Minggu, 19 Juli 2020

KISAH CERITERA MASJID AYA SOFYA

Hagia Sophia atau Aya Sofya (dari bahasa Yunani: Ἁγία Σοφία Bizantium Yunani [aˈʝia soˈfia]; bahasa Latin: Sancta Sophia atau Sancta Sapientia; bahasa Arab: آيا صوفيا; "Kebijaksanaan Suci") adalah sebuah tempat ibadah di Istanbul, Republik Turki. Dari masa pembangunannya pada tahun 537 M sampai 1453 M, bangunan ini merupakan katedral Ortodoks dan tempat kedudukan Patriark Ekumenis Konstantinopel, kecuali pada tahun 1204 sampai 1261, ketika tempat ini diubah oleh Pasukan Salib Keempat menjadi Katedral Katolik Roma di bawah kekuasaan Kekaisaran Latin Konstantinopel. Bangunan ini menjadi masjid mulai 29 Mei 1453 sampai 1931 pada masa kekuasaan Kesultanan Utsmani. Kemudian bangunan ini disekulerkan dan dibuka sebagai museum pada 1 Februari 1935 oleh Republik Turki. Namun menjadi masjid kembali pada Jumat, 10 Juli 2020 setelah pengadilan Turki memutuskan bahwa konversi Hagia Sophia pada tahun 1934 menjadi museum adalah ilegal. Keputusan ini membuka jalan untuk kembali mengubah monumen tersebut menjadi masjid. Terkenal akan kubah besarnya, Hagia Sophia dipandang sebagai lambang arsitektur Bizantium dan dikatakan "telah mengubah sejarah arsitektur." Bangunan ini tetap menjadi katedral terbesar di dunia selama hampir seribu tahun sampai Katedral Sevilla diselesaikan pada tahun 1520.(Wikipedia aindonesia)




             Presiden Erdogan Memutuskan Tanggal 24 Juli
            2020 akan diselenggarakan Sholat  Jum'at
             Setelah Pengadilan  Memutuskan Bahwa
          Merubah Masjid Aya Sofia menjadi Museum
                                     Adalah illega.

Erdogan mengembalikan fungsi Gedung bersejarah dan tercatat sebagai situs peninggalan purbakala ini yang sebelumnya adalah  tercatat sebagai Rumah Ibadah di Turkey. lalu oleh Pemerintah Skulair di Turkey merubag Aya Sofia dari Masjid menjadi Museum, dan dan menghapus Sistem Kekhalifahan (1935). dan kini Pada Tahun 2020 Erdogan diuntungkan oleh Keputusan Hakim, yang menyatakan perubahan dari Masjid menjadi menjadi Museum adalah melalui proses yang ilegal. Maka Erdogan yang kini sedang berkuasa di Turkey akan mengembalikannya senagai Masid.

Sejumlah pihak protes, tetapi Erdogan berdalih hal itu adalah masalah internal Turkey. Apalagi Erdogan tidak berniat menghapus gedung ini sebagai Museum,  Fungsi Masjid hanya berlaku pada saat waktu Sholat saja, seusai Sholat kembali akan berfungsi sebagai Museum. Jika pada saat sholat maka sejumlah ornamen yang bersifat Nasrani akan tertutup tirai, dan sebagian lagi akan tertutup oleh sinar laser sehingga tak tampak, itu semua akan segera nampak kembali seusai shoat. Dan gedung ini kembali bergungsi sebagai Museum seperti sediakala.

Kasus ini menjadi  sangat menarik karena terkait dengan sejarah peradaban manusia. Di mana Bangsa Arab yang dahulu menjadi Bangsa yang paling terbelakang, tiba tiba menjkadi Bangsa maju di bawah kekuasaan Nabi Muhammad SAW, selain Islam menguasai kemajuan ilmu di dunia, Arab berhasil menguasai dua Bangsa Raksasa  Superpower dunia, yaitu Yunani dan  Persia. selain dunia ilmu Islam menguasai sebagain daerah dunia, terutama daerah pasaran yang maju. Islam mengusai banyak pelabuhan dan menguasai perekonomian dunia. Nabi Muhammad melaksanakannya dengan bermodalkan kejujura.

Tetapi selang beberapa abad kemudian, kekuasaan Islam mulai surut, yang diawali kesukaan pemimpin Islam pada saat ityu untuk hidup mewah, Di Andalusia Islam diusir dan dipaksa menjadi kafir. atau dibunuh. Di Tuyrkey dipaksa melaksanakan paham skulair. Lambat laun Islam berusaha bangkit, di Turkey Islam mendapatkan kemenangan di mahlamah pengadilan. Gedung bersejarah kembali dikuasai dan mengembalikan fungsinya sebagai Masjid, tetapi ornamen ornamen lama dan fungsinya sebagai museum yang menggambarkan ketinggian pradaban lama tetap dipertahankan.  Mari kita tunggu apakah konsep ordogan untuk menggambarkan kehidupan yang damai dan beradab ini bisa terwujud.  Memang membutuhkan waktu yang lama, dan kemungkinan besar banyak diantara kita yang tak memiliki peluang untuk mnyaksikannya, oleh karenanya marilah kita berdoa saja,  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar