Kamis, 02 Juli 2020

PESERTA KEMAH BUDAYA TERTARIK FALSAFAH PIIL PESENGGIRI

BAWALAH FALSAFAH PIIL PESENGGIRI ITU MASUK KE BUMI PERKEMAHAN.

SESEORANG  memberikan respon terhadap Youtube saya yang berkonten Piil Pesenggiri, tepatnya yang saya beri judul Piil Pesenggiri dan Artinya, Kekayaan Yanmg luat biasa. Dalam youtube itu saya ingin menyampaikan bahwa sesubggunya Lampung memiliki sistem filsafat yang luar biasa, sangat Modern dan itu tentu saja merupakan kekayaan luar biasa bagi Bangsa Indonesia. Oleh karena itu maka tentu saja telah selayaknya bagi kita semua utamanya mereka yang bergerak dalam bidang kebudayaan mengangkat falsafah yang demikian berharga ini. Setidaknya sudah sekian lama saya ikut meneriakkan agar oara pihak ikut mengangkat Piil Pesenggiri agar lebih dikenal dan dihayati, tetapi teriakan saya itu kini semakin parau. Dan ketika seseorang yang mengaku sebagai peserta Kemah Budaya Kauimk Muda sebagai Kegiatan Kemendikbud menghubungi saya dan memperkenalkan diri sebagai Peserta Kemah Budaya Kaun muda yang diselenggarakan hingga beberapa bulan kedepan hingga beberapa bulan mendatang, yang kini sedang dilaksanakan secara online.



Jika tidak salah simak program ini digagas pada saat diselenggarakan Kongres Kebudayaan Tahu 2018 yang lalu. Kemah Buaya Kaum Muda ini konon akan diselenggarakan selama 20 Tahun. dan tersebar dibeberapa daerah yaitu Banda Aceh, Padang, Tnjungpinang, Bandung, Yogyakarta, Bali, Pontianak, Makasar, Manado, Ambon, dan Papua.  Jumlah peserta acara ini akan meliputi 3.508 orang calon peserta, yang tersebar di berbagai kantor UPT Balai Pelestarian Nilai Nilai Budaya yang berkantor disejumlah kota yang kami sebut di atas. Calon calon peserta itu telah melalui seleksi yang ketat hingga ditetapkan sebagai peserta terpilih yaitu 133 orang peserta, dari 28 Provinsi masing masing 3- 5 orang.

Kongres Kebudayaan Indonesia tahun 2018 menghasilkan berbagai resolusi diantaranya Strategi Kebudayaan dan Rencana Aksi Pemajuan Kebudayaan. Strategi Kebudayaan menjabarkan arah pemajuan kebudayaan dalam 20 tahun mendatang untuk menjawab tantangan yang dihaapi Indonesia sekarang ini. Di antara berbagai aspirasi yang mengemuka dalam Kongres Kebudayaan Indonesia 2018, ada satu aspirasi yang muncul dari diskusi inspiratif tentang hubungan antara kekayaan budaya dan Revolusi Industri 4.0. Hal ini dapat dijalankan dengan menempatkan kaum muda sebagai garda-depan (avant-garde) untuk pemajuan kebudayaan.



Program ini dengan menggunakan istilah SIEAM  science, techknology, Enginering, Art, Matematich, Revolusi Industri.  Peserta Kemah Kebudayaan ini perkelompok akan terdiri dari 4-5 orang akan mereka akan mengembangkan kekayaan budaya masing masing daerah. Kita berharap melalui Program Kemuah Kebudayaan ini dan tentu saja membutuhkan biaya yang tidak sedikit itu, maka kita berharap mereka akan mampu mencapai sukses besar, dan bisa ditularkan kepada lebih banyak pemuda lagi. Kiranya kita kita bisa memberiukan bantuan kepada mereka, kita berikan apa yang sesungguhnya mereka butuhkan, tampa banyak kesulitamn.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar