Rabu, 22 Juli 2020

AKTUALISASI PIIL PESENGGIRI ITU MEMANG DIBUTUHKAN.

FACHRUDDIN FGD
DAHULU UPACARA DAUR HIDUP menjadi andalan lembaga adat untuk mengaktualisasikan piil pesenggiri, utamanya bagi mereka yang diupacarai, para penglaku upacara, mereka yang menghadiri upacara, serta mereka yang terlibat atau diperlukan, atau diperbolehkan hadir dalam upacara itu. Tetapi seiring perjalanan waktu selain terjadi perubahan dan semakin upacara daur hidupitu jarang dilaksanakan seperti dahulu lagi, karena pelaksaanaanya cenderung praktis kemat, sehingga tak mungkin lagi dijadikan andalam sebagai media pendidikan dan untuk aktualisasi Falsafah Piil Pesenggiri.

Dengan semakin pudarnya kemampuan peran Lembaga Adat mempublikasikan dengan mengaktualisasi nilai nilai Piil Pesenggiri maka sesungguhnya peran  Pemerimntah Daerah sangat dibutuhkan agar bisa memfasilitasinya. Sebenarnya sudah lama Pemerintah Pusat memfasilitasi ini semua melalui Proyek Inventarisasi Nilai Nilai Budaya Daerah , dengan cara penelusuiran melalui pendekatan Antropologis.

Sebenarnya hasil hasil Proyek Inventarisasi itu diharapkan bisa ditindaklanjuti  terutama di sekolah sekolah di bawah bimbingan para guru terkait, disejalankan dengan  sylabus dan kurikulum  yang berlaku. dan juga masih diberikan kesempatan dengan cara membentuk atau melaksanakan Kurikulum Lokal, sepanjang sejalan dengan tujuan Pendidikan Nasional. Selain itu Pemda juga dapat melakukan pemanfaatan potensi masyarakat, ulamanya budayawan, seniman,

Kita memberikan penghargaan dan apresisasi setinggi tingginya kepada Pemerintash Daerah Provinsi, Kabupaten, Kota yang dahulu pernah menyiapkan sejumlah dana sekedar stimulus bagi mereka yang berkenan menciptakan lagu daerah, selain itu membantu upaya agar lagu tersebut bisa masuk ke dapur rekaman, baik dinyanyikan sendiri oleh pengarangnya, ataupun menggunakan suara  penyanyi lain yang bisa atau lebih cocok dan lebih berpeluang untuk menciptakan lagu yang lebih merdu. Dan sejumnlah ahlipun dilibatkan untuk proses seleksi. Seyogyanya peran seperti itu juga bisa diperankan oleh Pemda untuk aktualisasi Piil Pesenggiri.

Sebagai Gambaran  awal yang menyeluiruh kita bisa menghimpun sejumlah Variabe; sebagai kekayaan Piil Pesenggiri, mari kita telusuri mulai dari judulnya. Judul atau merk falasafaj ini adalah Piil Pesenggiri : Fariabel terdiri dari :  1. Piil. 2. Pesenggiri, 3.Nemui, 4 Nyimah, 5. Nengah, 6. Nyappur, 7. Sakai, 8. Sambaian,  10. Juluk, 11. Adek.  Kita lihat bahwa mulai dari judul sampi dengan unsurnya disusukn berpasangan. Mari kita terjemahkan. Piil Artinya harga diri, pesenggiri artinya saling menghidupkan.
Lanjut | Nemui artinya pertemeuan, Nyimah artinya Santun. Nengah artinya bersaing, nyappur artinya toleran. Sakai artinya siap menerima, sambai artinya Memberi. Juluk artinya, nama baru atau prestyasi baru. Adek artiunya paripurna. 
Mari kita lihat Operasionalnya. Nemui Nyimah operasionalnya Produktif. Nengah nyappur operasional Kompetitip. Sakai sambaian Operasonalnya Kooperatip dan Juluik adek operasionalnya
Inovatif.. Jadi Piil Pesenggiri itu terdiri dari (1) Produktif, (2) kompetitip, (3) Koperatif dan (4) inovatip. Dari unsur yang keempat Inovatip,  itu akan nampak bahwa  kehidupan itu akan berputar terus tampa henti sampai tidak lagi memiliki kemampuan  untuk melaksanakan unsur Piil Pesenggiri. Setelah inovatip artinya akan muncul keharusan, untuk produksi, kompetisi, koperasi dan seterusnya.

Kalau adik adik  dari peserta Kemah Budaya Pemuda utusan Lampung ingin berpartisipasi menyusun semacam buku pintar sebagai tuntunan bagi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar hingga kelas XI dan XII Sekolah Lanjutan atas sederajat, maka melalui pintu sebenarnya sangat terbuka dan dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan banyak pilihan, dan santa besar kemungkinan juga akan menemukan fariabel penghubung dari fariabel fariabel yang ada  dalam fariabel Piil Pesenggiri.

Selamat Mencoba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar