menuntaskan sebuah buku pintar yang lebih komunikatip dan familiar bagi generasi muda. demgan cara membuat buku saku yang berisikan buku pintar versi Piil Pesenggiri yang bisa dimanfaatkan oleh Siswa SD kls IV hingga SLTA kls XII. Semoga berhasil.
FRANSISKUS ROYMON sebagai sahabat baru saya yang saya kenal baru dalam hitungan hari, saya bilang kepada beliau melalui Grup WA yang kami buat, saya bilang Jumpa Raymon perasaan saya kok teringat dengan Dr. Anhar Gonggong, jangan kangan tokoh yang satu ini sudah profesor karena hari harinya diisio dengan menulis, pada suatu waktu Anhar Gonggong datang ke Lampung ada urusan Dinas, kedatangan saya manfaatkan untuk menanti ceritera beliau yang selalu berisi, setiap kali jumpa saya selalu meminta sesuatu yang baru, baru saya meninggalkan ruangan, itu bila saya mampir ke ruang kerjanya di Jakarta. Bila datang ke Lampung pun saya memberikan waktu seluas luasnya agar beliau bicara bebas, bicara apa saja. Raymon memberikan info bahwa Anhar punya Chanel yutub yang aktif. Dan saya gembira sekali dengan info itu.
Satu ceritera sedih yang saya ikut prihatin. Beliau mengatakan bahwa ada dua buku yang sudah beliau tulis, siap cetak, masing masing sekitar tiuga ratusan halaman, tetapi beliau bingung siapa yang akan mencetak buku itu, konten buku itu tentang perjuangan tokoh tokoh daerah, di kampung halaman beliau, tetapi percetakan mana yang berani mencetak dan menerbitkan tulisan saya itu kata beliau sedih, sekitar buluhan detik saya harus menunggu kalimat berikutnya, tetapi Anhar Gonggong justeru menghela nafasnya . Sayapun semakin tak sabar menunggu. ..., gagasan dalam buku jika disalah artikan bisa dianggap berbeda dengan kecendrungan politik Presaiden Soeharto. Sayapun tercenung, Sempat saya melirik pandangan mata Pak Anhar seperti memandang dikejauhan. Saya biarkan beliau bergelut dengan pikirannya.
Raymon memsang tak tahu, apa obrolan kami yang paling berkesan dengan Anhar Gonggong. itu tak mengapa, karena apa topik pembicaraan Anhar Gonggong di Youtub itu, tyidak kalah menariknya, yaitu perbedaan sikap anatara masyarakat dan Pemerintah di Eropa Barat dan di Eropa Timur, dahulu terkay dengan virus yang pernah melanda Eropa. Ingin rasanya menulis sesuatu terkait konten kiriman itu. Saya ingin membuicarakan prilku jama'ah di Masjid kami. Masjid Aljihad Perum Korpri Bandar Lampung.
Ada kelompok jama'ah yang merasa tertekan dengan pristiwa szehingga memilih sholat di rumah, sebaliknya ada jama'ah yang tetap sholat di masjid, tetapi mematuhi protokol kesehatan. Terlebih pada saat dinyatakan Bandar Lampung dinyatakan zona merah, karena ada penduduk yang tertular virus dari seseorang yang memang sehati harinya tak pernah keluar daerah. Pada saat itu juga dinyatakan Bakauheni tertutup bagi arus kendaraan dari pulai Jawa, dan berbagai pintu masuk dinyatakn tertyutup.
Ada suatu hal yang menarik untuk disimak, setelah pintu masuk yang semula tertutup sekarang terbuka, karena akan menjadi ancaman bagi perkembangan ekonomi, Pintu tertutup segera di buka, tiba tiba para jama'ah bak serentak melepas marker. Dan mempertunjukkan ketiadaan rasa kekhawatiran kepada terjangkitnya virus ini. Secara khusus saya memberiukan waktu untuk mempoerhatikan prilaku para jama'ah yang datang. Jama'ah tamu di banding jama'ah tuan rumah, maka jama'ah tamu lebih patuh kepada aturan. Saya juga pernah diopanggil oleh pengurus ketika sholat dasjid lain, saya diberi masker karena mereka tidak melihat ada masker saya pegang.
Maaf saya bilang, saya membawa sal, saya keluarkan dari tas karena saya wudluk tadi, saya keluarkan sal itu dan saya lilitkan untuk menutup mulit dan hidung saya. Yang dibutuhkan sekarang bukan adu keras kepala diantara dua sikap yang masih berbeda. Tetapi yang dibutuhkan cara cerdas mencapai kemajuan. Perlu kita pelajari bagaimana terjadinya dikotomi Barat dan Timur Eropa dalam merespon virus pada saat itu, ada kemajuan di Barat dan ada kegagalan di Timur.
Maka seyogyanya ada kreativitas memanfaatkan keverdasan dalam menyusun new normal bagi Masjid, yang akan bermanfaat bagi mereka yang pada saat ini penuh kehati hatian, dan juga bagi mereka yang sekarang sedang unjuk keberanian. Tak guna tepuk dada, tak guna malu malu, yangpaling untuk generasi mendatang adalah kreativitas, maka galilah kreativitas itu dalam menyusun new normal bagi Masjid, agam menguntungkan bagi masa depan.