Rabu, 08 Juli 2020

NASEHATI DIRI SENDIRI DALAM BERPOLITIK.

Fachruddin FGD
ADA SESEORANG yang saya tidak tahu identitasnya termasuk identitas politiknya. Beberapa kali saya merlihat wajahnya muncul di TV dalam acara debat jika tak salah. Tetapi karena  saya tidak tahu maka tulisan ini tidak aku tujukan kepadanya, dia hanya  sebagai dasar pijakan pembuka kata, yang ingin saya sampaikan adalah ditujukan kepada politisi muda, sedang orang tadi jelas tak lagi sesuai dikatakan politisi muda, dan saya tak tahu dia politisi atau bukan.

Bila anda politisi Muslim maka pesan yang sesungguhnya belum tentu cocok dengan anda ini, saya niatkan untuk dijadikan renungan. Terkait laki laki yang saya maksydkan tadi, nan di bawah akan saya tampilkan youtubenya, yang dari youtube tersebut saya  poastikan beliau tidak memiliki jiwa keislaman dalam memberikan pandanganb tentang segala sesuatu. Nampaknya dia semacam orang yang bergerak di di bidang media sosial saj, Mungkin tepatnya adalah Buzer.  "Saat ini, penggunaan istilah “buzzer” sering dipakai dalam aktivitas media sosial. Dalam konteks media sosial, arti buzzer adalah orang yang mempromosikan, mengkampanyekan, atau mendengungkan sesuatu, baik itu produk atau isu tertentu melalui postingan di akun media sosialnya."

 Ada tiga kali saya memutar ulang youtube ini lalu saya ambil kesimpulan bahwa oramg ini  kalau politisi maka dia nukan politisi Muslim karena tidak menggambarkan keIslamannya. Katakanlah terlepas dari agama apa yang dianutnya dalam hidup yanh cuma satu kali ini. Karena bukan hanya non Muslim yang sinis terhadap Islam, tetapi penganut Islampun tak kurang kurang yang sinis kepada politik Islam.

Bagi seseorang yang ingin memiliki karir termasuk juga memiliki karis politik, maka yang pertama jadilah anda sebagai the best di manapun berada. ketika anda masih sekolah maka jadilah anda sebagai bintang  di berbagai mata pelajaran, caranya adalah senangi mata pelajaran itu, senangi dan kagumi para gurunya sehingga tidak ada mata pelajaean yang jadi momok. Jaga sikap dan prilaku serta sopansantun dan semacamnya. Sehingga takada alasan orang akan membenci, walaupun hati mereka tak mendak untuk mencintai.


Orang Islam dilarang mencaci maki seseorang kecuali seseorang itu telah menyiksa dan mempersulit hidup kita, di luar itu maka sesungguhnya kita tidak memiliki hak mencacui seseorang. Jika ada seseorang yang suka mencaci maki ulama, hanya karena memiliki perbedaan  keyakinan politik. Tetapi bukankah Snouck Horgronye menyarakan bahwa untuk menguasai negeri Islam, termasuk Indonesia, maka yang paling utama adalah lumpuhkan dulu ulamanya, dan jangan sampai terbentuk kekuatan politik Islam.  Siapapun yang memiliki potensi memperkokoh politik Islam, itu harus sesegera mungkin diperlemah. Carilah kelemahannya, carilah kesalahannya sekecil apapun, fitnah bila perlu. Olehkarenanya maka anda yang memiliki cita cita untuk menjadi politisi atau menjadi pejabat atau menjadi tokoh Muslim, maka  kontrollah prilaku jangan samapai melakukan, atau memiliki kedekatan khusus dengan orang orang yang melakukan pelanggaran atau kesalahan sekecil apapun, karena yang kecil bisa dibesar besarkan.



Jangankan yang kecil bisa di besar besarkan, yang tidak adapun bisa diada adakan dan begitu sebaliknya juga yang ada bisa pula  ditiadakan oleh buzer, semua cara bisa ditempuh oleh buzer ini, itulah sebabnya buzer itu bisa bertindak seperti penguasa layaknya. Tetapi mereka melakukan semua untuk kepentingan yang membayarnya.  Selaku ummat Islam kita tidak menginginkan untuk munculnya buzer tandingan dari pihak Muslim. Tetapi dihohon agar Buzer Muslim itu bekerja secara Islami, dan tidak menghalalkan segala cara, dan bukan merupakan kelompok atak person bayaran. Tetapi niatkan untuk dakwah dan pembelak kebenaran. Serta demi keutuhan NKRI dan tetap tegaknya Pancasila sebagai kesepakatan Nasional.

Kembali kepada masalah muallaf dan Murtad, seseorang itu menjadi muallaf kebanyakan karena atas hasil kajian yang mendalam dan bertahun tahun, baru Ia memutuskan menjadi muallaf. Sedang mereka yang Murtad umumnya karena lantaran takut  miskin, takuit kelapan, dan ada juga beberapoa penyebab lainnya, tetapi biasanya itu tak membuat yang bersangkutan memiliki karakter yang prima.


Disebt karakter prima adalah seseorang yang sangat konsekwen dengan karakter keislamannya tetapi tidak menjadi hambatan untuk berdampingan dengan siapapun, apalagi sesama Saudara sebangsa. Kita hruis mencari berbagai alasan untuk tetap bersatu, dan kita hanya dibedakan akidah serta ibadah, tetapi bukankah perbedaan itu dilindungi dan tidak boleh dijadikan alasan untuk bercerai dalam kebangsaan. Lakum dinukum waliadin. Untuk kita agama kita dan mereka agama mereka.

Walaupun tokoh penjajah Snouck Horgronye menyarankan untuk melumpuhkan Islam bila ingin menguasai Indonesia, tetapi saran penjajah itu  tak perlu  didengarkan. Toh kita bukan penajajah  ?.  Dan jangan sekali kali tertular mental penjajah,atau memudahkan penjajah berbuat. Ingat jangan sekali kali melakukan kesalahan dan kriminal sekecil apapun, karena sekecil apapun kesalahan yang dilakukan seorang Muslim, akan menjadi masalah besar untuk melumpuhkan Islam secara keseluruhan bila anda menjadi besar.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar