Adfa pimpinan Negara, dan banyak pimpinan Agama meminta agar Erdogan tidak buru buru memfungsikan kembali Masjid yang sempat ditutup secara paksa itu dikembalikan lagi fungsinya menjadi masjid, walaupun Pengadilan setempat telah memutuskan, Tetapi Erdogan menolak, karena hal tersebut terbilang menjadi masalah internal Turkey. Dan kalaupun gedung itu monumental dan menjadi sejarah peradaban dunia. Erdogan berkilah bahwa Ummat Islam Turkey tidak merusak dan merubah bangunan itu dari bentuk aslinya, dan bahkan keindahan ornamen Kristiyani di gedung itu dapat dinikmati oleh siapapun, termasuk Ummat Kristiani Dunia, karena Gedung itu hanya ditutup pada saat dilaksanakan aktivitas pribadatan, sesudah itu kembali dibuka untuk umum.
Jm'at 24 Juli 2020 , Masjid itu kembali menyelenggarakan Sholat Jumat, disambut dengan segala sukacita, oleh ummat Islam setempat dan bahkan dunia. Ummat Kristiadipun mengharap harap cemas. Kita doakan saja agar masjid yang semua dibangun sebagai Gereja sempat mengalami pindah tangan pada internal Kristiani, akhirnya terjadi transaksi jual beli, dibayar dengan uang pribadi, seorang Muslim. Dijadikan Masjid, namun bangunan tidak dirubah, lalu diambil paksa oleh Penguasa Turkey dan dijadikan Museum, lalu pengadilan mengembalikan gedung bersejarah ini kepada ummat Islam Turkey.
Etrdugan dengan segala kearifannya berniat mempertahankan gedung ini bisa dinikmati oleh masyarakat dunia sebagai peninggalan dan bukti sejarah peradaban dunia. Semoga masyarakt dunia bisa saling membantu untuk mendukung ummat Islam turke yang tetap membuika masjid ini tetap terbuka untuk umum. Kecuali pada saat diselenggarakan Ibadah Agama Islam.
Semoga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar