LORONG PANJANG PIIL PESENGGIRI DIGELAR OLEH ROSIHAN ANWAL
INI BENAR BENAR DI LUAR perhitungan saya, perhitungan anda dan perhitungan kita semua. Siapa nyana seorang Rosihan Anwar yang terlahir di Desa Kubang Nan Duo, Sirukam, Kabupaten Solok, Sumatera Barat pada 10 Maret 1922, Hanya dengan beberapa patah kata, telah menhipnotis saya untuk konsekwen menulis tentang Falsafah Piil Pesenggiri, sejak tah 1988 hingga sekarang 2020 terlebih dengan kedatangan 4 (empat) orang Mahasiswa mewakili Grupnya sebanyak 7 (tujuh) orang mahasiswa lainnya, dari Jawa Timur. Yoguakarta, dan diantaranya ada Mahasiswa UIN Rd. Intan Lampung yang Kampuisnya tak jauh dari rumah kediaman saya. Pertemuan mereka sebagai Peserta Kemah Budaya Pemuda 2020, secara kebetulan mereka itu adalah Telah berteman sejak masa SLTP di Kotabumi, Kedatangan mereka ke rumah kediaman saya Tak terlepas dari sepengal Kalimat Yang diucapkan oleh Datuk Rosihan Anwar.
Perbedaan Usia saya yang dilahirkan tahun 1954, selisih 32 tahun, tentu tak sopan saya memanggil ayah, sejatinya harus panggil Datuk. Datuk Rosihan Anwar. Kalau Kamu Paham Falsafah Piil Pesenggiri, Jangan cumah bicara Tetapi Tulis Banyak banyak, kirim ke saya satu dan Kirim Ke Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Satu. Lalu apakah Bapak menulis tentang Piil Pesenggiri tanya mahasiswa peserta Kemah Budaya itu?, Iya jawab saya saya segera menulis, Apakah sudah dikirim tulisan itu ?. Tidak ... ! Jawab saya. Para Mahasiwapun berteriak kecewa. Sejatinya para Mahasiswa itu ingin melihat tulisan saya yang mereks anggap bersejarah itu, ternyata tak terjadi.
![]() | ||
BACA NASKAHNYA DI FACHRUDDIN FGD BLOG |
Tulisan tulisan saya yang ada bukan hasil pemikiran yang langsung terformulasi secara utuh, selain membuthkan waktu, juga nampaknya membutuhkan sejumlah pengalaman dan pemgetahuan, pengalaman dan pengetahuan itu ternyata juga seiring berbagai pristiwa. Namun saya tidak menyesali saya tak mengirim satu huruppun kepada Datuk Rosihan Anwar, tetapi berbagai pengalaman itu sebagian sudah saya tuliskan di Blog saya, saya sampaikan di berbagai seminar dan diskusi.
Saya bergembira tulisan saya ditangkap sejumlah dosen dan tenaga pengajar lainnya, saya bergembira sekarang banyak mahasiswa yang menyelesaikan studynya dengan mengambil konten Piil Pesenggiri debagai koneten, skripsi, Tidak kurang dari seorang Prof. Damroh Khoir sebagai penguji Thesis saya di S2 tempo hari menyesalkan, mengapa anda tidak menulis tetng Piil Pesenggiri katanya, tulisan kamu beberapa kali muncul di media massa, jika kamu tuliskan sebagai Konten Thesis kamu maka kamu memiliki tulisan yang utuh tentang Piil Pesenggiri, katanya bernada kecewa.
Iya .... saya salah mengambil kesempatan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar